Happy reading sayangkuu, jangan lupa ninggalin vomment yahh..
😘😘
Namun senyumannya melenyap begitu saja ketika melihat cewek berambut pirang itu sedang tertawa lepas dengan cowok yang ada disampingnya itu.
Nino menjadi kepanasan, ia melangkahkan kakinya dengan tidak sabaran menuju mereka.
Nino kenal cowok itu, dia Bryan si kapten basket itu. Ia most wanted juga disekolah, sama seperti dirinya. Bedanya kelakuan Bryan dan dirinya itu berbanding terbalik, Bryan itu versi good guy. Sedangkan Nino versi badboy nya Bryan.
Saat sampai dihadapan mereka, Nino langsung menarik tangan Kath menjauh dari Bryan. Ia menarik Kath hingga membentur dada bidangnya, ia merangkul Kath posesif.
"Ehhh...." pekik Kath kaget ketika ada seseorang yang menariknya dengan tiba - tiba, keningnya membentur dada bidang seorang cowok. Kath mendongak untuk menatap si cowok yang menariknya itu.
Nino menatap Bryan sengit, "gak usah deketin Kath" peringat Nino dingin.
Lalu dengan tidak sabaran, Nino menarik Kath pergi dari hadapan Bryan.
Bryan hanya bisa terpaku diam melihat Kath yang dibawa pergi oleh Nino, 'Jadi udah ada yang punya ya' ucap Bryan di dalam hati.
"Nino, lo ini kenapa sih?" tanya Kathniss bingung, ia benar - benar ling lung.
Tiba - tiba saja Nino datang dan menariknya menjauh saat dia sedang ngobrol dengan Bryan. Kath tidak habis pikir dengan kelakuan aneh Nino.
Sementara itu Nino menggandeng tangan Kath dengan posesif, mukanya ia tekuk. Ia sangat tidak suka melihat kedekatan Kath dengan Bryan.
'Enak aja tuh si Bryan, main curi start aja dari gue. Buat bikin Kath dekat dan percaya sama gue aja butuh waktu seumur hidup, eh enak aja dia yang ketemu sekali dua kali langsung akrab gitu aja. Dia kira gue mau ngalah apa? Enak aja lo Bryan! Kath itu milik gue, gak ada satu pun cowok yang boleh dekatin Kath selain gue' gerutunya dalam hati.
"Lo ngapain sih deketan sama si Bryan itu?" tanya Nino kesal.
"Gue gak deket sama dia No, cuma gak sengaja ketemu aja dikantor guru. Gue bawain bukunya Bu Nanda, sedangkan dia lagi ngurus olimpiade bahasa inggrisnya dia sama kepala sekolah" jelas Kath sesabar mungkin.
Kali ini dirinya harus ekstra sabar menghadapi tingkah Nino yang berubah - ubah seperti cewek PMS ini.
"Ah, gak percaya gue. Dia modusin lo" sanggah Nino jengkel.
"Gue gak ada apa - apa No, cuma ngobrol biasa aja. Dia tadi ngajak gue kekantin barengan, belum sempat gue jawab lo malah narik gue kayak gue ini adek lo" protes Kath sambil mencebikkan bibirnya.
Nino mendengus sebal, "tuh kan buktinya kalau dia mau modusin lo, pakek ngajak lo kekantin segala. Udah, gak ada gitu - gituan! Pokoknya lo gak boleh ngobrol sama Bryan lagi" dumel Nino posesif.
Kath mengerutkan dahi, kali ini Nino kelewat aneh. "Kenap..."
"Gue gak suka lo dekat sama Bryan, gue cemburu" cecar Nino penuh emosi.
Degg...
Sesaat Kathniss membeku sebab ucapan Nino, dia mencoba mencerna maksid perkataan Nino.
'Kok kelakuan Nino mirip pacar yang cemburu ya? Ah! Gak mungkin, mana mungkin Nino suka sama gue? Memangnya apa istimewanya gue?' batin Kath bingung.
Tanpa Kath sadari, Nino berjalan mendahuluinya.
"Tunggu No!" panggil Kath, jali ini terbalik. Jika biasanya Nino yang mengejar Kathniss, kali ini Kathniss yang mengejar Nino.
Mereka sampai dikantin, "No, maafin gue ya" pinta Kath sambil menggoyangkan lengan Nino. Yang diajak bicara menekuk mukanya karena kesal.
"Gue janji deh akan lakuin apa pun supaya lo gak marah sama gue" pinta Kath sambil memasang puppy eyes.
Nino melirik sedikit lewat ekor matanya, 'kenapa gue gak bisa nahan banget ya kalau Kath udah begitu?' dumelnya di dalam hati. Kini ia meruntuki dirinya sendiri sebab melihat mata puppy eyesnya Kath.
"Udah gue maafin" jawab Nino cuek.
"Kok gitu jawabnya?" gumam Kath manja. Tak kehabisan akal, Kath mencubit kedua pipi Nino dan menariknya hingga membentuk senyuman.
"Senyum Nino" suruh Kath sambil menyunggingkan senyum manisnya, Nino yang awalnya tidak menatap Kath pun kini memfokuskan matanya ke manik mata biru Kath.
'Imut banget sih lo Kath' gumamnya dalam hati. Tanpa pikir panjang, Nino memajukan wajahnya ke wajah Kath.
Ia menempelkan bibirnya ke pipi Kath, ia mengecupnya cukup lama. Dia sangat gemas dengan perlakuan manis Kath.
Kath terpaku ketika benda kenyal dan basah itu menyentuh pipinya, seketika jantungnya bekerja dengan cepat. Napasnya memburu, pipi Kath memerah karena malu. Suatu desiran aneh pun muncul dilubuk hatinya.
Nino semakin gemas saat melihat pipi Kath yang semerah tomat, sudut bibirnya ia tarik membentuk senyuman. 'Reaksi lo aja udah seimut ini Kath, padahal belum sempat gue cium beneran' batinnya.
"Kenapa diam? Mau lagi? Mau yang dimana? Disini.." gumam Nino sambil menyentuh pipinya.
"Atau disini..." lanjut Nino sambil menyapukan telunjuknya di bibir Kath. Nino menyeringai nakal.
Kath menatap Nino sebal, dengan kesal ia mencubit pinggang Nino.
Yang dicubit mengaduh, "Aauu" keluhnya.
Kath bangkit dari tempat duduknya, "dasar urakan!" maki Kath sebal.
Yang dimaki makin tersenyum geli, "begini - begini pun juga sahabat lo!" jawab Nino. Ia bangkit dari tempat duduknya dan mencoba menyusul Kathniss.
"Tungguin gue Kathniss!!" tambah Nino.
Author POV Ends
KAMU SEDANG MEMBACA
About You ✔
Fiksi RemajaCOMPLETED WARNING: Hanya cerita pasaran yang membosankan dan udah banyak yang buat cerita semacam ini, tapi gak salah kan kalau coba buat? Mungkin akan membosankan diawalannya, sedikit mengandung unsur real life (namun lebih banyak khayalannya). Ka...