Sehun ambruk, terduduk lemas dan mulai menangis
Sungguh, Sehun tak selemah itu,
Dia benci air matanya,
Tapi saat ini,
dia hanya bisa merasa sedikit lebih baik jika bisa menangis keras, berteriak dan memaki sepuasnya
.
.
Hari berikutnya
"Tuan, nona sedang ada tamu, mohon tunggu sebentar" ucap sekretaris Jennie
Ya, jennie akhirnya mau bekerja di kantor appanya, sudah sekitar 2 minggu ini.
"apa itu relasi bisnis?" tanya Sehun
"ehmmm, saya rasa itu teman nona jennie" jawab sekretaris ragu
"kalau begitu tak masalah jika aku masuk" sahut Sehun
Hari ini, dia akan memaksa Jennie ikut dengannya ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilannya.
Dia tak bisa menunggu lagi,
Hidup Sehun sudah cukup kacau oleh seorang Soo Jung,
Dan dia tak mau semakin runyam dengan masalah Jennie,
Dia harus memastikan kehamilan Jennie,
Jika memang dia hamil, tak ada jalan lain selain menikahinya,
Kemudian Sehun harus membunuh 'rasa' nya sendiri,
menguburnya dalam, bersama kenangan tentang Soo Jung
"ah tapi tuan,,..."
"biarkan tuan Sehun masuk" sahut seseorang dari belakang Sehun,
Dia adalah Kim Kibum ayah Jennie.
Sehun segera membungkuk
"ada apa nak? Kenapa kau sangat ingin bertemu putriku? Merindukannya?" canda Kibum
Sehun hanya tersenyum
"ayo aku antar ke ruangannya" ajak Kibum
Sehun dan Kibum berjalan beriringan
"saya ingin mengajak Jennie ke Rumah sakit" ucap Sehun
"Rumah sakit? Apa ada masalah? Kau sakit?" tanya kibum
"ani... kami akan memeriksakan kendungan Jennie, dia sedang hamil" ucap Sehun
"hamil?.. wohoho... ini kabar gembira... hebat," Kibun terlihat senang
KAMU SEDANG MEMBACA
'Bout Us
FanfictionSebuah ikatan tercipta oleh takdir, membawa Soo Jung tenggelam dalam perasaan cintanya. Tapi apakah cinta juga akan mengikat pria itu tetap bersamanya? "kau percaya kutukan? dosa dimasa lalu menuntun takdir menemukanku, menyatukan kita. Tapi apakah...