Short Story [O]

2.3K 288 10
                                    

Dengan wajah ditekuk, Taehyung terus menerus mengetuk pintu kamar Tzuyu. Dia juga terus memanggil nama kekasihnya, namun sayangnya diabaikan. Pria itu menghela nafasnya dengan kasar, dia mengutuk semua kompor yang membuat Tzuyu salah paham kepadanya.

"Sayang, dengarkan aku dulu..." Lirih Taehyung, "Mereka semua berbohong, aku tidak pernah menelpon, video call ataupun bertemu dengan wanita lain."

"Kamu tahukan satu-satunya wanita di hidup aku selain ibu dan adikku itu kamu." Jelasnya dengan perasaan cemas takut Tzuyu tidak mau membukakan pintunya, andai saja tak ada jadwal ke luar negeri mungkin Taehyung rela menunggu berdiri lama disini.

Tapi sayangnya waktu yang dia miliki sangat sedikit, pesawatnya nanti malam akan terbang dan sekarang bukannya mendapat ciuman atau pelukan. Dia malah mendapat masalah dengan kesalahpahaman yang difikirkan Tzuyu.

Jangan salahkan Taehyung jika nanti dia akan membuat perhitungan kepada siapapun yang membuat Tzuyu nya salah paham. "Sayang, kamu nggak kasihan sama aku?"

"Aku sayang banget sama kamu, please buka pintunya... Aku nggak mau pergi sebelum meluruskan kesalahpahaman ini." Tegas Taehyung, "Sayang..." Panggilnya lagi tak menyerah.

"Sudahlah Tae, mending kamu pulang." Kata Chaeyeong kesal karena Taehyung dia jadi tidak bisa masuk ke kamar. Bagaimana bisa masuk kalau Tzuyu menguncinya dari dalam? "Enak saja, nggak... Aku nggak akan pulang sebelum ketemu Tzuyu."

"Aku ngantuk!" Rutuk Chaeyeong dengan wajah merengut, "Bukan urusanku!" Balas Taehyung tak kalah sengit. "Tapi karena kamu masih ada disini, aku nggak bisa masuk ke kamar! Dasar kau alien gila!" Jerit Chaeyeong sambil memandang Taehyung dengan galak.

Taehyung mengendikkan bahunya tak perduli, "Sayang buka pintunya dong..." Rengeknya. "Iya Tzu, please buka pintunya... Kamu nggak kasihan sama aku? Aku kan pengen tidur..." Tambah Chaeyeong.

"Kim Taehyung! Sampai kapan kau disini dan mengganggu kami yang mau tidur!" Teriak Jihyo kesal karena dari tadi tidurnya terganggu gara-gara suara berisik yang ditimbulkan pria itu. "Tzu, lebih baik kau membuka pintunya dan bicara padanya. Dari pada dia mengganggu tidur kami." Pinta Jeongyeon memelas.

Tak lama pintu terbuka dengan perlahan, Tzuyu memasang wajah galaknya dihadapan Taehyung. Dia menarik tangan pria itu keluar dorm Twice. "Pergilah! Aku tidak mau bicara denganmu!" Usir Tzuyu.

"Sayang, kamu salah paham... Mereka semua itu bohong, kalau nggak percaya kamu ambil saja ponselku!" Ujar Taehyung memberikan ponselnya kepada Tzuyu, "Biar aku nggak pakai ponsel juga nggak apa-apa asal kamu percaya sama aku."

Tzuyu menatap mata Taehyung tajam, "Eh tapi nanti aku di luar negeri nelpon kamu pakai apa dong..." Pria itu menggaruk kepalanya bingung. Kalau memberikan ponselnya bisa membuat Tzuyu nggak merajuk, maka dia akan memberikan ponselnya dengan senang hati. Tapi kan dia juga butuh ponsel untuk bisa selalu menghubungi Tzuyu kapanpun dan dimanapun dia berada.

Membayangkan satu jam tidak menghubungi Tzuyu saja sudah membuat Taehyung merinding. "Kalau penjelasanku tidak cukup, ayo sekarang kita menemui member BTS yang lain untuk mendengarkan alasan mereka membual tadi!"

"Ya ampun sayang, aku harus apa biar kamu percaya sama aku? Oke baiklah aku tetap disini dan tidak akan kemana-mana sampai kamu nggak salah paham lagi. Aku tidak perduli dengan jadwal kami di luar negeri, biarkan saja asal aku bisa membuat kamu percaya." Tzuyu hanya diam mendengarkan Taehyung yang tak berhenti mengoceh.

"Kamu beneran nggak berhubungan sama cewek lain?" Tanya Tzuyu menyipitkan matanya tajam, "Iya, sumpah demi apapun aku nggak pernah berhubungan sama cewek lain. Jangankan berhubungan, ngelirik mereka saja aku nggak sudi. Soalnya duniaku semua hanya tertuju padamu sayang."

Tatapan Tzuyu kembali melembut, "Ya sudah..." Ucapannya membuat Taehyung mengernyitkan dahinya. "Sayang jangan gitu, aku nggak mau pisah sama kamu. Aku nggak sanggup hidup tanpa kamu, aku sangat mencintaimu. Tolong percaya sama aku, kamu satu-satunya. Sayang mereka semua itu berbohong, aku nggak pernah berhubungan atau menelpon cewek lain. Aku sayang banget sama kamu."

Tzuyu mengecup bibir Taehyung sekilas yang membuat pria itu menjadi diam membeku sambil membulatkan kedua matanya. "Kalau itu bisa buat kamu diam, pergilah aku..."

Taehyung memotong ucapan Tzuyu, dia langsung menggenggam tangan gadisnya. Matanya menatap mata Tzuyu dalam dengan mata berkaca-kaca menahan tangis. Dia berfikir Tzuyu tidak mau memaafkannya. "Sayang aku nggak mau pisah sama kamu..."

Gadis itu balas menatap Taehyung dengan pandangan sulit diartikan. Lalu dia terkekeh ketika melihat prianya hampir menangis. Tzuyu langsung menangkup kedua pipi Taehyung, "Aku minta maaf yah kalau sudah salah paham sama kamu, harusnya aku lebih percaya sama kamu. Sekarang kamu pergi atau kamu akan ketinggalan pesawat."

Taehyung menggeleng dengan wajah takut dan frustasi, "Nggak aku nggak akan pergi sebelum kamu memaafkan aku dan nggak marah lagi sama aku. Marah boleh, caci maki aku juga boleh, pukul aku juga boleh, yang nggak boleh itu kamu mendiamkan aku..."

Tzuyu mencubit kedua pipi Taehyung gemas, "Dasar bodoh!" Cibirnya sambil menahan tawa. "Siapa yang bilang mau pisah sama kamu dan siapa yang bilang masih marah sama kamu?"

"Ta-tapi tadi..."

Cup

Dia kembali mengecup bibir Taehyung lalu menatap matanya dengan penuh cinta, "Aku sudah nggak marah sayang dan nggak ngambek lagi kok." Katanya dengan bibir mengerucut.

"Benar?" Mata Taehyung membulat dengan kedua sudut bibir terangkat sempurna. Dia memamerkan senyum kotaknya pada Tzuyu, "Iya."

Mendengar jawaban Tzuyu membuat Taehyung menjadi lega, lalu dia menarik gadisnya itu kedalam pelukannya. Taehyung memeluk Tzuyu dengan erat sambil mencium keningnya berkali-kali. "Aku cinta kamu." Bisiknya lembut.

"Aku juga..." Balas Tzuyu sambil tersenyum bahagia, "Tapi cinta aku lebih banyak dari kamu."

"Aku juga." Jawab Tzuyu lagi, "Nggak! Cinta aku yang lebih lebih banyak."

Tzuyu terkekeh geli, "Iya terserahlah." Katanya menyerah.

-----------------
🌹❄🍁🍉

Taetzu | ChattingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang