"Emang gue boleh masuk ju?"
Yuju lupa dengan itu,eunha yang notabene nya bukan seorang muslim apa boleh masuk kedalam masjid.
"Gue juga nggak tau ha."
Eunha yang mendengar itu langsung saja cemberut,dirinya mungkin memang dilarang untuk masuk kedalam.
"Maaf banget ha gue nggak tau lupa tanyain juga."
Yuju yang melihat muka eunha merasa tidak enak.
Bagaimana tidak,dirinya yang mengajak sekarang malah membuat eunha tidak masuk.
"Nggak papa gue tunggu diluar aja masih bisa kedengaran kok."
"Kalau gitu habis selesai gue langsung keluar nggak lama ok."
Eunha hanya mengangguk dan berjalan kearah bangku yang disediakan didepan masjid.
Sekali lagi yuju melihat kearah eunha dirinya turut senang melihat sahabatnya tertarik dengan Islam.
"Mina."
Mina yang mendengar seseorang meneriakkan namanya langsung saja menoleh.
"Liat eunha nggak?"
"Tadi nggak masuk kelas soalnya dosen nya nggak masuk,mungkin sama yuju."
Setelah mengucapkan terima kasih eunwoo berjalan kembali kearah parkiran dimana motornya berada.
Dari tadi eunwoo sudah mencoba buat telpon eunha,di chat pun belum dibalas.
Memutuskan buat menelpon satu-satunya harapan eunwoo untuk mengetahui keberadaan eunha.
"Halo ju."
"..."
"Ngapain?"
"..."
"Send location aja gue otw."
"..."
"Ok makasih ya ju."
Setelah mengetahui keberadaan eunha lewat lokasi yang diberitahu yuju,eunwoo dengan segera melajukan motornya.
"Alhamdulillah."
Eunha langsung saja menolehkan pandangan nya kearah pintu masjid yang terbuka saat dirinya mendengar suara dari speaker masjid.
Membuat senyuman kecil saat yuju menghampiri nya bersama lelaki yang tadi pagi dijumpai nya.
"Hai,kita ketemu lagi."sap eunha ramah
"Hai juga."
"Kalian mau pulang kalau gitu biar saya antar."
"Nggak usah kak,aku bisa pulang sendiri."
"Nggak papa sekalian saya mau traktir kalian makan-emmm perayaan?"
Eunha tertawa mendengar kalimat dari jimin,sungguh lelaki didepan nya terlihat ragu dengan kalimat nya.
"Ya udah ayo"yuju menarik tangan eunha dan berjalan lebih dulu.
Berlari mengitari halaman masjid dengan mata yang terus menatap kearah sekitar.
Satu pikirannya'dimana eunha'
"Eunwoo?"
Tersentak akan panggilan dari arah belakang nya,dengan cepat langsung menoleh.
"Wihh benar eunwoo apa kabar lu?"
Menatap kearah lelaki didepan nya dengan muka datar,eunwoo sama sekali tidak mengenali siapa orang didepan nya.
"Gue ini aelah taehyung."
Membulatkan matanya eunwoo langsung saja mengajak taehyung bersalaman"apa kabar lu bang?"
"Alhamdulillah baik lu sehat aja kan?"
"Baik juga bang."
"Ngapain lu disini?"
Berjalan kearah bangku yang berada di belakang nya"nyari eunha"
Kedua alis taehyung bertaut"lu masih sama dia?"
Anggukan menjadi respon dari pertanyaan taehyung.
"Tadi gue liat dia sama yuju,kenapa nggak lu telpon aja eunha nya."
Sedikit info taehyung sudah lumayan kenal sama eunha karena yuju juga sering ajak teman nya itu buat main kerumah.
Soal eunwoo dan eunha yang pacaran awalnya taehyung sedikit kaget dan mungkin nggak setuju?
Tapi ya mereka bisa bertahan sampai selama ini,taehyung kagum.
"Dia aneh banget belakangan ini bang."
"Aneh gimana maksudnya?"
Dikeluarkan nafas nya dengan kasar"dia jadi kayak sensitif soal agama."
Taehyung terkejut dengan penuturan eunwoo"sensitif gimana maksudnya?"
"Nggak tau juga,tapi tadi siang pas gue ijin mau mampir buat shalat di masjid eunha masih kayak biasanya tapi pas gue balik dia jadi pendiam dan sampai sekarang."
Taehyung sudah menduga kalau permasalahan ini bakal muncul di hubungan keduanya tapi taehyung tidak menyangka kalau bakal secepat ini.
"Gitu ya,hmmmm--coba lu tanya sama yuju biasanya cewe kan kalau ada masalah suka curhat sama teman nya."
Menoleh kearah taehyung"iya deh makasih ya bang sarannya."
Menepuk bahu eunwoo guna menyemangati lelaki di samping nya ini.
"Awalnya ragu sih apalagi didalam keluarga belum ada yang beragama Islam,tapi karena udah yakin ya nggak bisa di ubah."
"Terus keluarga kakak gimana?"
"Ya awalnya mereka menolak dengan keras karena keluarga aku taat sama agama mereka apalagi kakek aku dia pendeta di gereja."
"Setelah lama-kelamaan mereka udah nyerah dan bilang semua keputusan ada ditangan aku."
Eunha hanya bisa diam mendengar cerita singkat dari jimin.
Keluarga eunha bukan yang termasuk taat,mereka cukup terbuka dengan Islam.
Buktinya adek mama Irene seorang mualaf,tante sowon namanya.
Dan juga saat eunha mengenalkan eunwoo mereka setuju dan cukup senang sama kehadiran eunwoo.
"Pelajarin aja dulu pelan-pelan kayak cerita kamu soal pengen pakai hijab."
"Nggak langsung harus pakai syar'i,dimulai dari pakaian aja dulu."
Pakaian ya?
Yuju pernah ngomong soal ini juga sama dia tapi,ya pakaian nya cukup sopan dan nggak terbuka.
"Aku setuju sama jimin pelan-pelan aja dulu kalau sudah merasa yakin dan hati mu mantap baru kamu ngomong sama mama papa mu."
"Ragu itu pasti ada eunha contoh nya kaya aku,yang aku takutkan setelah merasa nggak cocok aku kembali lagi ke agama aku yang dulu,itu kan sama aja denga mempermainkan agama."
"Pelan-pelan eunha,aku sama yuju bakal siap bantuin kamu."
Kalimat terakhir jimin ucapkan dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Haloo...
Semoga suka sama chapter ini
Maklumin aja kalau masih kurang nyambung maklum penulis amatiran.Tinggalkan Vote dan comment
ILY❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda[EunhaXEunwoo]✔
FanfictionPerbedaan bukan suatu perkara mudah.Mencoba melawan takdir untuk menghapus perbedaan mereka dengan pengorbanan salah satu dari mereka.Apakah Berhasil?