***
Arka bersama tiga temannya sedang duduk disamping kantin yang berada tidak jauh dari pintu gerbang,mereka menjahili setiap orang yang melewati mereka.
Ghali melemparkan sebuah petasan yang membuat murid murid menjadi kaget,dan target selanjutnya adalah Cleon,ia sedang berjalan menuju pintu gerbang.
"Nah,target kita Dateng"ucap Digo.
"Siapa?"tanya Arka tidak tahu.
Digo hanya mengarahkan matanya ke pintu gerbang.
"Jangan jadiin dia target"sahut Arka sambil melihat Digo dengan tatapan tajam.
"Kenapa?Lo suka sama tuh cewe?bukannya Lo benci ya sama dia?"sahut Ghali.
"Ini bukan urusan kalian,pokoknya jangan pernah jadiin dia target"suara Arka meninggi,namun Ghali,Digo,dan Adair tidak mendengarkan ucapan Arka,mereka bertiga melemparkan sebuah petasan ke arah Cleon.
"Awas"Arka menarik tangan Cleon yang membuat ia jatuh ke tanah untuk menjaga Cleon.
Duarrr suara petasan meramaikan seisi sekolah.
"Lo gak papa?"tanya Arka sambil membereskan bajunya yang terkena sedikit tanah.
"Gapapa kok,btw thank ya,nih"Cleon memberikan sebuah sapu tangan untuk membersihkan baju Arka yang kotor.
Arka mengambil sapu tangan itu tanpa ia belum mengucapkan terima kasih ke Cleon karena Cleon sudah pergi menuju kelasnya.
Cleon menuju kelas dan ia duduk sambil menaruh tasnya di bangku,Cleon memikirkan apa yang terjadi barusan.
Di pintu ada Yona yang ingin masuk ke dalam kelas.Yona melihat Cleon sedang melamun sambil senyum senyum sendiri dan Yona pun menghampiri nya.
"Dor"suara bentakan Yona yang membuat pikiran Cleon buyar.
"Pagi pagi udah ngelamun aja,senyam senyum sendiri lagi,Lo gila?"Yona memegang jidat Cleon sambil memperlihatkan deretan giginya kayak iklan Pepsodent.
"Ish apaan si,gue gak gila"Cleon mengerutkan bibirnya yang membuatnya sedikit imut.
"Gak usah kayak gitu bibirnya,enggak imut enggak kok tenang"sahut Yona sambil mengambil sebuah buku pelajaran di tasnya.
"Bodo gue gak denger"Cleon menutupkan kupingnya dengan raut sebal.
"Gak denger tapi kok bisa jawab"
"Udah lah ah,bosen gue tarung sama Lo mulu,masih pagi ini"
Kringggg bel berbunyi menunjukkan bahwa pelajaran akan segera dimulai.
Pak Ratno memasuki kelas Cleon sambil membawa satu orang murid,dia adalah Arka.Ntah kenapa Arka bisa membawakan tumpukan buku pak Ratno.Cleon menatap Arka dengan pandangan polos,Arka pun memandang balik dengan lirikan yang seram."Ekhem"Gabriel sengaja berpura pura untuk menggoda Cleon.
"Udah,gebet ae"ucap Gabriel sambil memainkan pulpennya.
Cleon hanya menatap Gabriel dengan tatapan kosong dan lirikan yang membosankan.
Arka langsung pergi setelah menaruhkan tumpukan buku buku milik pak Ratno."Selamat pagi"sapa pak Ratno.
"Selamat pagi pak"sahut murid murid kompak.
"Udah pada ngerjain pr?ayok kumpulkan"sahut pak Ratno.
"Ya ampun ada pr!haduh mati gue,gue taro mana ya tuh buku?"Cleon mencari mencari buku pr itu di tasnya namun tidak ada,yang dia ingat ia belum mengerjakan nya dan lupa membawa buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible to be Possible
Teen Fiction--Rasa sakit dan rasa dendam seseorang terus saja mengikuti.-- --menjauhlah dariku,aku tak mau kau terlibat dalam masalah ini-- _Arka_ --aku tidak ingin menjauh darimu,ku mohon,jalankan ini secara bersama sama-- ...