Luka

42 9 4
                                    

Hari ini aku belum bertemu dia, kemana dia? Aku hanya melihat teman-teman nya yang sedang makan di kantin.

Aku ingin pergi ke toilet Sekolah, melewati koridor yang sepi. Tapi aku melihat ada dua orang sedang berpelukan, eh tidak!
Hanya wanita itu yang memeluknya, lelakinya hanya diam mematung, seperti tak ada gairah.

Siapa mereka?

Aku perhatikan lebih jelas lagi, dan ternyata..
Tak ku sangka, seseorang yang sedang ku cari, ya Dhanu.
Dan Shelly, teman sekelasnya yang menjadi pasangan nya saat hari Kartini kemarin.

Ahh,, tak ku sangka
Berani sekali dia memeluk Dhanu, ini kan masih lingkungan Sekolah.
Aku membatalkan niatku untuk pergi ke toilet, lalu memutuskan untuk kembali ke kelasku dengan perasaan tak karuan, semua terlihat kacau sekarang, berantakan dan tidak jelas.

Rasanya sangat kacau, aku hanya bisa menyendiri dan berfikir sejenak

Aku benci gadis itu!
Aku benci caranya dia!
Aku benci Dhanu!
Aku benci menyukai dia!
Aku benci menulis ini, ini hanya membuatku semakin terluka!!

Dan, aku benci hari ini, tidak bertemu dia dengan baik
Tidak berbincang dengan dia
Tidak ada yang menatapku tajam
Tidak ada yang memberi senyuman tipis yang indah

Yang ku dapat dari hari ini hanyalah rasa kecewa dan sakit hati

*Semoga lekas sembuh, dari hati yang sedang terluka.

"Citraa sini deh" Teriak Reina memanggilku.

"Kenapa?" kataku lemas

"Dari Dhanu nih anak XI Mipa 2, dia nitip Coklat ada suratnya juga"

"Oh makasih ya"

Ku buka surat yang ada pada coklat itu

"Aku tau kamu mencariku, kamu pasti khawatir, aku juga lihat kamu tadi, saat Shelly peluk aku, jangan berburuk sangka ya. Shelly hanya terobsesi padaku, karena aku tampan haha, karena aku pintar katanya jadi dia bisa menyontek hahaha, coklat nya di makan, kalo ga di makan kamu harus nelen berarti, sekali lagi maaf bikin kamu Khawatir."

Dhanu ternyata tau aku Terluka
Tau bahwa aku Khawatir

Maaf Dhanu aku selalu berfikiran buruk.
Aku percaya katamu
Aku percaya ucapanmu
Aku percaya pada hatimu.

Percaya
Aku percaya pada sosoknya
Sosok yang misterius
Membawa kebahagiaan
Membawa ketenangan
Membawa harum nya kehangatan
Aku percaya

Aku tak lagi luka Dhanu, sudah di sembuhkan, dengan kata dan sikapmu.

Tak lagi Sakit.

Tak lagi Kecewa.

Dhanu datang ke kelasku, memberi aku obat merah

"Nih, buat lo!"

"Apaan? Obat merah?"

"Iya, kalo lu masih ngerasa terluka, pake itu, biar cepet sembuh"

"Hahaa yakali hati yang luka pake obat merah, ngaco!!"

"Tuh kan di kasih obat merah lu langsung ketawa"

"Gua ketawa karena lu lucu bukan karena obat merah"

"Iya gua tau ko, banyak yang bilang gua lucu, makasih ya! Lu orang ke 418 yang bilang gua lucu"

"Ihhh ge-er!!"

Dhanu hanya menatapku dengan senyuman dan rasa bersalah, seperti pertama kali bertemu, matanya yang menatap seperti ada rasa penyesalan

Aku tak paham maksud dia apa.
Yang ku paham hanyalah dia yang sedang memberi ketenangan dan obat untuk luka ku.

"Lu kenapa si? Selalu natap gua dengan rasa bersalah?" Tanyaku penasaran

"Gua emang salah"

"Dimana salahnya?"

"Gua gabisa jelasin sekarang Cit, yang jelas gua salah"

"Masa?"

"Iyaa, udah banyak luka yang gua kasih ke lo" Katanya

"Luka apa?"

"Duh kepo."

Kata terakhir yang dia ucap.
Semua seperti teka-teki.
Tak paham, ku harap secepatnya aku tau maksud nya.

Terimakasih, Luka ku hilang hari ini.


Jangan lupa kasih bintang yaaa, apalagi komentar

Love you readers❤❤

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang