Mereka yang mulai memakai topengnya masing-masing.
Mentari sudah berganti tugas lagi dengan sang Rembulan, setelah sekian lama menempuh perjalanan menggunakan pesawat akhirnya ketiganya sampai dengan selamat di sebuah bandara. Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh beberapa bodyguard yang sudah di siapkan untuk menjemput mereka.
"Rumah nenekmu di Amerika?" Tanya Changbin.
"Tidak, tapi karena kalian yang memaksa ikut dengan ku. Jadi kalian harus mendengarkan aku, " Ucap Jisung dengan bibir yang tersungging.
Bangchan menghentikan langkah Jisung dengan memegang erat salah satu pundaknya, lalu membalikkan Jisung sehingga menghadap kearahnya.
"Sebenarnya kau siapa? " Ucap Bangchan dengan tatapan mengintimidasi.
"Nanti kita bicarakan, disini tidak aman, "bisik Jisung tepat di telinga Bangchan, yang langsung dihadiahi tatapan bingungnya.
Jisung berjalan di depan diikuti oleh Bangchan dan Changbin, dan dikelilingi oleh para bodyguard. Belum saja sampai ke pintu keluar, mereka dihadang oleh sekelompok orang berpakaian rapi dengan jas yang mereka pakai. Tentu saja Jisung menyadari bahwa mereka bukanlah orang suruhan biasa.
"Selamat datang di Amerika Kim Jisung, " Ucap salah satu orang yang berdiri paling depan.
"Tidak usah basa-basi Jeongin Kang! Apa maumu? Dan dimana Seungmin?! " Tanya Jisung dengan penuh emosi, tangannya sudah terkepal hebat. Bangchan dan Changbin langsung maju untuk melindungi Jisung jika saja tiba-tiba Jeongin menyerangnya.
"Eoh, ada Bangchan hyung dan Changbin hyung juga rupanya. Bukankah aku menyuruhmu untuk pergi sendiri? " Jeongin berjalan mendekati Jisung.
Jisung menarik kedua kakaknya itu untuk memberinya jalan, ia berjalan dengan santainya menghampiri Jeongin. Bahkan Jisung memerintah kepada semua bodyguardnya supaya mundur.
"Memangnya kau siapa hm? Lagipula sekalipun aku membawa Hyunjin, bukankah itu urusanku? " Ucap Jisung dengan senyuman sinisnya.
Jeongin berdecak ketika mendengar ucapan Jisung, ia semakin mendekati Jisung dan membisikkan sebuah kata yang mampu membuat lawannya itu terdiam ditempat.
"Kau pikir dia benar-benar menyanyangimu? Kau tau? Topeng yang ia pakai itu sangat tebal, "
Jeongin tersenyum sinis, lalu mengajak para bodyguardnya untuk pergi meninggalkan Jisung yang masih terpaku ditempatnya. Tak lama kemudian Bangchan dan Changbin menghapirinya lalu mengusap pundaknya dengan lembut.
"Apa dia menyakitimu saeng? " Tanya Changbin yang tengah memeluk Jisung.
Jisung hanya menggeleng pelan lalu menyunggingkan senyum sinisnya yang tak diketahui oleh kedua kakaknya. Ia melepaskan pelukan Changbin, lalu mengajak para bodyguardnya untuk melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti.
"Kau pikir aku mudah di tipu? Dasar anak bodoh, "
Bangchan dan Changbin tersenyum gemas melihat Jisung yang menahan kantuknya, Jisung tak memperdulikannya karena sudah terlalu lelah. Bahkan saat Bangchan menariknya kedalam pelukkannya pun, ia tak menolaknya.
"Hyung, jika kalian mengetahui yang sebenarnya apakah kalian tetap akan baik seperti ini kepadaku?" Gumam Jisung, lirih memang tapi tetap saja dapat didengar oleh kedua hyungnya.
"Maksudnya? " Changbin menautkan kedua alisnya sedangkan Jisung ia tersenyum tipis.
"Nanti akan ku ceritakan, setelah itu terserah pada keputusan kalian, " Ucap Jisung sebelum ia benar-benar mengarungi mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]True Life -Skz
FanfictionMungkin jika semuanya hanya terjadi pada drama yang mereka mainkan itu akan lebih baik. Tetapi sayangnya Tuhan berkata lain, sesosok remaja bernama Han Jisung di tuntut untuk bisa mengatasi seluruh cobaan yang menerjangnya. Di temani dengan Hwang H...