05 - Gadis Misterius

26 4 0
                                    

"itu beneran si bintang? Anak kelas 10 ips 3??" tanya temanku rara

"ah masa, bukan kali? Perasaan gua gak pernah deh liat anak kelas 10 dengan wajah begitu." jawabku setelah melihat anak itu

"Gila mukanya ganteng banget, gayanya juga kece lagi" ucap salah satu temanku lagi Arin

"tapi kayanya bener deh itu si bintang, ko bisa ya, dia berubah kaya gitu?"

Namaku Alfina Maharani, Pagi itu aku melihat laki -laki yang seharusnya menjadi bahan bullyan, berbeda dari biasanya. Yah sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengannya tapi. Dia yang biasanya tak bergairah dan memiliki tatapan mata yang kosong. Entah kenapa kali ini berubah drastis seperti orang yang benar - benar berbeda, bahkan gaya berpakaiannya sudah lebih baik. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat seperti anak SD yang belum tahu caranya menyetrika pakaian.

Bukannya aku selalu memperhatikannya, hanya saja kelasku berada tepat didepan kelasnya. Jadi aku sering melihat dia sendirian tanpa teman dikelasnya.

Saat pulang sekolah, kupikir aku harus menyapanya dan menanyakan apa yang bisa membuatnya berubah seperti itu. Bukan berarti aku tetarik padanya, hanya saja aku penasaran itu saja kok.

"Ra, rin kayanya kalian pulang duluan deh, gue masih ada urusan sebentar disini" kataku sambil melambaikan tangan menjauh dari rara dan arin yang pergi ke arah gerbang

"serius nih, lo mau pulang sendiri fin?" ucap rara dan arin berbarengan

" iyaaa, udah kalian pulang aja duluan byee" balasku cepat sambil berbalik ke arah parkiran

Aku pergi ke parkiran tempat dia memakirkan motornya tadi pagi, tapi ada hal yang janggal disana, karena preman yang sering mengganggu bintang bersama kaka kelas 12 sedang menunggu didepan motornya.

Entah kenapa aku malah bersembunyi dibalik dinding lab bahasa dekat parkiran.

"ko gua malah jadi kaya penguntit gini ya?" gumamku sambil mengintip kearah parkiran.

Tak lama kemudian Bintang datang, kejadiannya begitu cepat, bintang dipukuli oleh salah satu preman tadi.

"aduh, gua harus gimana nih?. Mana ruang guru jauh dari sini"

Akhirnya aku hanya bisa menonton kejadian tersebut tanpa bisa berbuat apa - apa. Kesal dengan diri sendiri aku memberanikan diri mendekati tubuh bintang yang pingsan dibalik pohon karena ditarik kesana oleh para preman tadi.

"ahh, apa hansaplast bisa ngobatin luka dia ya?" gumamku sambil melihat luka lebam dibagian pipi.

Tubuh bintang yang terkulai lemas mengenakan seragam yang kotor oleh tanah. Perlahan aku menangkat kepalanya dan membaringkannya diatas pahaku.

"gua ngapain si, ko malah jadi gini. Harusnya kan gua nanya kenapa dia bisa berubah haaah" gumamku karena malah menunggunya bangun dari pingsan

Tapi kalau dipikir, pikir romantis juga ya duduk dibawah pohon sambil memangku kepala cowok hehe

"woi bangun dong" ucapku sambil menepuk - nepuk pipinya.

"BANGUN!" kataku lagi kali ini sambil memainkan rambutnya

"HEY BANGUN" kataku sambil membisikannya ke telinga bintang

"Nanti kamu masuk angin lo kalo tidur disini" mungkin kalau kugoda dia bangun hehe

"eummm" gumam bintang

*Jdukkk

"awwwww"

"kamu kenapa sih, udah aku tolongin juga" teriaku padanya yang tiba tiba mengangkat kepalanya dan menabrak daguku.

"lagian siapa suruh muka lo deket banget sama muka gue!" teriaknya sedikit membentak

"btw makasih yah udah jagain gue pas pingsan " ucapnya lagi kini dengan wajah memerah

"Hehe iya sama - sama" ucapku sambil tersenyum padanya

Akhirnya dia langsung pergi, menaiki motornya. Tanpa menghiraukan aku sama sekali.

Akupun pulang tanpa rasa dosa, sesampainya dirumah aku baru sadar kalau aku lupa menanyakan satu hal padanya.

"ahhhh!, gua lupa nanya kenapa dia bisa berubah!"

METAMORPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang