First

10.5K 651 65
                                    

Typo adalah hal yang manusiawi

"Bukankah sudah kubilang untuk memastikan transaksi di pelabuhan berjalan dengan lancar?!" Bentak pria itu.

"Maaf, Tuan, akan kupastikan transaksi lain kali akan lancar." Lelaki yang dibentak hanya bisa menunduk dan menjawab seadanya.

"Kau pikir aku masih mau menggunakanmu?"
Pria yang dipanggil tuan itu mengangkat pistol yang sudah ditangannya sedari tadi.
Mengarahkan pistol itu dan menempelkannya dengan kepala lawan bicaranya.

Lelaki itu menekuk kedua kakinya, ia memohon ampun. Ia menangis dan terus menangis, berharap air matanya bisa meluluhkan tuannya.

"TUAN JUNGKOOK!" Teriak lelaki lain yang berlari dari luar gudang itu. "Tuan Huang dari China menerima tawaran minggu lalu, ia menerima tawaran perlindungan milik kita."

Pria yang dipanggil Jungkook itu menurunkan pistolnya dan mendengus, "Nasib baik, sekarang suasana hatiku sedang bagus, pergi dan pastikan kau bekerja dengan baik."
Lelaki tadi segera berterima kasih dan berlari pergi dari gudang itu.

"Mingyu, kirimkan ucapan selamat datang kepada klien baru kita."

"Siap."

Jungkook meninggalkan gudang pelabuhan itu dan memasuki mobil Aston Martin Vanquish berwarna hitam legam miliknya.
Mobil itu melesat membelah jalanan Incheon, melaju cepat menuju apartemen dimana ia tinggal.

.
.

Jimin menyiapkan kopi untuk pelanggan pertamanya pagi ini.
Tidak lupa memberikan senyum ketika menyerahkan minuman milik pelanggannya.

"Jimin, kau cantik hari ini." Ucap pelanggan itu.

"Kim Taehyung, tolong jangan berdiri disini, pelanggan lain ingin memesan."

Lelaki bernama Taehyung itu menyesap sedikit kopinya dan menengok ke kanan kiri, "Kurasa hanya aku pelanggannya disini."

"Tetap saja Kim, kalau ada pela-- Selamat datang, anda ingin memesan apa?"
Kim Taehyung segera menyingkir ketika ada lelaki lain yang berjalan menuju kasir untuk memesan.
Ia memperhatikan lelaki itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Menggunakan topi hitam, masker hitam, jaket kulit hitam, baju hitam, celana hitam, dan sepatu hitam.
'Apa orang ini mau melayat?' Batin Taehyung.

"Hot Americano."

"Atas nama?"

"Tulis saja J."

Jimin mengangguk dan menuliskan huruf J di cup tersebut. "Tunggu sebentar ya, silahkan duduk terlebih dahulu." Ucap Jimin dengan lembut.
Bukan karena ia genit, ia hanya berusaha melakukan pekerjaan semaksimal mungkin, ia tidak ingin dipecat karena dianggap galak.
Well, dia benar benar pernah dipecat karena dianggap tidak sopan kepada pelanggan, padahal ia hanya tidak tersenyum sekali saja karena ia kelelahan.

Dengan cepat ia membuat kopi, dan memberikannya ke pelanggan itu. "Silahkan menikmati kopimu, terima kasih, semoga harimu menyenangkan."

Setelah orang itu pergi, Taehyung segera kembali ke depan Jimin dan mengganggunya dengan mengatakan bahwa lelaki tadi akan pergi ke pemakaman.

"Taehyung, pergilah, kau bisa membuatku dipecat."

"Kau bisa bekerja diperusahaanku."

"Pergilah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu, Kim."

Jimin menatap mata lelaki itu, meyakinkannya kalau ia baik baik saja disini.
Taehyung meletakkan kopinya dan mengecup singkat bibir Jimin.

"Tapi aku kekasihmu, aku berhak khawatir jika kau bekerja di tempat seperti ini."

Stay The Night // KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang