BAB TUJUH BELAS

172 11 3
                                    

"Ini yang aku benci, terlalu berlebihan" -Aira

3 bulan setelah mereka ujian

"Aira, bangun. Ayo kita daftar ke sekolah baru kamu Air! Ucap bang Excel sambil membuka jendela kamar Aira

"Apasi bang?" Buka tatapan Aira yang masih ngantuk karena semalam ia begadang untuk menggambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasi bang?" Buka tatapan Aira yang masih ngantuk karena semalam ia begadang untuk menggambar

"Registrasi ayoo! Sekolah ngga?" Tanya bang Excel

"Iya ini jam berapa?" Ucap Aira yang ingin tidur kembali

"Jam 6!"

"Ya ampun, masih jam 6, registrasi nya jam 8 bang, masih lamaa" ucapnya yang mengambil bantal

"Abang ga mau tau, abang ke bawah kamu udah harus udah siap"

"Oke" ucap nya sambil mengacungkan jempol dan kembali tidur

~~~

"Bangg!" Teriak Aira dari tangga

"Ayo!" Seru abang nya

Mama nya yang mengetahui  hal itu, langsung menghampiri Aira sambil membawa piring yang menyajikan nasi goreng

"Makan dulu"

"Ngga deh ma, aku berangkat ma. Assalamualaikum" ucap Aira sambil mencium tangan mama nya

"Eitss! Mama udah masak buat lo, makan! Abang tunggu di mobil"

Aira bergegas mengambil piring dan menuju kursi depan untuk makan nasi goreng sampai habis

Tokk tok tokk
Suara Aira mengetuk kaca mobil

"bang, udah"

"masuk!"

"Kita ke SMA Smart Children ya"

"Lah? Ko gitu? Aku pgn nya kan SMK"

"papa ga ngebolehin"

"Ha?"

"Udah lu mau nya dimana, kalo abang saran di sekolah nya papa aja. Nerusin bisnis papa, lagian lu cewek. Gimana?"

"Bang, gimana sih, aku gamau. Cewek ga lemah kalik bang. Tau ah!"

"Oke kalo gitu kita ke SMA Angkasa, disana udah ada papa" ucap bang Excel yang mulai menyetir mobil

"Lu nyebelin banget si bang" ucap kesal Aira

"Coba deh lu mikir, ga lama lagi papa balik ke Amerika buat ngurusin perusahaan nya mau di warisin ke abang. Di Indonesia lu sama mama. Ga kasihan apa sama mama kalo khawatir tiap hari? Lu tu SMA, mama juga khawatirin pergaulan lu ga ada yang ngawasin!"

"Hm! Kan ada mang Ujang bisa jemput gue"

"Kalo lu di dalem sekolah? Apa lu ga mikir? Kalo lu di SMA Angkasa gue dari jau bisa pantau lu. Ayo lah ngertiin!"

"Hm"

"Apa si yang ga diturutin permintaan lu. Cuman kali ini aja, lu yang nurut"
Ucap bang Excel

"yauda gue mau" ucap Aira sambil cemberut


Sesampai di SMA Angkasa keramaian, berdesak an, mengatri mengambil nomor antri an mengurus registrasi dan mengambil seragam.
Saat turun daru mobil setelah di parkiran yang begitu luas dekat pos satpam. Bang Excel turu saru mobil langsung menuju kantor sekolah

"Lho bang, kenapa ke kantor guru?"

"Uda ayo cepet" ucap bang Excel sambil mengunci otomatis mobilnya

"Harusnya antri dulu kan bang"

"Lu ga perlu antri Aira, seragam nya udah ada di papa. Yang biaya in semua juga papa" ucap Bang Excel sambil menarik tangan Aira

Batin Aira~
"Ini yang aku benci, terlalu berlebihan. Aku tidak mau sebenarnya sekolah di tempat nya papa. Jujur aku sedikit tidak nyaman. Apalagi tidak ada teman teman temanku, Jen, Via, Jihan. Aku kemana pun diawasi. Sungguh aku nurutin semua nya karena aku takut mama khawatir"

Brek!

"2 minggu lagi kamu sekolah disini, bikin papa bangga, jangan bikin mama khawatir" ucap Papa Aira sambil memegang kepala Aira

Aira terdiam.

Sedih.

"Kenapa? Kamu ga seneng?" Ucap papa Aira

"Ngga kok pa" ucap Aira sambil tersenyum tipis

"Udah, sekarang kamu pulang" ucap papa Aira yang berdiri dari bangkunya bos besar itu

Bang Excel yang menunggu di lobby, Aura menghampiri, ia berkata ingin mampir dulu ke caffe nya Via. Ia rindu dengan varian rasa mixe coklat milik caffe Via
Saat ingin menuju kesana, di dekat sekolah SMA Angkasa Bang Excel bilang kalau nongkrong nya anak SMA Angkasa kalau pulang sekolah di
Kampro
Tempat nya cukup besar, seperti kedai kopi, outdor dan rasnaya kalau hujan mungkin akan kehujanan, ada bar kecil tempat barista.

"Itu tempat nongkrong, tapi abang saranin kamu jangan sering kesitu"

"Ga suka"

"Ya bagus kalau gitu" ucap bang Excel sambil menyetur mobil untuk belok ke kanan

Saat sesampai di caffe Via seperti biasa Aira memesan matcha ice chocolate. Bang Excel belum saja memesan, ia masih melihat kondisi caffe Via

"Bang sini duduk" perintah Aira

Bang Excel menghampiri meja Aira, dan segera memesan choco latte kesukaan nya, sama seperti di Amerika.

"Mana temen kamu?" Tanya Bang Excel

Via, dia sekarang sekolah di Smart Children 1, karena lewat jalur tes kebugaran, fisiknya emang kuat. Apalagi kalau suruh lari. Makan nya juga sehat, tetapi aku heran. Dia tidak suka sayur tetapi tetap masuk di kebugaran.. hm..

"gatau"

"tanya aja sama pelayan, bos nya kemana"

Ketika setengah minuman mereka hampir habis, Via datang. Seperti biasa dia mengontrol kondisi caffe dan para pekerja nya. Aira melambaikan tangan menyapa Via. Ngobrol lah mereka. Aira sedikit iri dengan Via, ia bisa masuk di Smart Children, tetapi kalaupun Aira msuk ke Smart Children, pasti tidak diperbolehkan oleh orang tua dan abang nya. Via ikut duduk di bangku mereka, tertawa membahas masa SMP dengan kesalahan kecil mereka yang pernah lakukan, mungkin itu juga mengobati rindu Aira pada waktu SMP meski kini Jen telah pindag ke Amerika mengikuti orang tua nya, dari pada dia di Jakarta dan merindukan orang tua nya, ya lebih baik rumah nya di Jakarta di kosongkan dan pindah ke Amerika. Entah sampai saat ini Jen belum ada kabar, berbeda sama Jihan. Jihan tetap membulatkan niat orang tua nya yang ingin punya anak di pondok. Yaa, Jihan di pondok, beberapa waktu lalu ia bilang di grup mereka untuk pindah ke pondok di Jombang

hola! jangan lupa baca juga https://my.w.tt/dkR5259WP1 (EKSAILEEN)

Aku Pernah RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang