Eight

20 6 0
                                    

Mira berjalan masuk keperkarangan rumahnya. Saat ini mamanya reuni dengan teman sma nya, papa nya sudah biasa pulang agak malam, dan daniel sedang ada kerja kelompok katanya.

Baru saja akan membuka pintu rumahnya tiba tiba ada yang mengejutkannya "Ekhm gw ga diajak masuk nih?"

"Eh anjir, gw kaget asu, lagian ngapain sih lo ada disini" kesal mira.

Sedangkan lawan bicaranya hanya memasang senyum semanis mungkin "Lo lupa taruhan kita, sekarang kan ada pr matematika jadi lo harus bantu gw" ucap zidan yang sudah duduk di sofa entah sejak kapan.

Melihat kelakuan zidan yang tidak ada sopan santunnya membuat mira geram. Ia tak memperdulikan zidan, ia langsung pergi ke kamarnya.

"Tu anak ga ada sopan santunnya ya, masak tamu seganteng gw di tinggal" gerutu zidan sambil melihat sekeliling ruang tamu mira. Pandangannya jatuh pada foto gadis kecil bersama anak laki laki yang sedikit lebih besar dari gadis itu, mereka berdua sedang bermain bola. Dimana gadis itu menggenggam bolanya sambil berlari dan tersenyum, sedangkan anak laki laki itu mengejar gadis kecil tersebut.

Zidan yakin bahwa itu adalah foto kecil mira dan entahlah ia tak tahu anak laki laki itu. Melihat foto itu membuat ia tersenyum kecil "Lucu juga ni anak Ya" gumam zidan, tapi tak lama ia menggelengkan kepalanya " apaan anjir, gw muji tu anak"

Sedangkan di dalam kamar mira menggerutu tidak jelas. Ia meletakkan tas nya pada tempatnya dan mengganti seragamnya dengan baju santai. Sekarang ia memakai kaos putih dan kulot hitam. Setelah itu, ia pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk tamu tak di undangnya. Lalu, pergi menemui tamunya itu. Saat tiba di ruang tamu, ia tak melihat zidan di sofa melainkan berdiri tepat di depan foto foto masa kecilnya.

"ekhm ngapain lo disana" suara mira mengejutkan zidan. Sesegera mungkin zidan kembali duduk di sofa kembali.

"Nih, gw lagi ga ada sirup, jadi gw bikin teh aja"

"Kenapa lo mau buatin gw minuman, bukannya lo kesel gw disini? " tanya zidan yang membuat mira tersenyum miring.

"Karena s.e.b.a.n.g.s.a.t b.a.n.g.s.a.t nya tamu tetep aja harus gw layani"

Jleb

"njir, kata katanya pedes amat" batin zidan.

Seakan bisa membaca pikiran zidan, mira berkata "kata gw biasa aja ga pedes"

"lah dia tau, apa dia bisa baca pikiran" batin zidan lagi.

Lagi lagi mira menjawab "gw ga bisa baca pikiran, gw cuma nebak"

"Tau ah, ayo sekarang ajarin gw"sebal zidan

"Bentar gw ambil buku gw dulu"ucap mira sambil berjalan menuju kamarnya.

Zidan yang menunggu mira pun hanya terdiam, hingga ia menemukan sebuah flashdisk yang bertuliskan honey. Entah dapet setan mana, ia pun mengambil flashdisk itu dan memasukkan ke dalam saku nya.

Dikamar mira, mengambil bukunya di tas. Seketika ia mengingat sesuatu yang membuatnya gelisah.

"Gw taruh dimana ya, kok ga ada, ash lagian kenapa si iblis itu ngasih ke gw Anjing, gw benci sama tu iblis, gw harus nemuin tu flashdisk sebelum mama papa daniel yang nemuin." keringat dingin bercucuran di kening mira. Kepanikan terpancar di wajah mira. Hingga tepukan di bahu membuat mira kaget.

Melihat wajah mira yang panik membuat zidan Terheran dan bertanya "lo kenapa kok kayak kaget gitu"

"Ah e-enggak, udah ayo mulai aja" ucap mira tanpa sadar menggenggam tangan zidan.

Tiba di ruang tamu mira sadar kalau ia menggenggam tangan zidan "E-eh sory gw ga sengaja" ucap mira sambil melepaskan genggamannya.

"Gpp sans aja"

"Ayok deh mulai biar cepet selesai, lo kalo ga tau nanti tanya aja"

Akhirnya mereka berdua mengerjakan tugasnya sambil menyemil makanan yang ada dimeja. Tak butuh waktu lama mira sudah selesai mengerjakan jadinya ia hanya melamun.

"eh mir, yang ini gimana? " tanya zidan, namun tak dapat jawaban dari mira membuat zidan menoleh ke arah mira.

"Mir kok lo ngelamun sih,gw nanya ga dijawab" masih tetap sama, tidak dapat jawaban dari mira.

"ni anak kesambet atau gimana sih" batin zidan

"Woy mir, lo napa sih?" ucap zidan dengan sedikit teriak hingga membuat mira terkejut.

"E-eh k-kenapa? Lo ngomong apa?"

"Lah lo ga denger tadi gw ngomong?" tanya zidan

"Sory gw tadi ngelamun"

"Hadeh, lo ngelamunin apa sih, nih gw gatau yang ini gimana caranya?" tanya zidan sambil menyodorkan bukunya.

"Oh yang ini,............. "

Mira mengajari zidan dengan telaten, walau zidan masih tidak paham mira tetap sabar mengajarinya. Zidan bukan hanya memahami pelajarannya, tapi ia juga mengamati wajah mira.
Cantik. Pikirnya.

Mira yang merasa diperhatikan ,menoleh ke arah zidan membuat zidan gelagapan. "Ngapain lo merhatiin gw" sengit mira

"Mau banget diperhatiin ya neng" ucap zidan tak kalah sengit.

"Cuih sapa juga yang mau lo perhatiin, sampe gajah beranak kelelawar pun gw ga sudi"

"Sampe pohon mangga berbuah nangka pun gw ga mau merhatiin lo, amit amit gw merhatiin cewek jadi jadian kek lo, cantik kagak songong iya"

"Lo tuh yang songong, ganteng kagak gila iya"

"Yang ganteng ngalah" ucap zidan menyudahi perdebatan.

"Ngomong aja lo kalah debat"

"Mau lo apasih anjir, gw kesini minta lo ajarin, bukan ngajak lo debat" kesal zidan.

"Gw juga ga ngajak lo debat" ucap mira dengan nada santai.

"Udah deh mir, ajarin gw aja deh daripada debat gini" pasrah mira

"Okedeh, gw kasihan daritadi lo ngemis mulu" ucapan mira membuat zidan emosi namun sebisa mungkin zidan menahan emosinya.

"Sabar sabar orang ganteng disayang tuhan" batin zidan.

"Nih, udah gw jabarin disini, coba deh lo pahami sendiri, ini ga belibet kok"ucap mira menyodorkan buku Zidan.

"Udah sore ni, lo pulang gih sebelum abang gw dateng, nanti mala dikira apa" ucap mira dengan sopan.

"Okelah, thanks ya, gw pulang dulu" pamit zidan.
"Yauda gih pulang"

"Ngusir ni?" sengit zidan.

"Ga" singkat mira.

Karena merasa lelah berdebat dengan mira, zidan pun langsung menaiki motornya dan pergi melenggang menjauhi rumah mira. Mira yang sudah melihat zidan pergi, akhirnya masuk kedalam dan menutup pintunya.

Ia membersihkan ruang tamunya, lalu pergi keatas masuk kedalam kamarnya.

"huh gw taruh dimana ya, astaga gawat kalo Sampe ada yang nemu duluan" batin mira.

----------
Udah up part delapan
Maap kalo jadwal up nya ga teratur, soalnya aku akhir akhir ini sibuk hehehe....
Voment?

See you:)

Amira (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang