"Oy, ga setia kawan lo mir, masak udah makan duluan aja lo" alvi mengagetkan mira yang sedang memakan siomay nya, sedangkan mira malah menatap tajam alvi.
"Lo mau tanggung jawab kalo gw tersedak?" tanya mira datar nan dingin.
Alvi yang mendengar suara mira datar hanya terkekeh sekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Udah lah, lo berdua mau pesan apa? Biar gw pesenin" ucap zayna sebelum mira tambah marah.
"Gw siomay minumnya jus alpukat ya, jangan lupa siomay nya pedes banget" jawab zasqi
"Gw laper jadi nasgor spesial sama es jeruk" ucap alvi.
Setelah itu zayna pergi, keadaan memang masih sepi karena memang belum waktunya istirahat.
Tapi kalo waktu ulangan fisika peraturannya selesai istirahat.Tak lama kemudian, zayna datang dengan membawa nampan yang berisi makanan. Setelah itu, mereka berempat memakan makanan masing masing.
Ditengah tengah sedang makan, zasqi membuka suara "Eh lo tau mir, bangku gw kan deket jendela nah pas itu gw denger zidan ngedumel ga jelas, tapi kenapa nama lo dibawa bawa ya"
"Marah mungkin" jawab mira
Sedangkan ketiga sahabatnya bingung dengan yang diucapkan mira " maksud lo zidan marah sama lo gitu? " tanya alvi
Mira mengangguk "mungkin, gegara ga gw beri jawaban mungkin, lagian tu anak udah dibilang gw gatau mala nyolot, pake ngata ngatain gw pendek lah song.... " ucapan mira dipotong oleh seseorang dibelakangnya.
"Lo emang songong, jadi ga usah ngelak deh"
Mira dan alvi yang posisinya membelakangi orang tsb pun membalikkan badan kebelakang.
Seketika raut wajah mira yang awalnya penasaran berubah menjadi datar."dia lagi" batin mira.
"napa lo ngeliatin gw kek gitu, jangan jangan lo seneng sama gw ya" ucap orang tersebut yang mampu membuat mira membulatkan matanya.
Melihat mira membulatkan matanya membuat orang tersebut berbicara lagi "ga usah melotot gitu mau gw congkel?"
"sabar mir, klo lo ngeladenin ni anak yang ada lo darah tinggi " batin mira.
"Ngapain lo disini? " pertanyaan konyol itu keluar dari mulut mira.
"Terserah gw lah, emang ni kantin punya nenek monyong lo? "
"nenek moyang kali dan" ucap salah satu teman orang yang membuat mira kesal.
Ya orang yang membuat mira kesal disana adalah Zidan dan 3 temannya.
"ya itulah maksud gw"
"Kantin luas, kalo lo mau bisa milih noh mau bangku yang mana, gausa ganggu dan cepet pergi deh dari sini" ucap mira datar nan dingin membuat ketiga sahabatnya dan 3 teman zidan merinding.
"Gila, lo bisa dingin juga, ternyata cantik cantik gini di.... " ucapan dani dipotong mira.
"Bacod, pergi deh lo pada"
Dani bergidik ngeri melihat sikap dingin mira "Idih, gw juga gamau kali duduk disini ada mak lampir" ucapnya sambil melirik alvi.
Alvi yang merasa dilirik pun langsung angkat bicara "gausa nyindir deh lo" sengit alvi.
"Buset orangnya nyadar nil" ucap ivan pura pura kaget.
"Lo bisa ngga sih, gausa manggil gue nil deh"
"Terserah gw dong, lagian klo gw manggil lo dan yang ada zidan noleh,yauda danil aja kan lo mirip sama kudanil haha"
Seketika Alvi tertawa mendengar ucapan ivan "Bwahahaha, ipan kalo ngomong suka bener anjir hahaha sakit perut gw anjir ketawa mulu"
Mira yang jengah melihat perdebatan itu langsung pergi meninggalkan kantin. Ia bingung mau pergi kemana, akhirnya ia memutuskan kesuatu tempat.
Sedangkan dikantin, zidan dkk masih berdebat dengan alvi dkk.
"Lo temen gw apa alpi sih, sono dah kumpul sama alpi dkk aja" ucap dani sengit karena temannya membela alvi yang notabenya musuh dani.
Ivan yang mendengar ucapan dani langsung melotot tak terima "Gak gak, gw gamau duduk sini, yang ada kuping gw panas denger cerocosan toak masjid"
"emang toak masjid ada dikantin" sengit zasqi karena merasa disindir.
"Ada, Lo"
"Gw bukan toak masjid"
"Lo toak masjid"
"bukan"
"Iya"
Perdebatan zasqi dan ivan terhenti karena suara zayna.
"Loh, zidan, ivan, dani, reza sejak kapan kalian disini, terus kalian barusan debat apaan, dan mira kemana kok ga ada? "
Pertanyaan yang keluar dari mulut zayna mampu membuat semua melongo.
"Ajaib bener temen gw" batin alvi
"Zayna polos atau tolol ya" batin zayna
"Gila ni cewek daritadi kemana aja ni cewek sampe ga nyadar " batin zidan dkk.
Dilain tempat, mira menggerutu tidak jelas.
"Gila ni sekolah, emng ga ada yang pernah kesini apa, perasaan gw baca wattpad ni tempat adalah tempat favorit semua siswa, lah ini udah kotor, sofa 1 ukurannya ga gede juga" ia mengomel ngomel sendiri bagaimana tidak, rooftop sekolah ini sangat jauh dari kata bersih.
10 menit, mira habiskan hanya untuk membersihkan rooftop, setelah itu ia duduk di sofa yang ada disana. Ia memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin yang tenang.
Tiba tiba ia teringat sesuatu yang membuatnya mengomel ngomel tidak jelas lagi " perasaan dulu sifat gw ga dingin dingin amat, iyasih gw akuin gw punya sifat dingin datar tak tertentu namun sifat itu keluar untuk saat tertentu doang kan, "
"hadeh biarin aja lah, lagian gw lebih nyaman dengan sifat gw yang jutek, apalagi sama setan satu itu, untung aja gw ga punya sifat mafia, kalo gw punya Mungkin udah gw bunuh tu setan ya"
"Siapa setan yang lo maksud? " suara yang terkesan datar itu membuat mira bangkit dari duduknya.
Ia hanya memandangi orang itu dengan tatapan datar, dingin dan jutek.
-------
Mian mian kalo pendek.....
Soalnya dicerita ini aku emang niat nulis dikit dikit tapi ga dikit dikit amat kok ya..
Kuhanya meminta vote dan komennya saja ga lebih jadi jangan lupa vote dan komennya ya...See you:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amira (Hiatus)
Teen FictionBukan tempat yang mempertemukan kita Bukan pula kebetulan kita bertemu Tapi waktu dan perasaan satu sama lainlah yang menyatukan kita. ------- Kisah asmara Amira dengan seseorang yang dulunya menjadi musuh terbesarnya. Seiring berjalannya waktu Amir...