Five

22 7 0
                                    

Pagi hari...

Dikelas mira sudah ramai saja. Semuanya pada sibuk belajar karena akan diadakan ujian Fisika.
Beda dengan yang lain,Mira sendiri hanya diam memperhatikan teman temannya belajar.

"Mir lo ga belajar? "tanya alvi

"gw udah belajar dirumah"

"terus kalo lo udah belajar lo gamau belajar lagi" kini zayna yang bertanya.

"Gw udah belajar, klo gw belajar lagi yang ada malah bobrok pikiran gw" jawab mira santai.

"Oh, klo lo udh belajar nanti gw nanya ya"

"yeu enak aja, mikir dong"

"Pliss dong mir, plisss Plisss " ucap ketiga temannya dengan mengeluarkan puppy eyes nya untuk merayu mira.

"liat nanti aja lah"

"Yess, mira baik deh" sorak ketiganya.

Walaupun baru sehari mereka berteman namun persahabatan mereka menjadi sangat dekat.

Bel berbunyi, semua siswa menghembuskan nafas kasar kecuali mira pasalnya mereka belum paham sama sekali tentang materi yang akan dibuat bahan ujian.

Guru fisika masuk kedalam dengan membawa soal ujian. Setelah berdoa, akhirnya guru tersebut membagikan kertas ujian kesemua murid.

Disana tampak wajah wajah gusar tercetak jelas di setiap wajah semua siswa. Tak terkecuali, Mira sendiri dia tampak bingung dengan salah satu soal yang sangat sulit baginya.

"Duh kenapa susah banget ya soal ini, soalnya ga sesuai sama yang gw pelajari anjir, kalo begini gimana gw bisa" batin mira.

Tiba tiba lamunan mira buyar karena panggilan seseorang.

"Mir, mira nomer 1 sampek 10 kecuali 11" bisik zayna.

"Ye anjir, sama aja lo nyontek semuanya dong"

"hehe ngga ngga, nomer 1 aja deh"

"Nih"

Mira menyodorkan kertas ulangannya kepada zayna secara diam diam agar tidak ketahuan guru.

"Ok thanks mir"

"Oke oke"

Saat akan menulis jawaban dilembar jawaban tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya lagi, namun itu bukan suara ketiga temannya melainkan seorang cowok yang duduk tepat disamping mejanya.

"Shut shut"

"Apa" tanya mira jutek.

"Jawaban no 9 apa?"

"Belum" jawab mira dengan seadanya, karena memang mira belum pada nomer 9 karna sulit baginya.

"Bohong lo"

"Cih yauda kalo ga percaya"

"Pelit lo, anak baru songong"

"Lo lebih baik diem deh jangan banyak bacod,"

"Sumpah lo tu ya"

"Apa?" tantang mira.

"Pendek"

"gw ga pendek"

"Ekhem itu zidan sama amira lagi ngapain? Saling contek?" suara itu adalah suara gurunya yang membuat amira gelagapan.

"Ngga bu, tadi aku ngerjain terus dia nanya aku jawab gatau, eh dia mala ngata ngatain bu"

"Owh, Zidan silahkan lembar ujian dikumpulkan lalu keluar"

"Lah bu waktunya masih kurang 1 jam setengah bu, ini aku baru jawab 3 juga"

"Kumpulkan jawabanmu atau ga ibu nilai? "

"Elah bu pilihannya ga jauh beda, dikumpulkan?sedangkan yang aku jawab cuma 3 itupun ngawur semua bu"

Perkataan zidan mampu mengundang tawa seisi kelas kecuali gurunya dan mira. Mira bahkan tak memperdulikan ocehan zidan, ia fokus mengerjakan nomer 9 yang belum dijawab.

"Bu aku sudah"

Jika ucapan zidan mengundang tawa, beda dengan ucapan mira yang mampu membuat seisi kelas melongo.

"Oh kamu sudah, sini kumpulkan dan bisa keluar terlebih dahulu"

"Baik bu"

Mira berjalan kedepan kelas untuk mengumpulkan lembar jawabannya lalu berjalan keluar kelas.
Karena ia lapar, akhirnya ia memutuskan pergi kekantin.

Sedangkan didalam kelas.....

"Ayo zidan kumpulkan"

"Tapi bu....

"Gapake tapi tapian"

Zidan menghembuskam nafas kasar. Ia sebal dengan guru Didepannya ini, tapi ia lebih kesal dengan siswi baru yang tak lain mira.

Dia mengumpulkan kertas ujiannya denga pasrah lalu berjalan keluar kelas, ia hanya duduk di bangku yang disediakan sekolah di setiap kelas yang ada didepan kelas.

Hari ini ia benar benar badmood.

"Sumpah tu cewek, songong, pendek, cebol, sok pinter, sok jagoan, babi, monyet, anj*ng, bangs*t, Ahhhhhhh Sok looo cewek songong" teriakan zidan membuat guru didalam kelasnya keluar.

"ZIDAN,  kamu itu bisa diem ga!!"

"Eh i iya bu maaf"

"Awas kalo teriak teriak lagi, ibu jemur kamu di lapangan sama lari 50x"

"E eh jangan bu, iya ga teriak lagi"

Sang guru masuk kedalam lagi.

Sedangkan zidan masi dalam mode badmood.

"liat aja lo ya, gw jadiin sate lo sampek songong lagi" batin zidan.

Setelah itu, ia mengambil hp nya sekedar membuka apk instagramnya.

-----------
Halo, mimin kembali lagi nih.....
Mimin lama ga up, karena pikiran lagi kosong dan juga mimin pusing sama nilai un mimin....

Kira kira nanti apa yang terjadi dengan mira ya, zidan udah kek emosi beneran tu...

Maafkan ke typoan yang ada ya hehe...
Jangan lupa vomentnya saudara, teman, sahabat karena voment dari kalian yang bikin mimin semangat nulis cerita...

Maafkan cerita yang abal abal ini ya...
Mimin udah bersyukur ada yang mau baca hehehe...

See you:)

Amira (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang