sixteen

58 0 2
                                    

setelah acara senam pagi selesai sekarang acaranya dilanjutkan dengan games yang sudah dipersiapkan dan tentunya akan sangat menghebohkan bagi murid atlanta yang nantinya akan dimainkan oleh siswa siswi yang terdiri dari beberapa kelompok dengan jumlah masing masing 12 orang. diandra kebagian kelompok abu abu yang dimana juga terdapat vany, farel dan vano didalamnya. gadis itu berdecih sinis saat pria itu lagi yang harus satu kelompok dengannya. apa sekolah ini begitu kecil sampai pria itu harus selalu berada dalam zona hidupnya. ia menghembuskan napas lelah sebelum melangkahkan kakinya untuk bergabung dengan kelompoknya yang lain

games pertama diawali dengan oper tepung. mereka berbaris memanjang dengan posisi duduk bersila. orang yang berada dibarisan paling depan mendapat giliran pertama untuk mengoper tepung dengan cara menaruh semangkuk tepung diatas kepala kemudian menumpahkannya secara perlahan tepat kedalam mangkuk yang sudah ditaruh dibelakang tubuh siswa itu. sebelumnya mata mereka ditutup terlebih dahulu agar tidak melakukan kecurangan tentunya. dan begitu seterusnya sampai barisan paling belakang. diandra memilih barisan paling belakang karena ia yakin tepung itu tidak akan bertahan sampai akhir karna melihat bagaimana cara satu persatu kelompoknya mengoper dengan tidak tentu arah bahkan ada yang malah menumpahkan tepung itu ke kepala teman dibelakangnya alhasil siswi itu marah karna sebagian tepung itu sudah mengotori wajahnya. kini tibalah giliran diandra yang harus mengumpulkan sisa tepung terakhir yang akan menentukan hasil akhir. ia sedikit gugup saat tangannya sudah mengangkat mangkuk yang sudah terisi dengan tepung itu. perlahan namun pasti ia menumpahkan tepung itu seraya berdoa dalam hati semoga masuk tepat sasaran. setelah dirasa tepung itu sudah sepenuhnya berpindah, iapun membuka tutup matanya untuk melihat hasilnya namun ia tak sempat melihat karna mangkuk itu sudah dibawa lebih dulu oleh panitia osis yang ikut berpartisipasi. ia hanya mengangkat bahu cuek kemudian ia beralih pada games selanjutnya

games kedua kali ini cukup menantang karna di games ini setiap kolompok diharuskan menutup mata dan mendengarkan secara baik baik arahan yang disampaikan oleh anggota osis. setelah semuanya paham satu per satu kelompoknya berdiri diluar kotak yang sebelumnya sudah dibuat dengan mata yang sudah ditutup terlebih dahulu

diandra memperhatikan satu persatu kelompoknya yang gugur sedari tadi. sejauh ini belum ada yang berhasil sampai ke garis finish, gadis itu mengakui jika game kali ini memang terbilang cukup sulit karna kondisi mata yang ditutup ditambah harus benar benar melangkah dengan tepat memasuki setiap kotak yang akan membawa mereka kegaris akhir. mustahil memang namun itulah yang membuat games ini jadi menantang bagi diandra. ia sedikit terkejut sekaligus kagum dengan vano yang baru saja menyelesaikan gamesnya sampai ke garis finish dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun. jago juga ternyata batinnya berucap seraya tersenyum simpul. ah apa barusan ia memuji pria itu pikirnya, namun kemudian ia menggeleng kecil degan pemikirannya barusan. ia tersenyum senang saat tiba gilirannya untuk mencoba games kedua ini. tak peduli bahwa sedaritadi ada sepasang mata yang tengah memandanginya dengan tersenyum tipis

diandra tersenyum puas saat dirinya sudah berhasil menyelesaikan games yang baru saja dilaluinya saat ini

whoaa gila tadi itu lo keren banget sumpah "tiba tiba cecil sudah berdiri dihadapannya seraya berteriak heboh membuat diandra menyeringai lebar namun tak urung memutar mata malas dengan tingkat kealayan yang dimiliki oleh gadis di hadapannya itu

iya. kok lo bisa nyelesaiin segampang itu di, gimana caranya ? " sambung vany yang kini juga sudah berdiri disamping cecil

rahasia " jawab diandra seraya tersenyum misterius kearah dua orang gadis yang kini menatapnya dengan sebal

ih pelit "sungut cecil seraya melipat tangannya didepan dada
membuat vany hanya geleng geleng kepala melihat tingkah cecil yang seperti anak kecil

diandra hanya mengedikkan bahu acuh seraya berbalik pergi meninggalkan dua sejoli itu.

games masih terus berlanjut dengan seru dan berlangsung cukup lama sampai tibalah pada puncak penentuan pemenang. setiap kelompok sudah berbaris rapi mendengarkan kepala sekolah yang menyebutkan satu persatu pemenang. dan skarang tinggal menentukan pemenang pertama. diandra harap harap cemas saat ini karna tinggal kelompoknya dan tiga kelompok lagi yang tersisa.

fuck loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang