BAB DUA

227 9 2
                                    

-Kenapa harus gugup kalo ketemu? Cinta? Ah bukan mungkin aja gue belum makan- Jen

Saat mereka sudah pulang, dan seperti perintah papa Aira, ia harus ke SMA Angkasa untuk membantu papa nya

"Gue balik dulu an ya?" Ucap Naira pada ke 3 teman nya

"Oh lu mau ke SMA Angkasa? Naik apa?" Tanya Jihan

"Lu jadi kesana?" Tanya Via

"Iya gue kesana, kayak nya gue naik ojek aja lah" jawab Aira

Tiba-tiba Jen datang dan membuka kunci mobil nya

"Udah bareng gue aja!" Ajak Jen

"Lu kan mau nganterin Via sama Jihan pulang" kata Aira

"Udahh, mereka ikut kok", "ya kan?"

"Haa?"

"Udah ayo naik, dari pada lu pulang sendiri?" Ucap Jen

"Emm yauda deh" ucap mereka yang membuka pintu mobil Jen

-Saat di SMA Angkasa

"Hei sayang" sapa Papa Aira

"Assalamualaikum om" ucap ber 4

"Wa'alaikumsalam", "Kok kamu panggil papa om sih?"

"Kan papa udah tua hehe" ucap Aira sambil tersenyum

"Ehh yauda ayo ke ruangan dokumen" kata papa Aira

Mereka menuju ruangan dokumen di dekat kantin sekolah

"Nahh Air sayang, kamu disini sama temen kamu dulu ya papa mau ke kantor guru. Buat ambil dokumen lain nya" ucap papa Aira

"Wah ini kayak perpus pa, ada AC nya pula. Betah kalo gitu"

"Iya luas juga"

"Masuk yuk"

"Ehh Air, sambil kita nunggu bokap lu balik. Gue ke kantin ya, Laper!

"Ohh, boleh boleh" , "Gue nitip yaa, please"

"Ogah ah" tolak Via

"Kalo gitu gue traktir deh, tapi nitip ya" ucap Aira sambil mengetipkan mata nya

"Wahh asek dongg"

Via pergi membeli makanan di kantin, Papa Aira datang dengan 2 lelaki, murid salah satu SMA Angkasa

"Assalamualaikum" ucap Papa dan 2 lelaki tersebut

"Waalaikumsalam" serentak Jihan, Jen, dan Aira

"Siapa pa?"

"Kalo yang ini Ano, dan kalo yang ini Amor. Tadi papa suruh buat bawain dokumen ini"

"Oh"

"Kenapa gue gemeteran?" Bisik Jen pada Aira

"Mungkin lu belum makan" Bisik Aira

"Yaudah kalian disini dulu ya, papa mau panggilin karyawan papa buat bantuin kalian"

"Assalamualaikum" ucap Bu Dewi dan Pak Askar

"Waalaikumsalam, lha ini mereka"

"Wahh, ini rupanya murid SMP Bangsa"

Semua bersalim pada Bu Dewi dan Pak Askar

"Iya ini anak saya nama nya Air"

"Air?", "nama kepanjangan nya siapa? Air terjun? Heheh" ucap Bu Dewi sambil tersenyum

"Air sumur bu kalo ini" jawab Via

"Aira Hairan Jesilly, panggil aja Air"

"Ohh gitu" ucap bu Dewi sambil mengelus kepala Aira

"Yauda Ano sama Amor kamu bantu kita disini ya?"

"Iya bu"

Saat mereka membereskan dan memilah berkas dan dokumen sekolah, Via datang membawa makanan

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh duit lu kurang Airaa! Yaela lu malu maluin gue aja. Disini tuh mahal mahal, gimana sih" ucapnya sambil menutup pintu

"Ssttt"

"Ehh maaf, gue kira ga ada siapa siapa jadi gue nyerocos" ucap Via

"Yauda nih uang nya, lu balik lagi sana!"

15 menit kemudian saat Via balik dari kantin dan sedang bergerumbul membicarakan Ano dan Amor

"Ehh itu mereka berdua sapa sih?" Ucap Via

"Tumben lu kepo, biasa nya mah bodo amat. Ohh gue tau, lu suka yaa. Hayoo ngaku" ucap Jen

"Mulut lu, sembarangan kalo ngomong"

"Kepo" ucap Jihan sambil senyum

"Ihh jihan!"


"Kalo yang itu Amor, kalo yang pake headband Ano"

"Ano?", "aneh banget namanya"

"Lu ngomong in gue?" Ucap Ano

"Iya! Lu Ano kan?" Ucap Jen

"Iya"

"Nama lu kok.."

"Apa? Haters ga suka diem deh"

"Iya emang haters maha benar"

"Untung lu ce.."

"Apa cewek? Iya? Gue ga takut sama lu" jawab Jen
"Dasar ganteng ganteng baperan, gitu aja marah" batin Jen

"Udah sana! Lu urusin dokumen lu sendiri" ucap Via

"Kalo ga karna bokap nya dia, gue ga bakal mau" Ucap pelan Ano

"Kenapa jadi lu bawa bawa bokap gue? Lu nyebelin ya, gue dari tadi diem aja. Temen gue yang nyolot kenapa lu nyamber nya ke gue!" Ucap Aira

"Lu ngapain si?" Tanya Amor

"Nih cewe resek, bikin marah aja"

"Ehh lu aja yang baperan ya" ucap Aira

"Udah la, lu juga ga kenal kan. Udah lah yuk lanjut lagi" Ajak Amor

Aku Pernah RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang