Jangan lupa vote dan comment
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Bel pulang sekolah berbunyi, Nayra memutuskan untuk mencari Ezra. Namun saat ia pergi mencari ke kelasnya tak ada satu orang pun yang berada disana. Nayra bingung kenapa hari ini Ezra tak menemuinya biasa.
Nayra berjalan gontai menyusuri koridor sekolah. Hingga saat berjalan melewati lapangan ia melihat Ezra sedang berpelukan dengan cewe ntah siapa cewe itu.
Flashback on
Saat itu, Ezra sedang duduk di pinggir lapangan. Ia nampak kacau, ia mengusap pipinya dengan gusar tiba tiba ada seseorang yg menghampirinya.
"Zra lu gpp."
"Gpp, lu jadi pindah ke sini?"
"Iya. Disini kan ada lu yang bakal jagain gw."
"Please, San. Tolong buang jauh jauh perasaan lu ke gw."
San? Yapss dia adalah Sandra Anggita. Bisa dibilang sahabat kecilnya Ezra yang sudah menaruh perasaan pada Ezra dari kecil.
"Zraa, kapan sih lu buka hati lu buat gw?"
Padahal Sandra tau apa jawabannya tapi tetap ia tanyakan pertanyaan bodoh ini. Sudah ratusan bahkan ribuan kali ia mengatakan hal ini. Namun Ezra enggan untuk menjawab, karena ia tak ingin menyakiti perempuan yang kini ada disampingnya.
"Maaf gw gk bisa."
Sandra terdiam.
"Gw kurang cantik ya? Sampe lu gk mau ngasih sedikit cela buat gw masuk ke hati lu?"
"Bukan masalah cantik atau gk San, tapi ini masalah hati."
Tanpa Sandra sadari cairan bening dari matanya ke luar tanpa izin.
"Gw bakal nunggu lu terus sampe lu suka sama gw Zraaa." ucap Sandra diakhiri senyum miris.
"Jangan sakitin hati lu karena gw. Dan gk usah nangis San."
Sandra mengusap pipi yang yg sudah banjir karena air mata yang tak henti turun.
"Liat gw zraaa, gw lagi ngomong sama lu."
Kini Ezra melihat kearahnya.
"Apa?"
"Please, jangan pernah lu ngelarang gw buat suka sama lu." pinta Sandra
Tanpa aba aba Sandra memeluk Ezra. Sandra nangis tersedu sedu dipelukan Ezra. Ezra tidak menolak dan tidak juga membalas. Ezra mematung.
Flashback off
Tanpa Ezra sadari, ada seorang gadis yang menyaksikan kejadian pelukan antara dirinya dengan Sandra barusan. Kejadian itu sukses membuat gadis itu mengeluarkan air mata.
Nayra. Dia melihat semuanya. Sakit? Jelas Nayra cemburu. Nayra langsung berlari tanpa arah tujuan.
***
"Lu jahat Zraaa. Lu jahat. Gw pikir lu beneran suka sama gw, tapi nyatanya lu sama aja kayak cowo lain. Gw benci lu Ezraaa." teriak Nayra histeris.
Kini gadis itu sedang berjalan dibahu jalan dengan diguyur hujan yang cukup deras.
Bayang bayang Ezra berpelukan dengan cewe itu masih terekam jelas diotak Nayra. Ia tak menyangka Ezra akan seperti ini.
Dari pulang sekolah Nayra terus berjalan tanpa arah, seperti orang yg kehilangan arah tujuan hidup. Sudah 2jam lebih Nayra kedinginan, tanpa lelah ia mengikuti langkah kakinya melangkah.
Kini tubuh gadis itu semakin lemas dan melamah hingga akhirnya ia terjatuh, pingsan ditengah hujan yang cukup deras.
Tak lama ada mobil yang berhenti, pria itu keluar dan menggendong Nayra menuju mobil.
"Kenapa lu bisa gini sih Caaa?" ucap pria itu khawatir melihat Nayra dalam keadaan lemah dari spion tengah.
Pasti tau donk siapa dia? Yapss Dia adalah Kevin, kebetulan ia sedang lewat daerah situ dan menemukan Nayra pingsan dalam keadaan lemah. Langsung saja ia membawa Nayra ke rumah sakit sekitar situ.
Kini Kevin tengah risau dengan keadaan Nayra. Kevin sudah menghubungi Davin saat perjalanan ke rumah sakit.
Tak sampai 10menit Davin sampai ruangan putih dengan bau obat yang menyengat didalamnya.
Hanya air mata Davin turun bersama kekhawatiran yg ia rasakan. Ia tidak tega melihat adik kesayangannya itu terbaling lemah disana. Davin mendekati cowo yg duduk disamping ranjang adiknya.
"Thanks Vin."
"Sama sama bang." Kevin mengangguk.
"Gimana keadaan adek gw?" tanya Davin dingin.
Yaaa masih ada rasa dendam Davin ketika ia melihat Kevin lagi.
"Santai bang, Nayra gpp. Cuma asam lambungnya naik aja, besok juga boleh pulang kok bang." jelas Kevin tenang.
"Kenapa lu biarin Nayra pulang sendiri sih bang?" sambung Kevin.
"Nayra biasa pulang sama Ezra."
"Tapi gw temuin Nayra pingsan dipinggir jalan tanpa ada orang lain disitu bang."
Mendengar penjelasan Kevin, membuat emosinya naik. Rahang Davin mengeras, menandakan bahwa Davin sedang menahan amarahnya.
"Titip adek gw bentar."
Davin pergi tanpa menunggu jawaban Kevin.
Davin mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi seperti orang yang sedang kesetanan.
Setelah sampai di tempat yang Reza tunjukan. Ia masuk dan mencari keberadaan orang yang membuat adiknya sakit.
Davin tersenyum miring ketika mengetahui dimana keberadaan mangsanya. Yaaa, dia sedang duduk bersama cewe lain dikursi yang berada di pojok salah satu cafe di Jakarta.
Tanpa peduli Davin menyeret Ezra keluar cafe. Ia terus memukuli Ezra.
"Bangsattt." teriak Davin terus menghajar Ezra. Sudah banyak pukulan yg mendarat ditubuh Ezra, namun tak ada perlawanan sedikit pun dari Ezra.
"Salah gw apa Bang?!!!"
"Lu nanya salah lu apa?! Lu udah bikin adek gw masuk rumah sakit begooo. Dan lu malah enak enakkan jalan sama cewe lain."
"Gw gk ngerti maksud lu Bang."
"Jangan pernah lu temuin adek gw lagi." Davin menekan setiap kata dan mendorong tubuh Ezra lalu pergi meninggalkannya tersungkur di pinggir jalan.
"Nayra masuk rumah sakit? Gk mungkin dia adalah gadis yg kuat gk mungkin dia masuk rumah sakit cuma karena ini." batin Ezra
***
Apa kabs? Baek kan? Maaf baru up abis PAT soalnya, semoga gk ada remed yaaa aamiin.
Gimana puasanya lancar kan? Alhamdulillah klo lancar, semoga full sampe akhirnya aamiin:)
Nuradda_24
16052k19
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini
Teen Fiction"Suka gk?" "Suka." "Sama gw?" "Dih maunya." "Kalo suka ngomong ya, biar nanti aku yang nyatain ke kamu." "Lah lu kenapa sih?" "Kerasukan cinta kamu."