3

3.1K 234 13
                                    

Terdengar bunyi alat makan dari ujung ruangan yang didesain sedemikian mungkin seperti ruang makan yang umumnya berada di setiap rumah, meskipun hal itu hanyalah salah satu bagian dari kamar hotel berbintang yang ada di pulau Jeju.

Seohyun menatap canggung pada pria di depannya. Pria itu tengah fokus terhadap layar ponsel di tangannya.

Selesai meneguk minumannya hingga tidak bersisa lagi, akhirnya Seohyun membuka suara. "Kyu"

Tidak ada sahutan tapi pria itu merubah arah tatapan menjadi ke arahnya. "Aku... kupikir aku harus kemba..."

"Sampai kapan kamu berada di Jeju?" Pria itu memotong ucapannya.

"Ne?... Entahlah, kupikir aku masih ingin berada di pulau ini untuk sementara waktu"

"Berarti kamu punya waktu luang untuk besok bukan?"

"Iya. Tapi ada apa dengan besok?"

"Temani aku menghadiri undangan pernikahan"

"Ne?" Seohyun membulatkan matanya. "Kamu serius?"

"Anggaplah aku minta tolong padamu"

Seohyun berpikir sebentar. "...Iya, dengan senang hati aku akan menemanimu" jawabnya sambil tersenyum.

"Karena sudah selesai makan. Cepatlah bersiap"

"Bersiap? Kemana?"

"Aku sudah menemanimu kemarin jadi hari ini giliran kamu yang menemaniku" Kyuhyun berdiri dan melangkah menuju sofa untuk mengambil ponselnya.

"Tapi, boleh aku mengambil barang barangku di resort dulu?"

Kyuhyun berbalik. "Tidak perlu. Nanti malam aku akan mengantarmu kesana. Jadi untuk sementara gunakan saja ini" dia kembali menyerahkan tas kertas yang berisi baju baru pada Seohyun.

'Setidaknya kali ini dia melengkapi isinya' batin Seohyun setelah memeriksanya. "Hm?" Dia mengecek ukuran bra di tangannya. "Bagaimana dia tau ukuranku?"

*•*•*

Seohyun berdecak kagum begitu memasuki aula museum yang sedang memajang berbagai lukisan dari para pelukis terkenal diluar sana, dipandang banyak orang sebagai suatu karya yang mengandung suatu nilai khusus dengan kekhasannya masing masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun berdecak kagum begitu memasuki aula museum yang sedang memajang berbagai lukisan dari para pelukis terkenal diluar sana, dipandang banyak orang sebagai suatu karya yang mengandung suatu nilai khusus dengan kekhasannya masing masing.

Dia mengikuti dari belakang sosok tinggi yang tengah berbincang dengan kurator museum tersebut.

Sret

Pancaran flash kamera tiba tiba mengenainya dan membuatnya terhenti tiba tiba. Dia segera mencari sumber tersebut dan menemukan sekelompok mahasiswa sedang mengambil gambar lukisan yang terpajang di dinding.

"Itu kan..." Seohyun tidak sengaja melihat baju kaos yang bertulisan nama universitas mereka, dikenakan salah satu mahasiswa itu dibalik jaketnya. "Mereka dari Seoul"

EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang