Gentania-19

633 46 3
                                    

Maaf aku berpaling untuk saat ini. Tapi aku bisa menjamin kalau hatiku masih menetap denganmu.

-Tania Astri Wijaya-

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Setelah pergantian tahun, Genta dan pasukannya sedang bersiap untuk mengikuti pengabdian.

Serda Akmal Prayogi, memimpin pasukan Genta untuk memberikan pengarahan.

"Kalian akan pergi ke Sumatera Utara untuk menjalani pengabdian. Kalian hanya tinggal mengikuti instruksi yang diberikan dan harus dilaksanakan. Kalian mengerti?!" Ucap Serda Akmal.

"SIAP! MENGERTI!"

Dengan tekad yang bulat, Genta serta teman-temannya mulai menaiki helikopter khusus milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Semangat juang menggelora di dalam dada Genta. Semangat untuk segera menyelesaikan pelatihannya dan kembali ke rumah tempat seharusnya ia kembali.

"Tania! Sebentar lagi saya pulang! Kamu harus tunggu saya, ya!"

Genta sudah tidak sabar untuk bertemu dengan orang-orang terkasih nya, dengan alasan utama, ibunya lah yang sangat ingin Genta temui.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

"Yaampun, ngga kerasa ya kita udah masuk semester lima. Sebentar lagi skripsi, aduh. Pusing!" Ucap Tania.

Hana masih asik membaca novelnya, mereka sedang menikmati liburan tanpa berniat pulang kampung.

"Udah, jalani aja. Ngomong-ngomong, kita ngga pulang? Aku kangen mama aku," jelas Anita.

Hana pun mengangguk membernarkan, "iya, aku juga kangen ibu. Kata ibu kemarin ada saudara pda dateng terus nanyain aku," sahut Hana.

Tania masih asik memperbaiki dan memperindah catatannya, "iyasih, kangen bunda juga. Mana mama nya Adi pengen ketemu aku lagi," Tania menjelaskan.

Hana dan Anita kompak tertawa, "hayo, mama nya aja udah kangen-kangenan gitu. Bentar lagi juga dilamar," Hana dan Anita kompak menggoda Tania.

"Ish, kalian ini! Aku kan udah sama Genta."

Pernyataan Tania membuat raut wajah Hana dan Anita menjadi serius, "ngga bosan nungguin Genta? Masih dua tahun lagi Genta selesai pengabdian," Anita memberi sedikit penjelasan.

"Bosan sih, engga. Cuma aku juga ngga bisa lepasin Genta, Nit. Tapi aku juga masih sayang sama Adi. Malah tambah sayang," Tania menjeda ucapannya sebentar.

"Salah ngga sih, kalau aku mengharapkan Genta, tapi ngga ikhlas kalau jauh dari Adi?"

Hana menghela nafas, ingin menceramahi Tania menggunakan kutipan dari novel yang barusaja dibacanya.

"Tan, menurut kutipan yang aku baca tadi, katanya, kalau kamu mau memilih pasangan, pilih yang selalu ada di dekat kamu. Tapi kamu juga harus mempertimbangkan, apa dia tulus sama kamu, atau hanya sekedar teman singgah."

Tania sempat lambat mencerna kata-kata Hana, rasanya anak itu bisa semakin tidak jelas kalau banyak-banyak membaca novel percintaan.

Gentania [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang