Hari minggu seperti ini tidak ada aktivitas berarti yang aku lakukan. Hanya mengurung diri di kamar dan menatap keluar jendela,angin bertiup cukup kencang dengan langit berwarna kelabu. Aku merasakan rambutku bergerak tertiup angin.
"Huft" Aku menghembuskan napas pelan. Aku beranjak dari posisiku dan menutup jendela yang tadi aku buka. Aku duduk di tepi ranjang,mengecek ponselku yang berdering.
Ku abaikan ponselku sejenak kemudian aku meraih biola di atas meja belajar. Memainkannya sekaligus berlatih untuk lomba lusa. Aku menggesekan bow yang ku pegang ke senar biola dan mulai memainkan lagu my heart will go on. Perlahan namun pasti aku terus memainkannya sampai lagu usai. Suara biolaku mengalun merdu ke penjuru kamar.
"Sudah lumayan. Besok pasti bisa memberikan yang terbaik" Aku meyakinkan diriku sendiri.
Ku letakan kembali biola di atas meja belajar. Mataku mengarah ke jam dinding yang berada di dalam kamar. Sudah jam dua belas siang waktunya mengisi perut.
Aku beranjak dari kasur,berjalan ke luar kamar tepatnya ke dapur. Aku mendecak sebal di dapur tidak ada apa-apa. Mataku beralih ke kulkas yang terletak di depan meja makan. Aku mengeceknya dan hanya ada sayuran hijau itupun masih mentah.
"Bi,Bi Ina.." Panggilku.
Bi Ina keluar dari kamarnya,"Iya ada apa non?" Tanya Bi Ina sopan.
"Mama kemana Bi? Tumben hari minggu nggak ada di rumah?" Tanyaku heran.
"Oh nyonya sedang ke supermarket non. Tadi beliau bilang nggak lama kok" Jelas Bi Ina.
"Oh gitu"
"Iya non. Non mau dimasakin apa? Udah waktunya jam makan siang"
"Nggak usah deh Bi. Aku mau order aja" Tolakku sopan.
"Oh yaudah non. Bibi tinggal dulu ya,masih mau nyetrika" Bi Ina kembali ke kamarnya.
Aku berjalan gontai ke arah ruang tamu. Di sana ada empat toples berisi makanan ringan yang selalu mama sediakan untuk tamu. Aku langsung meraih toples yang berisi biskuit coklat dan duduk di atas sofa.
Aku meronggoh kantung celanaku. Mencari benda pipih berbentuk persegi panjang. Aku membuka aplikasi ojek online,memesan beberapa menu untuk makan siangku.
💧💧💧 💧💧💧
Tok tok tok!!
Suara ketukan pintu membuatku bangkit dari posisi duduk di sofa. Aku berjalan menuju pintu. Tampak seorang pria dengan jaket bertuliskan nama perusahaan tempatku memesan orderan makanan.
"Dengan Agatha?"
"Iya.."
"Ini pesanan makanannya" Pria itu menyodorkan bungkusan plastik yang beriisi makanan. Aku pun mengambil bungkusan plastik tersebut lalu menyerahkan dua lembar uang berwarna merah.
"Terima kasih,Pak"
"Sama-sama"
Aku masuk lalu berjalan menuju meja makan. Aku mengeluarkan kotak dari bungkusan plastik tersebut dan membukannya. Tampak satu kotak donat aneka rasa dan ice cream cup tersaji di depan mata.
"Wahh!!" Mataku berbinar-binat menatap makanan di hadapanku. Tak butuh waktu lama,aku langsung melahapnya.
Aku menghentikan aktivitas makanku sejenak. Mataku mengarah ke ruang tamu. Nampak ada bayangan seseorang yang berjalan mendekat kearahku. Aku berusaha tetap tenang,tapi kenapa aku tidak mendengar ada suara seseorang membuka pintu padahal aku sedang tidak memakai earphone. Bayangan itu terus mendekat, tanpa pikir panjang aku bangkit dari kursi dan menghampiri bayangan itu. Aku berusaha berpikir jernih.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Piblue
Teen FictionHanya kisah seorang gadis blasteran Prancis yang menyukai biola dan pria berkebangsaan Korea yang tidak menyukai musik. Saat sang gadis dan si pria semakin dekat. Disinilah sang gadis malah membenci sang pria.