Kejadian sepulang sekolah

39 23 10
                                    

Citra melangkah riang menuju kelasnya. Senyumnya terus mengembang dan membuat siswa yang melihatnya beranggapan bahwa ia gila. Tak sengaja, sudut mata Citra menangkap sosok wanita berambut panjang tengah asik bermain dengan Smartphone nya.

Merasa tak berdosa Citra pun memanggil Sahabatnya itu "Geby!" Teriak Citra penuh semangat
Membuat sahabat nya itu kaget bukan main. Dengan santai Citra pun menghampiri Geby alias sahabatnya.

Geby memandangi Citra dengan tatapan mematikan sebentar, lalu kembali asik bermain game online di Smartphone nya. Kini Citra sudah duduk di depan bangku Geby dengan Raut wajah yang sangat bahagia.

"Geby, lu tau nggak?" Tanya Citra penuh semangat. Matanya berbinar-binar saat menanyakan itu. Tapi sepertinya Geby tetap asik bermain Game.

"Geby, ih...Sama Sahabat terkece nya kok gitu?" Kesal Citra sambil memajukan bibirnya menandakan dia kesal dan merajuk. Namun, Geby terlihat tidak peduli. Jemari dan Matanya terus terpaku ke ponselnya.

Tidak tahan lagi dengan kelakuan Geby yang menjadi jadi, akhirannya Citra pun merampas Ponsel Geby dengan rasa tak bersalah. Geby menatap Citra dengan tatapan Bingung sekaligus kesal karena ponselnya di ambil secara paksa.

"Apa?" Tanya Geby ketus , dingin dan singkat. Tatapan tajam dari Geby seakan mau menusuk mata siapa saja yang ditatapnya. Citra hanya diam malah menaruh ponsel Geby di saku bajunya.

"Apa? Mau ponsel lu kan? Dengerin cerita gue dulu" ujar Citra dingin. Geby memutar malas bola matanya.

"Ogah, cerita lu unfaedah" jawab Geby. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Citra tersungging senang. Perlahan ia mengeluarkan Ponsel Geby dari saku bajunya.

"Mau dengerin cerita gue dan ponsel lu balik, atau nggak mau denger dan ponsel lu nggak bakal balik? " Tawaran yang diberikan Citra mampu membuat Geby berdecak kesal. Ia sebenarnya nya malas untuk mendengarkan cerita Unfaedah Sahabat nya. ngomongin Cogan  atau nggak tentang fashion terkini  pasti, diantara dua topik itu yang akan dibahas oleh Citra.

"Cepetan cerita" ujar Geby malas, matanya kini tertuju kepada Citra yang tersenyum penuh kemenangan.

Dengan semangat 45 Citra pun memulai ceritanya.
"Jadi gini gue tadi kan disuruh pak Rudi buat manggil Salah satu kakak kelas kita itu anu siapa sih namanya ? Oh iya, namanya Leo iya kak Leo, lu tau nggak dia tuh ganteng pake banget Njiir gue yang baru sekali liat langsung jatuh hati sama dia tapi sayang dia nya dingin cuk, tapi gue yakin dengan Ketulusan Hati dan raga gue ini pasti bisa ngeruntuhin Dingin hatinya." cerita Citra panjang kali lebar bagi tinggi . Geby yang mendengar nya langsung menguap lebar dan mengusap matanya .

"Udah kan ceritanya Sekarang balikin ponsel gue" pinta Geby mengadahkan tangan nya di depan muka Citra. Dengan reseknya Citra berkata " maaf Mbak nggak punya Uang receh".

Setelah Citra selesai mengatakan itu. Sebuah tangan melayang dengan kecepatan tinggi melebihi kecepatan cahaya mendarat mulus di kepala Citra. Dan Citra hanya bisa mengaduh Kesakitan tanpa bisa membalas karena ia tahu jika ia membalas nya nya maka Geby akan membalas nya lagi bahkan lebih kejam dari Perbuatannya .

"Sekarang balikin ponsel gue Citra" ujar Geby dengan suara lembut. Namun Citra malah berdigik ngeri mendengar suara Geby.

Dengan cepat Citra mengembalikan ponsel milik Geby. Geby melihat layar benda kotak itu, raut wajahnya seketika berubah masam. Kini mata Geby menatap Citra seolah olah akan menerkamnya.

"Lihat cit, lu udah bikin Ratu singa ngamuk loh" ujar Geby lembut dengan senyuman terbentuk di wajahnya. Citra mundur perlahan, berusaha menjauh dari Geby.

"K-kenapa?" Tanya Citra setengah ketakutan. Sangking takutnya ia sampai tak berani menatap Geby. Perlahan Geby menghampiri Citra yang terus mundur.

"Citra sayang...kamu harus tangung jawab" Geby terus maju mendekati Citra yang terus mundur. Senyuman kecil mengembangkan di wajahnya.

"T-tangung j-jawab a-apa?, A-aku s-salah a-apa b-by?" Tanya Citra gugup, ia terus saja mundur hingga akhirnya mentok, punggung nya menabrak Dinding.

"Rangked gue turun nih Citra, naikin lagi dong" pinta Geby yang terus maju. Mempersempit jarak antar ia dan Citra.

"T-terus A-apa H-hubungan n-nya S-sama G-uee?"

"Gara-gara lu ambil ponsel gue, Rangked gue turun. Pokoknya lu harus Bisa naikin Rangked gue lagi!"

"I-iya."

Bel pulang berbunyi begitu kencang. Semua Guru segera keluar dari kelas masing masing kemudian diikuti oleh siswa siswinya.mereka keluar dengan langkah kaki bahagia, seolah di depan mereka ada surga yang menanti.

Mereka bahkan rela berdesak-desakan di area parkiran Motor agar bisa pulang ke rumah secepat mungkin. Tidak hanya Area Parkiran Motor saja yang dipenuhi oleh lautan manusia. Aula, lapangan dan Gerbang depan sekolah juga turut ramai dipenuhi oleh lautan manusia.

Salah satu yang berada di tengah-tengah lautan manusia adalah Geby dan sahabat nya Citra. Mereka saling dorong, saling berteriak agar yang berada di depan mereka mempercepat jalannya. Keringat bercucuran daerah di kening nya.

Butuh waktu yang cukup lama agar bisa keluar dari lautan manusia yang panas dan sesaknya Nauzubillah! Geby mengusap peluh di keningnya sedangkan Citra mengambil sebanyak banyaknya oksigen yang bisa ia hirup. Tidak lama kemudian mereka pun berlari dengan sekuat tenaga agar bisa lebih cepat sampai ke Parkiran Motor yang pasti lebih panas dan lebih menyesakan!

Karena Sial atau Ceroboh. Geby menabrak seorang siswa yang berada di depannya. Sehingga membuat siswa di depannya jatuh tersungkur ke depan. Geby terkejut bukan main segera ia menjulurkan tangan nya kepada siswa itu dengan raut wajah khawatir.

Siswa itu melihat sinis Geby lalu menepis Tangan Geby dengan kasar. Ia berdiri lalu membersihkan Celananya. Geby berdiri kikuk seraya berkata " Maaf kak, nggak sengaja"

Siswa itu mengankat satu alis ke atas, melihat Geby dari atas sampai bawah. " Mataku kemana hah?! Hilang? Atau tinggal?"

"Yah...,maaf kak tadi nggak sengaja" sesal Geby matanya tidak berani menatap pemuda di depannya.
Pemuda itu melihatnya sekali lagi lalu pergi begitu saja seakan Geby adalah Patung.

Sebuah tangan menepuk pelan punggung Geby." Lu nggak papa kan by?" Tanya Citra khawatir.

Geby menggeleng pelan " Bawa Gue pulang sebelum itu kakel lakn*t gue panggang hidup hidup" ujar Geby dingin.






Hola Guys! Maaf yah kalo part kali ini Asburd pake banget
Maklumlah Aing masih pemula dan butuh belajar lagi
Btw jangan lupa Vote dan komen yah
Komen yang pedes kek caberawit juga nggak papa
Mumpung gratis yekan hehehe

Gadis Mimpi  ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang