Dua hari berlalu, Dhiyas sudah dapat mengendalikan api dewa milik Crever. Tapi entah dia bisa mengendalikannya saat Aftador atau tidak. Yah.. apapun hasilnya harus dapat diterima. Kerahkan saja tenagamu Dhiyas, kami mendukungmu..!
Kau siap?
"Tentu. Tapi... aku sedikit khawatir dengan kemampuanku. Aku takut api dewa itu tak mau menurut padaku..," ucap Dhiyas saat tengah bersiap dikamarnya.
Jangan khawatir. Aku yakin kamu bisa, buktikan pada yg lain bahwa dirimu tak semenyedihkan itu!
"Maksudmu aku menyedihkan?" Tanya Dhiyas melirik Ren kesal.
Hahaha, tidak.. bukan seperti itu. Sudahlah, sekarang kamu siap-siap aja, Zakhra pasti sudah menunggu.
"Hmm... baiklah,"
=^・・^=
Huuhh... aku khawatir. Masalahnya, api ini belum sepenuhnya menurut padaku. Masa Crever kembali mengambil alih tubuhku ketika aku bertarung?
Kulangkahkan kakiku memasuki cafetaria dengan sedikit gugup. Oh ya, aku sudah menghasilkan uang sekarang, walau tidak banyak aku sudah mendapat penghasilan dari MiawNyaw. Hehe.
"Dhiyas..! Kesini cepat," panggil Zakhra disalah satu meja dipojok cafetaria. Entahlah, dia suka sekali mojok di cafetaria.
"Ra, lama nunggu?" Tanyaku seraya menarik bangku didepan Zakhra.
"Tidak, aku baru sampai," ucapnya menurunkan buku yang sedang ia baca.
"Buku baru, Ra?" Tanyaku tertarik dengan bukunya. Yah.. maklum, di bumi dulu, aku lumayan suka membaca.
"Gk sih, baca ulang aja. Kamu gimana? Udah siap Aftador nanti?" Tanya Zakhra menyimpan bukunya.
"Belum.. masih khawatir,"
"Kamu pasti bisa. Ya.. kecuali kalau kamu membakar satu arena," ledek Zakhra.
"Iih.. santai banget sih? Kamu gak gugup?" Tanyaku mengalihkan topik.
"Ya iya dong! Kan secara Zakhra tuh pinter dan udah pasti menang kalau ujian kecil gitu doang.." ucap Zakhra menyombongkan diri.
"Alah... sombong amat. Emang kekuatanmu apa?" Tanyaku. Baru sadar aku gak tau kekuatan Zakhra.
"Elemen Tanah."
"Ooh... terlihat bertolak belakang denganmu." Sindirku.
"Heh! Terserahlah, aku tidak peduli," ucapnya kembali membuka buku.
"Idih idiih.. sok kalem,"
"Ya emang kalem kaliii..."
"Yaa... terserah. Gak mesan makan nih? Laper tau... sebelum ujian kan butuh tenaga ekstra dulu..," rengekku.
"Dasar bayi," ucap Zakhra jengkel sambil menekan tombol menu. Dan aku? Hanya terkekeh manja.
=^・・^=
"Dhiyas, cepatlah..! Sebentar lagi akan dimulai. Sudah 7 kali pengumuman dari tadi.. aku ga mau telat ujian ini!" Omel Zakhra sambil setengah berlari kearah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Witches
FantasyHidupku menyedihkan. Hidup dipanti asuhan, dan disiksa sepanjang waktu. Aku bosan! Hidup seperti ini menyiksaku, sungguh! Dimana orang tuaku... papa... mama... dimana kalian? □▪□▪□▪□ Dhiyas, seorang gadis yang tak pernah tau tentang keluarganya, sau...