Masih banyak yang lain

18 3 0
                                    

Sinar rembulan menerangi gelapnya malam, dengan di temani bintang gadis yang tengah duduk di balkon kamarya mendesah pelan. Tiba-tiba ada yang mengetuk kamarnya dari luar.

"Oliv? Udah tidur?" Suara itu, suara wanita paruh baya yang biasa di panggil oliv "bunda"

"Belum nda, masuk aja" jawab oliv lesu

"Kenapa kamu nduk?" Nda bertanya sambil mendudukan dirinya di samping gadis yang biasanya ceria.

"Gak papa kok nda" jawab oliv dengan senyum terpaksa

Sambil meyakinkan wanita itu kembali berkata "Gak papa gimana sayang? Cerita aja sama nda"

Karna oliv memang sednang ingin cerita dia oun menbuka mulutnya

"Oliv pengen punya kakak nda"

Sambil menganggukan kepala nya bunda menjawab

"Gitu toh, kan banyak yang lain"

"Bukan gitu maksud oliv nda" sergah oliv dengan tetes air mata.

"Hus, udah-udah oliv gak boleh sedih. Kita semua ada disini" ucap bunda merengkuh tubuh oliv. Disitu oliv membatin

" andai oliv bisa bersyukur atas apa yang oliv punya dan menerima segala yang ada"

>>>

Keesokan paginya oliv sudah siap dengan pakaian mainnya, sesuai rencana. Mereka berenam akan bermain di rumah ofii. Sekalian kenalan sama ayah ofii yang katanya ganteng itu.

Tinnn tinnn

Tepat waktu seperti biasanaya, daisy sudah stand by di depan.

"Dah yuk langsung berangkat" ucap oliv ketika sampai di depan daisy

"Pake dulu helm nya" kata daisy sambil menyodorkan helm miliknya.

Sepanjang perjalanan semua berjalan lanfar, sampai tiba di tengah jalan daisy harus mengisi bensin.

"Tunggu sini" ucap dqisy menurunkan oliv di depan pom bensin. Oliv

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D'oriroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang