17 Oktober 2018

22 3 0
                                    

Sudah lama aku bersamanya, hampir seminggu, ya meskipun aku terkesan cuek, tapi aku memang sangat menyayanginya, benar benar lebih dari menyayangi nya.

Pagi hari aku berjalan menuju kelas melewati koridor.

Ya, aku datang pagi pagi kira-kira jam 06.00 AM aku sudah ke sekolah. Tampak jelas seseorang menunggu ku di depan kelas persis.

" Selamat pagi cantik. " Bunyi suara seseorang yang berdiri di pintu kelasku sambil menghadangku. Ya itu Evra siapalagi kalau bukan dia.

" Pagi. " Jawab ku singkat sambil menulis catatan fisika kemarin.

" Hm talah cuek banget sih, pagi² udah murung aja. Kenapa? " Tanya Evra sambil meminum jus alpukatnya.

" Bomat. " Jawabku sambil tidak memperdulikannya.

" Kenapa? Betmut? " Tanya seorang Evra dengan sangat kepoo sekalih.

" Hm, bisa minggir dulu nggak? Aku mau lewat. Aku capek terus² an berdiri. "

" Iya iya "

Akhirnya dia membiarkan ku masuk kelas, tanpa berkata lagi sedikitpun.

Dan aku juga langsung menghampirinya dan juga mengajak nya ke taman sebentar.

" Kamu mau apa? " Tanyaku.

" Kamu. " Jawab nya sambil merayu.

" Dih, seriusan. " Tanyaku serius.

" Iya cantik "

" Biar ga lama², nih aku kasih " sambil ku keluarkan sebuah spagetti spesial buatanku sendiri.

" Wahh, ini.. "

" Ya aku tau, favorit kamu kan? Udah cepet makan, aku tau kamu belum makan. "

" Iya sayangku. "

" Aku balik dulu, nanti aku samperin ke kelasmu. " jawabku sambil aku meninggalkannya menuju kantin.

" Iya "

" Oke cepet dimakan, bye aku tinggal bentar. "

Aku pun melanjutkan langkahku untuk menuju ke kelas dan melaksakan piket ku pada hari ini juga.

Selanjutnya jam istirahat sudah tiba.

Kringgg.. kringg...

Aku berjalan menuju kelas nya, dan mau memberikan jajanan spesial ku waktu aku beli tadi di kantin, tiba tiba..

" Hey vra! aku beliin kamu ini.. "

Suasana kelas yang sepi dan pemandangan yang membuat kebingungan setengah mati.

" .... " Tak ada jawaban darinya.

" Evra? "

" ... " Tak ada jawaban untuk kedua kalinya.

" Apa? Kamu dimana? "

Angin mulai menusuk ulu hatiku, aku merasa kaku, melihat apa yang aku saksikan di kelas itu benar² membuatku diam terpaku dan tak bisa kemana².

6 jam kemudian..

Sudah dari beberapa jam aku cukup khawatir, sudah ku chat, telfon, dan aku tanya kepada siapapun tidak ada yang mengetahui kemana dirinya. Kemanakah evra?

Aku hanya terkejut karena semua barang nya tergeletak di mana mana, sperti ada orang yang sedang menggeledah barangnya.

Bukan hanya itu, yang kutakutkan ialah..
Suatu hal terjadi padanya.

***

Keesokan harinya..

" Lo liat dia gak? "
" Engga tau juga, sorry ya. "

---

" Eh tau kejadian kemarin ga? "
" Apaan? Yang mana? Sorry gue sibuk."

---

" Tau kabar tentang dia gak? "
" Emang gue mak nya apa? Gatau gue, cari info jangan ke gue! Tanya sana mak nya! "

Semua orang menghindari pertanyaanku.
Apa yang terjadi padanya?
Apa dirinya pergi meninggalkanku?
Apa dirinya pindah?
Apa dirinya dibawa lari seseorang ?

Huhhh, apa sih yang ada di pikiranku??
Kenapa semua terasa amat membingungkan.

Bahkan aku mau mencari kemanapun, sampai tikus beranak kadal pun aja gak bakal ada yang tau dan gak bakal ketemu kalo gini caranya.

Hingga, air langit jatuh membasahi bumi pada sore ini juga

ya tinggal 2 jam pelajaran lagi aku akan pulang.

Anak kelas ku juga bersorak sorai bergembira karena 2 jam terakhir kosong, namun tidak denganku, aku justru menangis dan menyendiri di kursi belakang

Dan disitulah dalam hati ku merasa gundah.

Hujan..
Kali ini air mata ku jatuh membasahi pipiku
Hampir sama sepertimu
Kau menangis membasahi bumi
Untuk kali ini, aku benar² takut.
Takut terjadi sesuatu pada orang yang aku sayangi.

Hujan..
Tolong sampaikan salamku..
Aku benar² menyayanginya.
Di dalam hati aku benar merindukannya.
Aku rindu dia menjagaku
Aku rindu dia disini
Aku..
Takut kehilangannya..


Hanya dirinya yang membuat ku tenang
Hanya dirinya yang membuat ku bahagia
Hanya dirinya yang membuat ku nyaman

Meskipun ku balas dengan kata² yang singkat nan padat.

Namun sebenarnya aku sangat memperdulikannya dan sangat menyayanginya.

- dear you.
Evra.

Special PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang