8 Oktober 2018

23 3 0
                                    


Ya aku emang gitu rada judes, jadi jangan ditanya lagi ya readers, aku emang cuek dan susah banget diajak ngomong baik2 sama orang yang ga deket banget sama aku hehe.

Hari ini, aku ada ibadah, lebih tepatnya
Nanti jam 3 sore.

Bertepatan dengan itu, tidak disangka
Dirinya, lebih tepatnya Evra sebagai pengisi acara/ drum, namun yang terhitung dia saja

Akhirnya aku memilih untuk melanjutkan Beribadah, dan memandanginya, eh ga ding, canda.

Tapi memang benar aku selalu dipandanginya, hingga aku benar² tidak konsentrasi saat ibadah.

Beberapa saat kemudian tiba waktunya untuk mendengarkan kotbah dari sang pendeta.
Dan aku menyimak dengan ku catat yang penting pada saat itu juga.

Saat ibadah telah selesai, dia memintaku untuk segera pulang, namun aku takut sendirian, karna hari juga sudah gelap.

Karna takut terjadi apa² padaku, akhirnya dia menggapai tangan kecil ku dan berjalan menuju mall.

Sesampainya di sana, dia membelikan sebuah minuman, dan memesan cemilan yang tersedia di foodcourt.

Ya kami berdua menikmatinya, aku merasa senang sekali bisa ditemani olehnya.

Lalu tidak terasa jam menunjukan pukul 08.00 PM waktunya aku untuk pulang, karena aku tidak ada yang menjemput

akhirnya dia mengantarkanku dan aku pulang bersamanya saat itu juga dan mengucapkan sampai jumpa padanya.

***

Pengumuman pengumumann!!

Nanti seluruh anak pemain futsal dimohon untuk segera kumpul di lapangan untuk latihan babak final besok, sekian dan terimakasih.

Hari ini aku dikelas sedang mengerjakan tugas matematika.

Tiba tiba aku mendapat pesan yang benar benar menggangguku sangat² mengganggu.

Kling , tungkling.
Kling , tungkling.
Kling , tungkling.

***

Duhh, sumpah demi planet pluto mengotak!
Berisik yaampunn!

Akhirnya kubuka ponsel ku dan melihat spam chat dari nya.

09.00 am - sayang
09.00 am - besok dateng ya!
09.03 am - aku tunggu kamu
09.03 am - yang?
09.04 am - sayang?
09.05 am - jadi ya please.
09.06 am - fix besok dateng oke?
09.07 am - sayang, kok ga bales?
09.07 am - kamu sibuk ya?
09.08 am - sayang?
09.09 am - kamu marah?

"Astaga, blom juga apa apa udah mbacot aja sih, lemot kan hp gue huh. " ujar ku.

Disisi lain aku bingung dan aku lebih banyak menghindar ajakannya dengan mengatakan jika aku mau kerja tugas besok.

Tapi hal itu sia².

Yang namanya cowok, apapun keniatannya pasti dia ga akan menyerah begitu saja.

Aku : 09.12 am - aku ada tugas besok, sorry gabisa.

Evra : 09.12 am - knp sayang? Besok babak final terakhir

Aku : 09.14 - teruss? Aku harus batalin tugas biar ga dapet nilai gitu? Biar aku dimarahin guru gitu?

Evra : 09.14 - yaampun cuma besok kok.

Keesokannya..

Dia menjemputku tepat sebelum masuk sekolah, ya didepan rumah sudah ada motor, tapi dia memilih dengan jalan kaki bersamaku dan menitipkan motornya dirumahku.

Katanya untuk mengurangi polusi udara dan cenderung lebih sehat, hem gitu.

Ya aku mau aja kalau gitu, selama jarak dari rumah ke sekolah ngga jauh, dan ada yang nemenin untuk pergi kesana.

***

Sesampainya di sekolah, masuk seperti biasa, jam pelajaran dari jam 1-10, diseling dengan 2 kali istirahat, yups! Yang terakhir j pulang sekolah. Saat yang ditunggu² oleh nya.

" ayo jalan " pinta Evra.

" aku pulang dijemput " kataku berbohong.

" udah ayo, gausa ngehindar. " Sambil menarik lengan ku ke arahnya

***

Dijalan kami berdua jalan menuju tempat tanding futsal itu, dan dia menjaga ku dari arah belakang dan aku di depan untuk mendahuluinya karena jalan sangat ramai hari ini.

Suhu sangat dingin, dan kita melewati di perumahan kecil, dia menggapai tanganku dan menggenggam tanganku secara tiba², dan dia menarikku dan memelukku dengan hangat.

Sontak benar saja aku terkejut, dia sosok yang benar² membuat ku kesal namun dia perhatian yang begitu dalam.

Jujur saja aku belum pernah di peluk oleh seorang cowok yang benar² ku sayangi.

Sambil merangkul ku, kami jalan berdua sambil memecahkan keheningan di sore hari itu dengan penuh canda tawa.

Sesampainya di sana kita tetap menjaga suasana dengan baik, tanpa diketahui oleh orang² disana, ya kecuali teman² dekat ku, kami pun menonton dengan bersorak sorak mendukung tim pilihan kami.

Special PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang