MDB # 11

598 25 0
                                    

" mau kemana non ? " tanya bik suy sambil membukakan pintu untuk ku .

" ke jakarta bik , oh iya . aku pergi sendiri aja , nanti aku sama teman . " ucapku sambil berlari keluar dan masuk ke mobil attaya .

mobil berjalan ...

" kamu yakin mau kesana ? " tanya attaya .

" yakinlah ... maksud kamu ? " tanya ku sambil memainkan hpku .

" kamu ajak aku buat ketemu sama fadli ? gak masuk akal ! kamukan tau aku sama dia itu gak bisa di satuin ! "

" aku akan buktiin . kalian bisa kok di satuin ! "

" tapi ... "

" attaya ! aku gak mau kalo gara gara aku kalian jadi misah gini ! padahal kalian bersaudara ! " ucap ku gemas .

" sekarang kamu pilih aku atau dia ? " attaya melontarkan pertanyaan yang paling tidak ku sukai .

huh .... masalah dengan ferel saja belum kelar !

" aku benci pertanyaan itu ! " ucap ku sambil memakai bedak di wajah ku .

" kamu gak bisa begini ! kamu harus pastiin dulu ! " ucap attaya .

" pastiin apa ?!? "

" sebenarnya kamu cinta sama siapa sih ? aku , ferel atau fadli ? jangan buat kami menunggu lama . " ucap attaya sedikit mengemis .

" aku gak bisa nentuin kalo aku sendiripun gak tau sikap asli kalian semua ! aku belum ingat !!! jangan paksa aku untuk mengingat itu semua ! please ... kamu gak rasain apa yang aku rasain ketika terlalu memaksakan diri untuk mengingat masa laluku ! yang aku ingat dan rasakan saat ini masih sama , fadli adalah kakak ku , kamu adalah adik dari kakak ku , dan ferel adalah pacarku ! tapi ..... !!! kenapa kalian ! auwgu...... " aku berteriak sambil memegang kepalaku .

rasanya sakit sekali ketika banyak mengingat dan berbicara sambil menangis .

menangis ?

aku tak tau ia datang sejak kapan mengalir di pipiku .

" kita ke rumah sakit aja ya sekarang ... " ucap attaya sambil memutar arah mobilnya .

aku hanya terdiam sambil memegang kepalaku .

tersirat sedikit kenangan dalam pikiran ku .

dulu ... waktu usiaku menginjak 15 tahun ...
" saya akan menjodohkan attaya anak saya dengan laura angely anak mu " ucap seorang pria , wajahnya seperti ayah fadli yang ku kenal waktu itu .

" saya setuju , mereka cocok , hahaha " mamaku tertawa seolah ada yang sedang melawak .

" aku gak setuju ! aku gak setuju kalau laura sama attaya ! kenapa gak sahabat aku aja ? si fadli ? aku rasa , fadli lebih cocok dan lebih bisa menjaga laura di banding attaya ! " ucap doni , kakak ku .

" lo kenapa sih gak suka banget sama gue ?!? cuman gara gara waktu itu gue ngedorong lo sampai jatuh ke danau ?!? " tanya attaya sambil berdiri .

" ya kak , kenapa sih kakak benci sama attaya ? aku sukanya sama attaya ! bukan fadli ! aku benci banget sama kak fadli " ucap ku sambil menggenggam tangan attaya yang berada di samping ku .

" kamu harus pikirin lagi ! benci sama cinta itu berdekatan !?! " ucap doni sambil berlari keluar rumah menemui fadli yang duduk di teras , tak berkutik .

§ § § § §

" fania ! bangun ! " suara attaya terdengar di telingaku , aku sedikit merasa pusing . Kucoba membuka mataku perlahan .

" dimana aku ? " ucap ku setelah melihat diriku tertidur di kasur pasien rumah sakit .

" di rumah sakit " ucap attaya .

" oh " hanya itu yang bisa ku ucapkan .

mengingat hal yang tadi erlintas di pikiran ku , segera aku memeluk  attaya .

" aku cintanya sama kamu . " ucap ku sambil menangis .

" maksudnya ? kok tiba tiba gini ? ada apa ? " tanya attaya sambil mengusap pelan kepalaku .

" gak apa apa " aku kembali terduduk di kasur pasien itu .

" dokter bilang kamu gak apa apa , cuman butuh istirahat aja dan jangan terlalu di paksakan ya " ucap attaya lembut .

" iya , yuk ke jakarta " ucap ku sambil bangun dari tempat itu .

" kita udah sampai ! tadi aku mau mutar , tapi mengingat perjalanannya sedikit lagi sampai , aku ngelihat kamu juga pingsan . yaudah aku lanjut aja perjalanan ke jakarta dan aku langsung kerumah sakitnya " ucap attaya .

" oh ... yaudah , kita ke rumah kamu aja sekarang " ucap ku lalu berjalan keluar bersama dengan attaya .

#####

" yaudah , nanti gue jenguk lagi ! lo istirahat aja ! gue mau ke cafe dulu ketemu si dhanil . " ucap fadli lalu keluar dari kamar rawat doni .

fadli berjalan keluar dari ruangan itu .

" Fadli ! " teriak ku saat ku lihat betul betul kalo orang itu adalah fadli .

fadli berbalik dan matanya membulat ketika aku menemuinya .

" kamu ngapain disini ? " tanya fadli sambil menatap attaya yang berada di sampingku .

" seharusnya aku yang tanya kamu ! kamu ngapain di rumah sakit ? kamu sakit ? " tanya ku sambil memeriksa keadaan fadli .

" gak , eh ... maksud aku iya " ucap fadli lalu berjalan keluar .

" tunggu ! ini ruangan siapa ? " tanya ku sambil membuka ruangan itu .

" bukan siapa siapa " ucap fadli sambil menutup kembali pintu kamar rawat doni .

satu pesan masuk ke hp fadli .

doni : udahlah gak ada guna lo halangin dia ! gue denger dari dalam ! suruh aja dia masuk ! palingan dia gak inget sama gue !

fadli membungkam .

" masuk " ucap fadli lalu membuka pintu ruangan itu .

aku masuk ke dalam dan melihat seorang pria di atas ranjang rawat . pria itu menatapku kenal dan rindu .

aku menatap fadli yang berdiri menatap pria di kasur itu .

mata attaya membulat , ia benci dengan  doni karna hanya doni yang tak merestui hubungan nya dengan diri ku .

mereka fikir aku tak tau ?

" laura ... kamu kenal sama saya ? " tanya Doni lirih hampir tak terdengar .

fania masih diam ...

BERSAMBUNG ....

Vote ......
Comment .....

makasih ....

****** ***** ******
*jangan bosan ya ... wkwk*

MY DEVIL BROTHER  |  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang