Suara Bu Novi yang tengah menjelaskan tentang rumus matematika di depan kelas terdengar samar-samar di telinga Leo. Seperti menatang maut, Leo malah asik melamun memikirkan mimpinya semalam di jam Bu Novi. Guru yang terkenal dengan julukan Malaikat maut.
Leo terbangun di tengah-tengah Padang Bunga Matahari, ia melihat sekeliling berharap ada orang lain selain dirinya di tempat ini. tapi hasilnya nihil.
Leo tidak putus asa. Ia pun berlari kesana-kemari sembari meneriaki Tiga kata secara berulang-ulang "Apa ada orang?". Entah berapa lama ia berlari hingga kaki kaki yang biasa gesit dan cepat itu terkulai lemas. Tak sanggup lagi untuk berjalan maupun diajak berlari seperti tadi.
Leo terduduk lesu kecapean di tengah-tengah Padang Bunga Matahari. Ia terus saja memandangi sekitar tapi yang didapati hanya Bunga matahari dimana mana.
Tiba tiba saja, seorang gadis berambut coklat panjang yang mengenakan gaun selutut berwarna biru muda datang menghampiri Leo. Leo melihat wajah gadis itu dengan takjub. Matanya yang berwarna hitam pekat dengan buku mata yang lentik, hidung kecil, bibir tipis berwarna merah muda merona, dan kulit putih bersih. Sungguh, gadis ini sangat cantik.
"Kamu siapa?Apakah kamu tersesat juga?" Tanya Leo kepada gadis itu. Gadis itu tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.
"Leo ingat aku?" Tanya balik Gadis itu. Leo mengerutkan dahinya. Mana mungkin ia mengenal gadis berada di hadapannya ini, Leo bahkan baru kali ini bertemu dengannya.
"Leo nggak ingat aku?" Gadis itu bertanya lagi, kali ini suaranya parau, matanya berkaca kaca berusaha keras agar air matanya tidak tumpah.
"Hiks, Leo jahat! Leo nggak ingat aku! Leo jahat!"
"Leo! sekarang ibu mau kamu Kerjakan soal didepan sekarang!" Bentak Bu Novi yang tiba tiba saja berada di samping Meja Leo. Sontak Leo kaget bukan main. Otaknya masih perlu mencerna Situasi di kelas sekarang.
"Leo kamu dengar ibu, Cepat kerjakan Soal didepan!" Perintah Bu Novi sambil menjewer telinga Leo. Leo mengaduh Kesakitan. Setelah Tanggan Bu Novi Tidak lagi menjewer telinga nya Leo segera ke depan Mengerjakan soal di papan tulis dengan lancar."
"Untung udah belajar" umpat Leo.
*****
Bel istirahat pun berbunyi membuat Siswa Sma Sepoerna berhamburan keluar meninggalkan kelas menuju satu tempat yang sama Yaitu kantin. Kecuali Leo yang membawa bekal sendiri. Adit Sahabat Leo pun membawa bekal jadilah, mereka berdua makan bersama dikelas.
"Leo, lu tadi kenapa sih?" Tanya Adit tiba-tiba. Leo yang tengah asik makan bekal nya berhenti sejenak Sambil mengerutkan dahinya.
"Kenapa apanya ?" Tanya Leo bingung.
"Tadi pas pelajaran Bu Novi gue liat lu bengong aja kenapa?" Tanya Adit menatap lekat lekat mata Leo . Sedangkan Leo yang ditatap sedemikian rupa malah merasa merinding .
"Kepo" jawab Leo singkat padat dan jelas. Dan jawaban itu malah membuat Adit Tepok jidat.
"Nggak papa Bujank cerita aja sama gue" ujar Adit dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi tingkat dewa.
"Nggak" balas Leo singkat padat dan jelas lagi .
"Terserah sama lu dah Aku mah apa atuh" kesal Adit sambil meneruskan Makan bekal nya. Walaupun sesekali Tangan nya bergerilya di kotak makan Leo demi mendapatkan Udang goreng.
"Eh iya Dit, lu pernah mimpi ketemu cewek nggak?" Tanya Leo kali ini giliran dia yang menatap lekat lekat Mata Adit. Sedangkan yang ditatap bereaksi seperti banci yang suka keluar malem-malem dan ngumpul di pangkalan ojek.
"Pernah dong bang" Jawab Adit dengan suara yang diimut imutkan tapi yang didengar Leo adalah suara Amit amit .
Leo menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan. Ia harus bersabar dengan tingkah laku Adit yang sangat tidak waras ini.Dia juga terkadang bingung kenapa bisa ia berteman baik dengan Manusia berjenis Laki laki yang terobsesi untuk menjadi perempuan.
"Mimpinya gimana?" Tanya Leo sedikit dingin .
"Mimpinya itu Akoh ketemu sama Cewek yang guateng banget bang, nah terus Cewek itu Peluk Akoh dengan sangggat erat kayak nggak mau dilepas gitu bang, kalo diinget inget Cewek nya mirip Abang Dah. tinggi, seksi, ganteng,putih,rambut pendek,mata hazel" ujar Adit sambil senyum senyum genit dan menunjuk Leo .
"Jijik gue" ujar Leo sambil menjitak kepala Adit sambil berharap agar teman nya ini kembali waras .
"Iiih..." Ujar Adit sedih .
Tiba tiba saja tanpa ada petir hujan dan angin puting beliung seorang cewek berambut pendek Hitam , dengan tinggi sebahu Leo datang menghampiri meja Leo dan Adit padahal sejak ia kelas sepuluh SMA tidak ada yang berani ( cewek) mendekati meja Leo . Bukan karena mereka takut dengan Leo yang hanya dingin dengan cewek tapi mereka takut dengan tingkah laku tidak waras Adit temannya ini .
"Kak Leo dipanggil Sama Pak Rudi katanya mau persiapan Lomba Basket" ujar cewek itu dengan ramah.
"Iya sebentar" balas Leo sambil menaruh kembali kotak makannya di kolong meja .
"Nama lu siapa?" Tanya Adit sambil Menebarkan pesona nya. Leo yang melihat melakukan Adit hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Citra kak" jawab nya dengan ramah dan sedikit senyum yang manis.
"Kenalin gue Aditya Pratama status jomblo" ujar Adit senang sambil menjulurkan tangan. Tapi itu malah membuat dirinya dijitak lagi oleh Leo.
"Pak Rudi dimana?" Tanya Leo dingin kepada Citra.
"Pak Rudi ada di Ruang guru kak" jawab Citra ramah
"Kalo gitu, aku pergi dulu yah kak" setelah berpamitan Citra pun pergi meninggalkan Leo yang terlihat sibuk memainkan ponselnya.
Hello guys...
Gimana nih ceritanya bagus nggak hehehe
Maaf yah kalo cerita atau bahasanya baku , Abal Abal atau Bikin kalian ngucap 😅
Maklumlah baru kemarin netas
Jangan lupa Vote ,komen yang pedes atau yang manis terserah yah....
Mumpung gratis yekan...
Udah dulu yah see you Baybay...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Mimpi ( Tahap Revisi)
Teen FictionSiapa sangka, seorang pangeran es SMA Sempurna alias Leo Chandra Saputra harus dihukum karena melamunkan Seorang gadis di kelas! Siapa gadis itu? Apakah dia berasal dari kalangan Selebritis? Atau anak seorang konglomerat? Mengingat Leo yang berasal...