Helena Adhara Keano pasti sedang sakit!
Itu jelas terlihat dari sikapnya yang belakangan ini berubah seratus delapan puluh derajat. Buñgsu Keano atau yang kerap disapa Dara ini aslinya Super Duper extra cerewet, nyebelin, tengil, Usil, ceria, sekarang mendadak jadi Kalem, amat sangat pendiem, pemurung, dan penyendiri. Pokoknya sangat bukan seorang Dara .
Dulu Dara? Dia mana mau duduk serius didepan TV yang sedang menayangkan sinetron yang penuh menguras airmata. Biasanya yang dipilih Dara, kalaupun sinetron pasti yang ada bau-bau humornya. Biar dia bisa ketawa ngakak sepuasnya. Dan tiba-tiba saja Dara sering melahap koran dari halaman depan sampai halaman belakang. Bahkan iklan barispun ia baca juga. Tidak biasanya, karena biasanya Dara hanya membaca headline sama hot news-nya. Dara sangat hobi membaca tabloid gosip.
Pasti ada yang salah dengan Dara.
Angel dan kanya berfikir begitu. Bertahun-tahun menjadi sahabat dekat Dara, jelas mereka paling hafal dengan sikap dan kebiasan Dara. Jika belakang ini Dara berubah, sudah jelas ada kesalahan. Bisa jadi dara salah minum obat, kalaupun betul pasti dosisnya berlebihan.
Biasanya jika sedang marah seperti ini Dara sangat sulit untuk diajak bicara.
Maka dari itu saat sikap Dara berubah jadi aneh, mereka sama sekali tidak bertanya apa-apa. Lebih tepatnya sih mereka Malas. Mending kalau dijawab, kalau cuma digaringin kan bikin bete, fikir Angel.
Tapi masalahnya, hari ini tepat seminggu dara berubah. Hal ini mulai membuat orang tuanya bingung dan cemas. Akhirnya, Angel dan kanya-lah yang diintrogasi, karena selain mereka sahabatan mereka juga Satu kelas.
Mereka hanya mengelengkan kepalanya sewaktu om gerald dan tante monic bertanya. Iyalah, secara mereka gaktau apa-apa mesti jawab apa dong?. Tapi setelah hampir dua jam kedua orangtua dara memohon, mereka akhirnya luluh. Mereka mau menemui Dara.
Setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya, mereka àkhirnya masuk ke kamar dara yang ... GELAP GULITA!"Ih.. Kok gelap banget sih, kaya rumah hantu deh! Apa-apaan sih dara? biasanya juga mati lampu kejer langsung, sekarang so' soan digelap-gelapin kaya gini lagi," gumam angel gemetar.
"Brisik, ngel" tegur kanya.Pasalnya mereka, terutama Angel memang sangat takut dengan gelap dan sangat percaya terhadap sesuatu yang berhubungan dengan hal mistis.
Angel mulai merinding. Udara dingin tiba-tiba saja tertiup di tengkuknya. Dia hampir saja menjerit saat sebuah suara menegurnya."Ngapain kalian?" terdengar suara yang begitu dikenal Mereka, tapi suara itu terdengar sangat dingin dan serak.
"GOD" seru Kanya tertahan, dia menoleh mencari-cari arah suara dara. "Lo dimana sih dar?" sambung kanya.
"Aduduh.. Ngapain kamar lo gelap gini? Dalam rangka penghematan listrik? Tapi ga harus kaya gini juga kali! Biasanya mati lampu aja lo mewek, sekarang so' soan gelap-gelapan lagi, mau nantang adrenalin? Yaampun! Lo bisa kan ngikutin ajang yang ada diTV tuh, gausah disini. Gue nyalain ya lampunya" seru Angel panjang lebar.
"Jangan!" tegur dara entah dari mana. Pasti dari arah tempat tidurnya, fikir Angel.
Mereka melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuju arah tempat tidur. Secara, mereka sering masuk kamar ini, mereka jadi hafal letak tempat tidur dara. "Dar, gue serem nih dikamar lo, horor banget tau! Gue ampe merinding! " cicit Angel pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ga-Ra
FanfictionAku tidak memiliki apapun untuk dibanggakan. Tidak ada yang istimewa dari diriku. sekarang katakan padaku, apakah aku masih layak untuk dicintai? -GaRa-