07 - awal yang baru

22 4 0
                                    

Ujian bisa kuselesaikan dengan mudah tanpa ada masalah, hanya ada satu masalah. Aku tidak memberikan contekan pada Ardi. Ardi ini kalau tidak salah seingatku dia yang memgang wilayah kelas 10 IPS, dengan tubuhku yang sekarang aku yakin bisa mengalahkannya.

"woi! Bintang berani ya lu ninggalin gua tadi pas ujian ha?" geram ardi dengan cepat merangkulkan lengannya keleherku dengan keras

"ma.. Maaf bang gua lupa soalnya lu tadi tidur pas ujian..." jawabku lemah tak berdaya

"kalo gua ketiduran harusnya lu bangunin gua bego!, ayo ikut gua lu ke belakang halaman sekolah" ucap ardi keras dengan menatap tajam pada bintang

Halaman belakang sekolah disini sangat sepi, karena sudah tak terurus. Lebih tepatnya tak ada yang mau mengurusnya, sudah tak aneh jika ada siswa yang dibawa ke halaman belakang sekolah esok harinya dia tidak sekolah karena sakit.

Bahkan sekarang halaman belakang sekolah digunakan hanya untuk menampung sampah diseluruh sekolah sampai truk pengangkut sampah datang.

Dengan beberapa tong sampah yang terisi penuh dan gudang tua yang tak terurus dan berdebu membuat tempat ini lebih cocok disebut tempat pembuangan sampah.

Untungnya sedang tidak ada siapa - siapa disini. Aku bisa dengan tenang melancarkan rencanaku

Ardi melemparkan bintang kearah tumpukan tong sampah, namun diluar dugaan bintang mampu menghindari tong sampah tersebut dengan berguling kearah kanan dan langsung berdiri

" gua mau negosiasi sama lo di" ucap bintang sambil membersihkan debu di seragam bajunya

"gak ada negosiasi sama gua, tugas lo cuma jadi samsak gua dan ATM bernyawa gua!" geram, ardi dengan cepat berlari kearah bintang dan melancarkan pukulan kearah wajahnya

Namun serangan tersebut lagi - lagi dengan mudah di hindari oleh bintang, pemandangan tersebut seperti melihat adegan sparing pelatih tinju dengan muridnya.

" kalo gitu kita negosiasi lewat adu pukulan!" bintang meraih lengan ardi dan memukul dadanya dengan siku sebelah kanan,

Dilanjut dengan menendang perutnya menggunakan lutut kakinya, tetakhir dia menendang ardi dibagian dadanya dengan sekuat tenaga menggunakan gaya taekwondo.

Ardi yang tak berdaya menerima serangan itu mentah - mentah dan tersungkur kearah tumpukan sampah.

"sekarang, bisa kita mulai negosiasinya?" ucap bintang dengan tatapan intimidasinya, yang membuat wajah ardi berubah menjadi pucat pasi.

METAMORPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang