Pingky promise?
Tae & Lisa"Untuk apa kau datang kemari?" Tanya dengan kuat Lisa dari balik pintunya. Ia masih tergeletak diatas tempat tidurnya yang super nyaman itu padahal ini sudah setengah sembilan pagi.
"Aku ingin berbicara denganmu sebentar saja, apa tidak bisa?" Sahut namja tinggi yang berada dibalik pintu kamar Lisa.
"Apa kau tak bisa diam?! Aku sangat lelah sekarang!" Namja berkulit putih itu pun mengalah dan berjalan kearah mobil mewahnya. Secara tak sengaja ia berpapasan dengan mobil yang begitu familiar dengannya. Mobil itu berlawanan arah dengan mobilnya yang berarti mobil itu kearah rumah Lisa. Karna Penasaran ia memutar balik mobilnya dan mengikuti mobil itu.
"Bukannya itu mobil blank Tae?" Katanya bingung melihat mobil itu masuk kehalaman rumah yang tadi dikunjunginya. Ia mengerutkan keningnya bingung untuk apa Taehyung kerumah Lisa? Apa ia salah lihat? Tapi itu benar taehyung yang keluar dari mobil tadi. Ia melihat Tae membawa beberapa bungkusan plastik ditangannya.
Ia pun menyingkirkan pikirannya yang berkata 'Lisa dan Tae itu ada hubungan sepesial'. Ia kembali mengendarai mobil menjauhi komplek perumahan mewah itu.
Diluar dugaan lisa, ia mengira Jungkooklah yang mengetuk pintu kamar miliknya. Ia berjalan kearah pintu sambil membawa bantal untuk memukul namja bergigi kelinci itu. Saat pintu terbuka ia langsung memukul Taehyung dengan bantal beberapa kali.
"Apa kau tuli?! Pergi! Dasar!"
Melihat namja yang ia pukul hanya diam, Lisa mendelik. Ia membulatkan matanya melihat taehyung yang berdiri dihadapannya, itu bukan Jungkook."Wae?" Kata Taehyung bingung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Taehyung meletakkan kantung plastik yang berisi cemilan dan lain lain kelantai.
"Maaf, aku kira kau Jungkook," Kata Lisa lalu berjalan menuju dapur. Ia menyiapkan minuman untuk mereka berdua.
"Apa kau jadi membeli kaset untuk menonton?" Kata Lisa dengan mata berbinar. Semalam ia meminta Taehyung untuk datang kerumahnya menonton Drakor bersama.
"Tentu. Ayo menonton yang ini dulu." Kata Taehyung dan menunjukkan film roman berjudul A werewolf boy kepada Lisa.
"Mwo. Bukankah kau tidak suka film roman?"
"Tidak apa apa. Sepertinya yang ini bagus. Setelah itu baru kita menonton film lain." Lisa mengangguk senang.
Taehyung dan Lisa pun memutuskan untuk menonton dikamar. Suasana mereka buat seperti di bioskop dengan lampu yang tidak menyala, belum lagi jendela yang ditutupi gorden membuat kamar itu makin gelap. Tangan mereka bergantian ngambil popcorn didalam cup berukuran besar.
Tak terasa sudah hampir sejam mereka menonton dan cemilan sudah mau habis. Taehyung pun berinisiatif untuk mengambil cemilan lagi yang ada didalam kulkas. Lisa menggigit jarinya saat ada adegan yang romantis.
Ceklek..
Pintu terbuka menampilkan Taehyung yang membawa cemilan ditangannya. Lisa mengigit bibirnya ketika layar laptop menampilkan adegan ciuman didalam film itu. Taehyung pun heran melihat Lisa yang menatap padanya dengan ekspresi seperti 'jangan' dengan gelengan kepala pelan. Ia juga sesekali melirik kearah laptop. Taehyung membalas tatapannya dengan maksud seperti 'hah?' ia melongo dengan mulut separoh terbuka.
Ralat, adegan ciuman itu masih berlangsung dan Lisa melompat dari kasur dan menutup mata Taehyung dengan kedua tangannya.
"Hey! ada apa?" Tanya Taehyung dengan menggeliat agar Lisa melepaskan tangannya yang menutupi penglihatan Taehyung.
Akhirnya karna mereka terus bergulat sampai Lisa jatuh dipangkuan Taehyung yang terduduk diatas kasur. Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang Lisa agar ia tidak jatuh. Lisa melihat saling kearah pintu sambil menggigit bibirnya gugup dan Taehyung melihat kearah laptop dimana ia melongo karna adegan ciuman itu.
"Ehm, aku haus." Kata Lisa mencoba melepaskan tangan Tae dari pinggangnya. Namun, Tae malah mengeratkan pelukannya dan meletakkan dagunya bersandar dibahu Lisa. Akal sehat Lisa menyuruhnya agar melepaskan tangan Tae dipingganya. Namun lain dengan hati kecilnya yang ingin berlama lama diposisi itu.
"Hm.. ini sangat nyaman. Tolong jangan bergerak." Pinta Tae yang menutup matanya dan menghirup aroma Lisa. Lisa hanya diam dan menutup matanya paksa, membiarkan Tae tertidur nyaman dibahunya. Tanpa ia sadari, Lisa tersenyum.
"Kau bisa minum sekarang." Lisa tak sadar dan melamun sampai ia tak mendengar Tae berbicara padanya. Bahkan Tae sendiri sudah melepaskan tangannya dari pinggang Lisa.
"Dasar pabo. Apa kau mau aku tidur lebih lama dibahumu?" Kata Taehyung lagi.
"Hm? Tidak, aku hanya ehm.." Lisa salting dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kau tidak jadi minum?" Tanya Tae yang sebenarnya mengingatkan Lisa.
"Oh iya aku mau minum." Lisa bangkit dan pergi kedapur, ia minum dengan buru buru dan setelah itu ia menepuk nepuk pipinya yang entah kenapa terasa panas sekarang.
Ia kembali ke kamar dengan Handphone yang ada ditangannya. Ada beberapa notif yang menurutnya penting.
Lisa yaa, kau dicari oleh Jungkook - Jennie.
4 misscall from jennie
"Lisa," Panggil Taehyung. Lisa menoleh kearah Taehyung.
"Hm, aku menyukaimu. Semua hal tentangmu." Lisa terkejut namun hatinya melompat jauh keatas langit. Serasa ada ribuan kupu kupu berterbangan didalam perutnya. Ia tersenyum sekaligus bimbang, apakah jika mereka berhubungan itu akan bagus atau tidak?
"Aku tak yakin apakah ini akan bagus tapi aku ingin kita lebih dari sahabat." Kata Taehyung, ia tersenyum manis dan tulus. Ia tak menyangka, Lisa berlari kearahnya dan memeluknya erat. Taehyung rasa baru kali ini ada cewek yang ia cintai selain ibunya.
"Kenapa kau menangis? Apakah aku membuatmu sedih? Maafkan aku, aku akan mengubur rasa ini." Kata Taehyung sedih, ia merasa ada ribuan pisau menembus dadanya melihat Lisa menangis dipelukannya.
Lisa menggelengkan kepalanya cepat dalam pelukan Taehyung. Ia mencium aroma Taehyung yang seakan akan membuatnya kuat untuk tidak menangis lagi.
"Ah, sejujurnya aku sangat mengharapkan kau mengatakan ini."
"Maaf, membuatmu menunggu," Kata Tae sedih sekaligus senang karena ia tidak ditolak oleh Lisa.
"Hey! Jangan menangis lagi. Kalau tidak aku akan menangis juga." Tae menghapus air mata Lisa dengan ibu jarinya sambil tertawa.
"Kenapa tertawa?" Lisa cemberut.
"Karna kau lucu saat menangis."
"Kau juga lucu saat mengatakan 'kenapa kau menangis? Bla bla bla.." kata Lisa menirukan kata kata Taehyung tadi.
"Memangnya bagaimana ekspresiku?" Tanya Taehyung penasaran.
"Seperti orang yang sangat sangat sedih. Haha..."
"Tak apa apa. Ekspresi itu karena aku benar benar menyayangimu."
"I love you too."
"Berjanjilah. Kau tak akan menangis lagi," Pinta Taehyung serius.
"Itu sangat tidak enak bagiku. Kau membuatku terluka saat aku melihatmu menangis." Taehyung menatap Lisa intens.
"Ya, aku tidak akan menangis jika kau tidak menyakitiku."
"Pingky promise?" Kata mereka bersamaan sambil menyodorkan jari kelingking.
"Promise." Kata mereka kembali bersamaan setelah menautkan jari kelingking.
Tae memeluk Lisa dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih bertautan dengan jari Lisa. Ia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Lisa, dan memberikan kecupan lama dipuncak kepala Lisa.
Makasih buat temen yang support aku buat nulis diwattpad ini. AMandaNaCinta Love you so much. Btw guys Yo baca cerita temen gue juga judulnya 'Dirga' punya yang diatas. Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream [Taeliskook]
Fanfic"Kau mau apa mendekat?" Kalimat itu terlontar dari mulut Lisa yang berjalan mundur. "Jennie bilang kau bilang kau belum pernah berciuman jadi dengan senang hati aku akan mengajarimu." Jelas Jungkook yang berhenti sejenak melangkah lalu melanjutkan l...