10

2.2K 166 11
                                    

Langit malam yang cerah menampakkan hamparan bintang yang tak terhitung jumlahnya. Bulan sabit yang berada pada porosnya semakin menambah kesan romantis yang bisa dinikmati oleh banyak pasangan diluar sana.

Berada di negara berbeda nyatanya tidak menghalangi siapapun untuk melewatkan kesempatan romantis tersebut bersama seseorang yang spesial.

Dibawah luasnya langit malam, terdapat sebuah meja berhiaskan lilin dengan makanan yang tersaji di kedua sisinya, serta dua buah kursi yang salah satunya sudah terisi oleh seorang wanita cantik.

Seohyun memangku wajah dengan salah satu tangan, sementara yang satunya lagi menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Nafsu makannya berangsur kembali dibanding beberapa hari sebelumnya, meski dia masih sedikit sulit menelan banyak makanan karena perutnya bisa tiba tiba mual dan akhirnya membuatnya terpaksa berlari ke dalam kamar mandi.

Dibanding sedih atau takut, justru setelah dia menyadari penyebabnya. Seohyun jauh merasa sangat bahagia, bahkan dia bisa tersenyum sendiri mengingat seseorang yang berada dalam rahimnya sekarang. Membuatnya kadang sangat tidak sabar menunggu hari dimana dia bisa menggendong calon malaikat kecil mereka.

Seohyun menghembuskan nafas panjang dan meletakkan sendok di tangannya. Dia menatap punggung seorang pria yang berada tidak jauh darinya. Pria tinggi dengan bahu lebar yang tengah sibuk dengan ponsel yang menempel di telinganya.

Sungguh, saat itu suasana malam terasa sangat spesial. Menikmati makan malam di balkon kamar hotel dengan disuguhi langit malam yang indah serta makanan yang lezat.

Sayang, kedatangan kali ini berhubungan dengan bisnis, karena itulah mereka tidak bisa menikmati waktu bersama dengan mudah.

Layaknya sebuah alarm, ponsel Kyuhyun yang tidak ada henti hentinya menerima panggilan. Seohyun tau keinginan suaminya dengan beberapa kali menolak panggilan yang masuk saat ini.

Dia ingin membuat istrinya senang dan merasakan keromantisan diantara mereka diwaktu luang yang sangat sulit dia dapatkan begitu sampai di Beijing.

Tapi justru karena hal itu, Seohyun merasa bersalah. Kyuhyun sama sekali tidak sempat menyentuh makanannya karena terlalu sibuk menolak panggilan serta pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

Terhitung panggilan kesekian belas yang masuk, akhirnya Kyuhyun terpaksa menjawabnya dengan raut wajah kesal yang sempat Seohyun lihat sebelum pria itu sedikit menjauh darinya.

"Kau sudah meminta filenya pada mereka bukan? Kalau begitu untuk apa..."

Ujung matanya menemukan sosok wanita cantik berdiri di sampingnya. Seohyun menatapnya kemudian memberikan senyum yang selalu membuat emosi Kyuhyun menghilang.

"... cukup kumpulkan dengan yang lain..." Nada tingginya berubah menjadi lebih santai.

Kyuhyun balas menatap istrinya dan mengusap wajah cantik tersebut dengan pelan.

"... letakkan di ruangan Tuan Bae, aku sudah meminta padanya untuk sementara menggantikanku"

Tubuh Seohyun ditarik lebih dekat hingga pria itu bisa memeluk pinggang ramping tersebut.

"Aku akan mengecek hasilnya begitu kembali"

Semburat merah memenuhi wajahnya begitu aroma parfum Kyuhyun memenuhi penciumannya. Selalu berhasil memberikan ketenangan dan debaran tak terduga disaat yang bersamaan. Dan Seohyun selalu menyukainya.

"Sampai nanti" Kyuhyun mengakhiri pembicaraannya.

Tangannya mendorong pelan dagu itu agar dia bisa menatap wajah Seohyun dengan lebih leluasa. Kedua mata bulat yang memancarkan keindahan dan kecantikan yang bercampur dengan kehangatan serta kasih sayang yang setiap saat Kyuhyun dapatkan dari istrinya. Sungguh anugerah yang tidak pernah dia lupa syukuri setiap saatnya.

EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang