19 Oktober 2018

29 2 0
                                    

Perasaan ku, sudah tidak tenang
Kemana kah dirinya?
Aku rindu.
Aku khawatir.
Aku takut kehilanganmu.

Absen hari ini ya anak²..
Aldo?  Hadir bu!
Dika? Hadir bu!
Vina? Hadir bu!
Dst..

Dari semua murid yang diabsen hanya 1 gadis yang tidak ada di bangkunya.
Tas dan semua barangnya ada. Tapi orang nya tidak ada. Kemana kah dia?

Ya mereka mencari ku.

***

Kamu kemana?
Aku kesepian..
Hiks hiks

2 hari tidak ada suasana yang membuat ku bahagia..
Tidak ada kabar..
Aku bingung harus mencari kemana..

Akhirnya jam pulang sekolah pun tiba,
Aku melihat sosok yang kukenal dari ujung kantin disana.

Seperti.. orang yang aku cari saat itu.
Dia? Evra kah itu? Kemana saja dia kemarin?

Aku berlari kencang tuk menghampirinya.
" Sayang, kamu kemana aja? Aku kangen. " Kata yang kuucapkan pertama padanya.

" Hm? " Lalu menolehlah dia dengan wajah mempunyai bekas luka seperti tonjokan.

" Kamu dari mana aja?, Trus itu pipi kamu kenapa? " Sambil ku sentuh pipinya

" Ga perlu tau. " sambil menghempaskan tanganku dengan keras dan pergi meninggalkan ku.

Setelah memberi jawaban itu, aku kaget bukan main, melainkan sosok yang biasanya selalu membuatku bahagia kini dia berubah menjadi seperti orang asing.

" Pergi dari sini! "

" Aku gabutuh kamu! "


Kata berikutnya, yaps, lebih menusuk lagi ke jantung. Lebih tepatnya Evra juga menggebrakkan tangannya ke meja, menandakan jika dia sangat marah padaku.

Namun apa yang telah kulakukan hingga membuat dia marah seperti ini?

" Ke.. kenapa? Kamu.. " tanya ku sambil ragu menatapnya

" Aku gamau lihat kamu lagi! " Bentaknya terhadapku sambil meluapkan emosinya.

" ..... " Suasana hening terjadi di halaman sekolah tersebut.

Akhirnya dengan berat hati dan rasa amarahku berlipat juga, karena aku tidak suka lebih tepatnya tidak suka dibentak.

" Kamu jahat! " kataku padanya.

Setelah itu aku menjauhi dirinya, dan aku pun pergi meninggalkan dia sementara waktu.

Disana dari jauh aku masih dapat melihat dia benar benar tidak memperdulikan ku lagi.

Akhirnya aku pun sambil mengusap air mataku yang jatuh, dan aku pergi untuk mengambil tas dan segera pulang menuju rumah.

Semenjak kejadian itu aku benar benar tidak ingin siapapun menggangguku.

Ya, seperti biasa awal masuk sekolah sampai pulang sekolah , tidak ada yang menyapa ku dengan sebutan anak anak alay jaman sekarang, tidak ada yang menemaniku, tidak ada yang membuat ku nyaman.

Special PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang