Masa pengenalan lingkungan sekolah atau kerap kali di sebut mos adalah masa di mana kaka kelas dengan meraja lela dan membabi buta bersikap berkuasa diatas penderitaan adik kelasnya.
Namun, itu tak berpengaruh bagi seorang gadis bernamakan lengkap daisy clara guana. Baginya mos hanya serangkaian kegiatan yang membosankan.
"Ini oliv mana sih!" Gerutunya pelan, saat tak menemukan sepupu dari ibunya.
Bisa di bilang gila si daisy kalo gomel sendirian gini.
"Daisy!" Panggil seseorang dari kejauhan. Sontak daisy langsung menolehkan kepalanya kebelakang.
"Untung dateng" syukurnya dalam hati, karna sekarang sepupu yang tengah ia cari sedang berjalan mendekati.
"Kemana aja sih!? Oliv cariin dari tadi juga!" Omelan yang berasal dari gadis bernama olivia menimbulkan putaran bola mata malas dari sang gadis bertopi kan hitam
"Gue juga nyari lo" Kata daisy bernadakan datar.
"Masa sih?" Tanya oliv tak percaya.
"Bodo ah!" Balas daisy tak perduli.
"Oh iya dai"
"Apaan?" Balas daisy cepat, karna dari gelagat oliv yang melebarkan senyum selebar itu membuat daisy takut.
"Oliv bawa temen loh" ucap nya riang.
Dan daisy menghembuskan nafas leganya, untung.
"Ofii sini!" Panggil oliv kepada perempuan berjaket kulit pink.
"Serius itu temen oliv?" Tanya daisy dalam hati dengan alis menukik tajam.
"Ini dai, temen aku. Rofii".
"Aneh" ucap daisy dalam hati. Namun dia tetap membalas uluran tangan ofii.
"Daisy"
"Dadai punya temen gak?" Tanya oliv semangat
Tapi karna kata pertama yang di ucapkan oliv daisy dengan cepat mempelototinya.
"Gak!" Ucapnya ketus
"Yah sayang banget" Ucap Ofii mulai nimbrung dan entah kenapa suara offi itu lucu.
"Kantin yuk" ajak si gadis yang selalu riang-oliv.
Dan ajakan itu di setujui oleh ketiganya. Sepanjang perjalanan hanya ofii dan oliv yang bercanda daisy hanya diam dengan tatapan tajam nya.
Bruk
Seseorang dengan cepat menubruk bahu daisy dan tersungkur dengan keadaan yang tak elit. Yaitu muka yang pertama mendarat di lantai.
"Bego!" Maki daisy pada orang tersebut
"Aduh" Ringis gadis itu kesakitan.
Karna emang dari sononya oliv orang gak tegaan dia dengan segera membangunkan orang yang tak ia kenal.
"Jangan di katain bego,dadai" omel oliv saat orang itu sudah berdiri.
"Tau! Kayak gue bego aja,dasar!" Orang itu juga ikut mengompori
Sambil menghembuskan nafas kasar daisy berucap.
"salah sendiri nyungsep!" Ucapnya datar.
"Minta maaf ih daisy!" Kesal olivia sambil menghentakan kaki.
"Iya! Gue minta maaf!" Ucap daisy mengalah.
"Maaf!" Ucapnya tak ikhlas di sertai delikan tajam.
"Tauah gak ikhlas dia!" Protes ornag yang menabrak daisy.
"Lo selain bego, anjing juga ya" kesal daisy berapi-api.
"Gak usah gitu daisy, rere. Udah maafan aja" Ofii berujar menengahi.
"Yaudah iya" ucap daisy dan rere-orang yang jatuh mengenaskan, bersamaan.
"Rere sekalian ikut ke kantin yuk" ajak oliv dengan senyuman dan daisy hanya mampu memutar bola matanya jengah tapi tak berbuat apa-apa.
"Beliin gua siomay gih" Suruh daisy bossy terhadap rere.
"Males banget nurutin kemauan lo!" Balas rere tak sudi.
"Udah deh, biar oliv aja" Ucap oliv menengahi dan pergi ke stand makan untuk memesan kamuan ketiga temannya.
Tak berselang lama oliv datang dengan sebuah nampan dan menaruhnya di meja. Lalu langsung di serbu oleh mereka semua. Saat sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba.
Bruk
"Anjing!" Pekik daisy kaget.
"Kenapa hari ini pada nabrakin gue sih!" Decak nya kesal.
"Sorry dong, temen gue lagi nyari tempat kosong" ucap temannya orang yang menabrak meja daisy.
"Sini aja, masih kosong kok" kata oliv tanpa rasa bersalah, padahal daisy sudah memasang muka kesal khasnya.
"Sorry ya soal tadi" ucap orang yang menubruk meja daisy.
Daisy hanya bergumam untuk menjawabnya.
"Btw nama kalian siapa, gue ofii" tanya ofi sambil memperkenalkan diri.
"Gue intan dan ini raini" Balas intan sang pelaku dan memperkenalkan Raini sebagai pembela,haha.
"Gue rere, curut ini daisy" ucap rere dengan menunjuk diasy.
Sontak daisy langsung melotot dan di tertawai manusia satu meja.
"Oliv" karna tak ada yang memperkenalkannya oliv berinisiatif sendiri mengulurkan tangan. Tentu saja intan dan raini menjabatnya dengan senang hati.
"Btw kalian gugus mana?" Tanya intan sambil menyendokan salad ke mulutnya.
"Dia lupa njir, kita kan satu gugus" ucap raini menimpali. Sontak intan langsung melempar nya dengan buah.
"Bego! Gue gak nanya elo! Gue nanya yang lain gugus apa" ucap intan geram.
"Topi" kata daisy dan rere bersamaan.
Mereka langsung beradu pandang dan memekik kaget.
"Ko kita segugus!" Protes daisy tak terima.
"Ya mana gue tau lah!" Timbal rere dengan cepat.
Sedangkan yang lainnya tertawa. Menyadari bahwa tuhan menakdirkan ke-enam gadis itu bersama dalam hubungan yang kuat. Sebuah persahabatan yang memiliki halang rintang.
"Kita semua harusnya sadar. Setiap ke tidaksengajaan yang tuhan ciptakan memang sudah di rencanakan. Kita memang menganggap itu sebuah ketidaksengajaan yang tak berarti. Tapi jika kita tau maksud dari sang pencipta, setiap kebetuan memiliki arti yang dalam. Merubah atau pun tidak kita lihat saja kedepanya".
KAMU SEDANG MEMBACA
D'oriro
Teen FictionJika kalian biasanya akan menemukan cerita fiktif tentang cinta, peejodohan atau yang lainnya. Kita coba lain kali sekarang ini hanya cerita sebuah persahabatan dengan penuh canda dan tawa😁 bersama-sama melewati segalanya. menerjang menghantam apap...