Sepertinya kebohongan lebih baik dari pada kejujuran.
*Jangan lupa nyalain mulmed ya biar makin kerasa.
Hari sudah semakin larut tetapi Han Jisung masih setia bersimpuh di samping makam neneknya, ia meletakkan kepalanya pada nisan berwarna putih bersih itu dengan harapan kehidupannya bisa berubah menjadi lebih baik setelah ini.
Bangchan dan Changbin sudah tidak tahan melihat keadaan yang lebih muda, ia berjalan menghampiri lelaki itu lalu memaksanya untuk berdiri. Tentu saja hal itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Jisung. Ia tetap keras kepala tidak mau pergi sebelum ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Ia tidak gila hanya saja saat ini ia hanya perlu menenangkan pikirannya.
Entah darimana asalnya Hyunjin datang tiba-tiba dan menarik kasar tangan Jisung, tentu saja yang di tarik berusaha melawan sekuat tenaganya. Bangchan dan Changbin tak tinggal diam, mereka berusaha memisahkan keduanya sebelum terjadi hal yang tidak mereka harapkan.
"Kau harus minta maaf pada Han Jisung! Kau sudah membuatnya menangis brengsek! "
Mungkin Hyunjin sudah menyerang lelaki yang ada di depannya jika saja, tangannya tidak di cekal oleh Bangchan. Jisung menatap lawannya dengan senyum miris, walaupun ia berkata yang sejujurnya tetap saja ia menjadi pihak yang disalahkan. Lelaki berparas tupai itu menjatuhkan kedua kakinya, entah kemana perginya seorang Han Jisung yang sangat angkuh dan keras kepala itu.
Ia berlutut di depan Hyunjin, sambil menundukkan kepalanya. Mata Bangchan dan Changbin langsung terbuka lebar, lelaki berparas tupai itu sangat mengejutkan mereka. Changbin berusaha membuat yang lebih muda itu berdiri, tetapi usahanya itu sia-sia.
"Maafkan aku hyunjin! Maafkan perkataanku yang menyakiti papamu, aku memang anak bodoh, " Ucap Jisung yang masih setia menundukkan kepalanya.
Hyunjin mendekati Jisung yang setia berlutut kepadanya. Entah mengapa perasaan menyesal itu timbul di hati Hyunjin, ia memeluk erat lelaki yang lebih muda beberapa bulan darinya itu. Jisung tidak melawan sama sekali, walaupun sebenarnya hatinya sekarang terasa berdenyut kencang. Ini adalah kebohongan pertama yang ia ciptakan, dan untuk yang pertama kalinya ia merasa kebohongan itu seribu kali lebih baik dari pada kejujuran.
Setidaknya hanya dia yang tersakiti dengan kebohongan yang ia ciptakan, dan mulai sekarang tak akan ada orang yang tersakiti lagi oleh kenyataan yang selalu ia katakan selama ini. Tapi sepertinya ia masih terlalu polos untuk menyadari, bahwa kebohongan itu bisa membunuhnya dari dalam.
Perlahan ia bangkit berdiri berkat bantuan dari Hyunjin. Wajah Changbin terlihat memerah, ia paling tidak suka adiknya itu merendahkan dirinya dihadapan orang. Baginya melihat adiknya bersimpuh dengan kedua lututnya itu sangat menyakitkan.
Hyunjin menarik Bangchan dan Jisung untuk berjalan meninggalkan area pemakaman itu, lelaki berparas tupai itu menyadari ada yang kurang. Benar saja, setelah ia menoleh kebelakang ia melihat Changbin dengan mata yang memerah dan tangan yang mengepal masih mematunh ditempatnya. Jisung melepaskan tangan Hyunjin yang merangkul dirinya dan memberikan isyarat kepada mereka untuk duluan saja, keduanya pun hanya menganggukan kepala lalu meninggalkan Jisung.
Perlahan butiran air dari sudut mata Changbin jatuh, walaupun cukup minim pencahayaan tapi Jisung dapat melihatnya. Lelaki yang biasanya memasang raut wajah acuh tak acuh itu langsung memeluk erat tubuh Jisung yang lebih mungil dari tubuhnya. Jisung tak melawan, ia membalas pelukkan itu. Lelaki berparas tupai itu dapat merasakan kekesalan hyungnya.
"Entah mengapa hati hyung sangat sakit melihatmu lutut seperti itu, "
Changbin meremas baju yang lebih muda dengan kuat untuk menyalurkan perasaan kesalnya, yang lebih muda terlihat tidak memberontak walaupun bisa dipastikan bajunya akan kusut akibat cengkraman yang lebih tua. Hati Jisung menghangat berkat hyungnya yang terkenal tak perduli dengan apa pun, bahkan hyungnya itu terlihat tidak perduli dengannya. Namun di saat ia butuh seseorang untuk merangkulnya, Changbin datang di barisan terdepan untuk merangkulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]True Life -Skz
FanficMungkin jika semuanya hanya terjadi pada drama yang mereka mainkan itu akan lebih baik. Tetapi sayangnya Tuhan berkata lain, sesosok remaja bernama Han Jisung di tuntut untuk bisa mengatasi seluruh cobaan yang menerjangnya. Di temani dengan Hwang H...