BAB SATU

376 12 0
                                    

-Semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan pemberian sesuatu berupa apa pun itu- Bu Ani


"Airr" "Aiiraa" teriak mama Aira yang akan menuju kamar Aira

"Apa maa?"

"Ayo sarapan, itu udah ada papa di bawah?"

"Papa udah pulang dari Amerika?"

"Udah dongg"

Aira bergegas ke kamar mandi,ganti seragam, dan lari ke bawah untuk menuju ke meja makan
"Halooo papa, kaangenn"

"Hai sayang, papa juga"

Tak disangka Jihan, Jen dan Via datang ke rumah Aira untuk menjemput nya

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, masukk"

"Hallo om, tante" ucap mereka

"Wah konpak banget" ucap mama Aira

"Tumben pagi pagi udah kesini?" Tanya Bibi Ira

"Iya bi, soal nya kita mau berangkat bareng bareng" jawab Jen

"Ohh iya sini gabung sarapan" ajak mama Aira

"Boleh tante" ucap Via yang suka banget makan

Saat mereka selesai sarapan, mereka berpamitan pada orang tua Aira

"Ma aku berangkat yaa"

"Iya pinter pinter di sekolah jangan bandel" ucap Mama Aira

"Oh iya Air, nanti kamu bisa ke SMA Angkasa ngga? Soal nya papa butuh bantuan kamu buat ngambil dokumen sekolah?"

"Yaelah paa, kan ada Mang Ujang"

"Mang Ujang kan belum kesini, soal nya papa tadi barusan aja pulang dari Amerika" ucap papa nya

"Yaa mama lahh, kan ada mama" rengek Aira

"Sayangg" bujuk mama Aira

"Yaudah lah iya aku kesana" ucap Aira

"Yaudah tante kita berangkat dulu ya" ucap Jen

"Iya ati ati yaa"

Mereka berangkat mengenakan mobil Jen, sengaja mereka berempat sebenarnya ingin mampir di caffe Jen dulu setelah pulang sekolah.

-Saat di SMP Bangsa

"Hei Jen" sapa lelaki adik kelas yang tidak dikenal

"Heii" sapa Jen balik melambai tangan

"Who he is Jen?"

"I dont know" ucap nya sambil menutup pintu mobil

"Kebiasaan, Jen kalo ga kenal tetep aja di sapa balik" ucap Via

"Ga boleh gitu Vi, itu nama nya sombong" ucap Jihan yang mengelus pundak Via

"Are you healty?" tanya Jen pada si Air

"Males banget gue Jen, nantik pulang sekolah gue disuruh bokap buat ke SMA.."

"SMA Angkasa?"

"Iyaa, disana rame pastinya. Malu gue kesana, dikira bocah"

"No problem" Ucap Jen

"Jen.."

"Ya lumayan lah ada cogan hehe"

"Astagfirullah jen" usap Jihan

"Wahh wah parah lu jen" kata Via

"Bercanda kalik" tawa Jen

-Saat di kelas 9

"Yakk, selamat siang" ucap bu Reny, guru killer di SMP Bangsa

"Siang buu" seketika kelas hening

"Yahh guru ini lagi, jadi ngantuk gw kalo matematika" ucap Aira

"Sleepy" ucap Jen sambil menaruh kepala nya di meja

Saat pelajaran berlangsung, Jen dan Aira tertidur, berbeda dengan Via dan Jihan yang mendengarkan bu Reny yaa meski sebenarnya mata mereka ingin tertidur

"AIRAA!" Teriak bu Reny

Murid semua menoleh ke arah bangku Aira dan Jen

"JENN! Juga tidur?" Teriak bu Reny lagi

"Astagaa" ucap Jihan

Meski begitu, kedua anak ini belum juga terbangun. Akhirnya bu Reny mengambil air minum Jihan dan mengguyur air

"Ahh! Apa apa an ini?" Ucap Jen

"Basah semuaa" ucap Aira

Tak sadar Jen membentak bu Reny karena Jen baru saja membuka mata nya

"Ohh berani kaliaan yaa!" Ucap bu reny sambil menjewer telinga mereka berdua dan di bawa keluar dari kelas

"Yahh bu, kok kita di keluarin si"

"Masih tanyak aja, udah tidur terus bentak saya lagi"

"Saya kira temen saya buu"

"Sudah sudah, kalian sekarang pergi ke ruang BP mintak tanda tangan izin masuk kelas!"

"Ha? Yahh bu tapi kan.."

"Sttt" ucap bu Reny sambil menutup pintu kelas

-Di ruang BP
Bruukk!!

"Kalian ini ga sekali dua kali, tapi sudah berkali kaa..."

"Bu, maafi  kita lahh, bu Ani kan baikk" bujuk Aira

"Hahaha, iya saya emang baik. Cuman saking baik nya saya, ngga terpengaruh sama gombal nya kalian"

"Yahh bu, saya punya tas breanded di rumah lo bu?" Ucap Jen sambil mengedipkan mata

"Ohh iya silahkan kamu pake aja besok"

"Maksud nya buat ibu", "kalo mau"

"Ohh cerita nya nyogok? Nggak nggak bisa. Kalian harus panggil orang tua kalian!"

"Wahh bu jangan laa, malu bu" ucap Aira

"Sudah sudah, kalian boleh balik ke kelas, dan ini tanda tangan izin masuk kelas nya"

Aku Pernah RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang