08 - Anak Buah

22 4 0
                                    

Sudut pandang : Ardi

Ada sesuatu yang salah disini, entah kenapa tatapannya mengingatkanku pada seseorang yang kukenal. Apa aku takut?, tidak mungkin!!!

Aku membawanya ke halaman belakang sekolah, dengan niat memberinya pelajaran. Tapi kenapa? Kenapa? Kenapa????

Kenapa setiap pukulan yang kuluncurkan padanya bisa dia hindari dengan mudah??

Bagaimana mungkin, orang paling lemah di sekolah ini bisa menjadi kuat seperti ini hanya dalam waktu sebulan? Itu tidak mungkin!!

Aneh sekali, kenapa gerakannya seperti orang yang sangat terlatih, dan telah melalui berbagai macam pertarungan?

*BUAGH

"Aghghhnnn.....!"

"Uhuk"

"ghackkk"

Sialan..., tidak mungkin aku bisa dikalahkannya dengan mudah, darah mulai menetes dan mengalir dihidung Ardi.

"Sekarang bisa kita mulai negosiasinya?" tatap bintang tajam dengan niat membunuh

Aku ingat!, aku ingat sekarang! Ini.. Aura ini...  , tatapan ini..., sama dengan dia. Pemimpin kami sebelumnya, tatapan seseorang yang sudah pernah merasakan neraka dunia.

Aku tidak bisa meremehkannya lagi, aku yakin jika aku mengganggunya akan ada hal buruk yang terjadi padaku. Bahkan diantara pejabat tinggi yang lain tidak ada yang memiliki aura segelap ini.

Aku... Aku... Aku harus menjadi temannya!

"apa??, apa maumu?" tanya Ardi gemetar

"jadilah bawahanku, dan bersumpah setia padaku!" ucapnya tegas dengan aura yang tetap menyeramkan

" apa keuntungannya buat gue?, Kalo gue jadi bawahan lo. Gue udah cukup puas berada dibawah naungan Black Rose" jawab Ardi dengan nada rendah

Black rose adalah nama kelompok Preman Sekolah disini. Ada banyak kelompok preman lain mulai dari preman jalanan sampai preman dari sekolah lain.

"Tentu aja lu akan tetap berada dibawah naungan Black Rose, tapi lu akan menjadi mata - mata gua"  Bintang mengeluarkan korek dan sebungkus rokok dari saku celananya

Sambil menyalakan rokok dan menghisapnya " lu bakalan jadi spionase, kasih gua semua informasi tentang apapun di black rose. Tentunya lu akan gua kasih imbalan" Jelas Bintang, ketika memberikan rokok pada Ardi

"Bagaimana jika gua menolak?" tanya Ardi mengambil rokok dan ikut menghisap rokok pemberian bintang

"lu akan gua kirim ke rumah sakit sekarang juga, dan untuk waktu yang lama, tentunya lu udah tau kalau kemampuan bertarung gua ini bukan sembarangan?" ancam Bintang

"hmmm menarik, boleh juga. Gue akan jadi Bawahan lo. Gue pengen liat gimana cara lo menghancurkan Black Rose" ucap Ardi terkekeh

" lu liat aja nanti, mungkin kekuatan gua sekarang belum seberapa. Mulai sekarang lu harus bersikap seperti biasa, jangan sampai ada orang yang mengetahui hubungan ini." Tukas bintang sambil membuang rokoknya ketanah dan menginjaknya.

Perlahan bintang pergi ke arah kantin dan meninggalkan ardi yang masih bersandar ditumpukan tong sampah.

"haha.. Hahahaha, akan ada revolusi besar - besaran tahun ini."

METAMORPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang