Maaf anda siapa ya? Minta izin masuk ke hati saya? Mau netap, atau cuma mampir?
-Anita Santika-
⛑⛑⛑
Hari-hari yang berat sudah dilalui Tania dan kawan-kawannya selama tiga hari. Dan hari ini adalah hari terakhir Tania melaksanakan Ujian Nasional.
"Bunda, Tania berangkat dulu ya, assalamualaikum," Tania mencium tangan bunda nya dan langsung kabur.
"Iyaa, waalaikumsalam, hati-hati, nak. Yang teliti," Tania yang sudah duduk di atas motor membulatkan jarinya memberi tanda 'siap, bun.'
Tania mengendarai motor dengan santai, karena sepert biasa, Tania akan berangkat sebelum mendekati jam ujiannya.
Dalam ujian terakhir ini, Tania mengambil mata pelajaran Fisika. Mata pelajara yang hampir dibenci oleh siswa-siswi lainnya. Bagi Tania, fisika itu menantang.
Tania pernah mengikuti olimpiade sains di Kabupaten saat di sekolah lama nya. Saat itu Tania kelas 11 dan dipilih untuk ikut olimpiade kimia.
Dan saat ditanya oleh guru mata pelajaran soal Tania yang tidak ingin mengambil kimia, Tania menjawab enteng 'bu, aku aja ngga hafal letak sama susunan unsur periodik. Gimana nanti mau ngerjain soal?'
Dan sekarang, di sini lah Tania. Di perpustakaan membaca novel yang baru dipijam dari Hana.
"Lah, si kutu ini malah baca novel?"
Tania mendongak, harap-harap yang datang adalah Genta, tapi yang datang malah Riski.
"Hih, kamu lagi, Ris. Bosen aku ketemu kamu terus, suka-suka aku kok dibilang."
Riski tertawa dan mengambil duduk di kursi sebelah Tania. Berbeda dengan Tania, Riski justru membuka buku paket biologi, karena Riski mengambil mata pelajaran biologi.
"Ris, kamu ngambil biologi, kan? Emang ngga susah? Kan kayanya menghafal semua tuh?" Tanya Tania.
"Iya, Tan. Enakan menghafal. Contohnya menghafal nama kamu dan calon anak-anak kita."
Riski tertawa sedangkan Tania bergidik geli mendengar Riski menggombal.
"Ih, serius, Ris. Kamu kok bisa ngambil biologi?"
"Yaa, aku ikut teman-teman aja. Kan banyak yang biologi. Jadi kalau mau nyontek gampang."
Tania mencubit lengan Riski, "yeee malah mikirin nyonteknya."
Riski hanya meringis kecil, "terus, kamu sendiri kenapa ngambil fisika?"
Tania mengangguk-angguk seperti memikirkan jawaban. Dengan enteng Tania menjawab, "yaa, kan yang ambil fisika dari satu angkatan cuma 3 orang. Jadi lumayan masuk 3 besar."
⛑⛑⛑
Genta yang baru saja keluar dari ruang ujian melihat Tania berjalan ke arah ruang ujiannya.
"Tania!"
Yang dipanggil langsung menoleh, "eh! Genta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gentania [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaPaskibra X PMR Cover by @grandeasy Sebuah kegiatan yang entah bagaimana Tania menganggap itu sebagai takdir. Takdir bahwa dirinya memang ditakdirkan untuk bertemu dengan Genta. Ketua koordinator paskibra yang berhasil membuat Tania menjadi sosoknya...