Line !
Baru beberapa detik aku memejamkan mata,suara nontifikasi pesan mengganggu ketenanganku. Dengan malas aku meraih ponsel yang tergeletak di atas ranjang. Membuka grup chat hebo yang terus-menerus menghasilkan suara bising.
Alfino : P
Alfino : Woy, main ke rumah gue yuk. Sepi nih nggak ada siapa-siapa
Alfino : P
Alfino : P!! Kalian ini lagi pada ngapain si? Read napa
3 detik kemudian
Davin : Bacot
Alfino : Vin,banyak makanan nih! Cepetan sini,keburu habis makanannya
Davin : Beneran?
Alfino : Ho'oh
Berisik sekali kalian
Davin : Gue otw,Al. hehe
Alfino : Sip. Ayo Ray ke rumah
Males
Alfino : Ah,lo mah gitu. Nggak asik
Aku melirik arloji yang melingkar di tanganku,baru jam tiga sore. Tak ada salahnya main ke rumah Alfino,toh di rumah benar-benar membosankan cuma ada Papa sama Mba Rani.
Aku mengambil kunci motor yang tergeletak di atas nakas. Merapikan sedikit pakaianku dan turun ke lantai satu. Di sana ada Papa yang sedang menonton Tv.
"Pa,aku keluar bentar ya"
Papa memalingkan wajahnya dari tv dan menatapku sekilas,"Mau kemana?"
"Ke rumah temen" Aku berjalan ke arah pintu utama sambil mengecek ponselku yang terus berdering.
"Ray sebentar" Suara panggilan Papa membuatku kembali menghampirinya.
"Wah asikk! Dikasih uang jajan tambahan nih" Aku tersenyum senang sambil meyodorkan tanganku ke Papa. Siap menerima uang berwarna merah tersebut.
"Enak aja" Papa menoyor kepalaku,"Papa nitip belikan rosin. Kamu kan mau keluar jadi Papa sekalian nitip" Papa meletakan uang itu di telapak tanganku.
"Yah kirain mau dikasih uang jajan. Malah disuruh beli getah" Aku langsung berlari ke luar rumah sebelum Papa kembali menoyorku.
💧💧💧 💧💧💧
Aku melahap pizza potongan ketiga yang dipesan Alfino limat menit lalu. Tanganku bergerak lincah di atas joystick yang telah terhubung dengan layar lebar di depanku. Rumah Alfino sepi sekali,hanya ada aku,Davin dan asistennya.
Davin sibuk mengupas kulit jeruk yang barusan ia ambil dari kulkas Alfino. Sesekali ia berceloteh tidak jelas,membuat konsentrasiku terganggu karena sedang bertanding dengan Alfino.
"Al,jatah pizza gue mana? Kok udah abis?" Rengek Davin sambil membuka dus pizza yang isinya telah habis aku dan Alfino makan.
"Lo abisin dulu tuh jeruk! Makan mulu lo" Balas Alfino,matanya masih fokus ke layar yang ada di depannya.
"Dasar gembul" Ejekku disertai tawa renyah ke Davin.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Piblue
Подростковая литератураHanya kisah seorang gadis blasteran Prancis yang menyukai biola dan pria berkebangsaan Korea yang tidak menyukai musik. Saat sang gadis dan si pria semakin dekat. Disinilah sang gadis malah membenci sang pria.