Chapter 9

3.3K 216 19
                                    

Pagi berganti menjadi malam, Matahari kini bergantikan dengan Bulan. Di mansion yang terdapat di tengah hutan, seorang pria sedang berjalan dengan langkah tenang namun berwibawanya menuju suatu tempat

Saat tiba dibelakang mansion, ia langsung menuju ke taman yang berada di belakang mansion itu. Tanpa diketahui orang ia menekan sebuah tombol tersembunyi yang berada pada hidung salah satu patung singa yang berada di dekat air mancur yang ada di tengah taman itu, setelahnya patung itu bergeser dan menampakkan sebuah ruangan bawah tanah

Setelah pria itu masuk, keheningan kembali pada taman indah
.
.
.
Di ruang bawah tanah

Ruangan bawah tanah yang baru dibuka oleh pria itu bukanlah sebuah ruangan yang berisi tawanan atau senjata, melainkan berisi kamar tidur dengan ruangan berbentuk persegi berukuran 10×10 meter, ditengah ruangan terdapat tempat tidur ukuran kingsize yang ditaburi kelopak mawar merah diatas sprei putih dengan kelambu berwarna putih, lampu yang menerangi ruangan itu dipasang di masing-masing sisi dindingnya, di samping tempat tidur terdapat meja nakas yang diatasnya sudah ditaburi kelopak mawar merah dengan lilin-lilin aromaterapi, tak jauh dari itu terdapat lemari pakaian dengan banyak ukiran di pintunya, tiga meter dari lemari tersebut terdapat sebuah pintu yang menghubungkan ke kamar mandi, tak lupa karpet putih yang menjadi alas diruangan tersebut sudah ditaburi kelopak mawar merah, kamar itu nampak seperti kamar pengantin

Di dinding menghadap kearah tempat tidur terpajang sebuah lukisan, lukisan seorang gadis manis dengan rambut pirang dan mata biru mengenakan dress warna putih dengan pita biru dibelakangnya, wajah ayu gadis itu dihiasi dengan tiga guratan sperti kumis kucing membuatnya tampak imut, rambut pirang pendek sebahu gadis itu di kepang pada kedua sisinya lalu diikat dengan menggunakan pita warna biru, tangannya yang satu memegang dadanya sedang yang lain  berada dibelakangnya memegang setangkai bunga edelweis, latar belakang langit malam dengan seberkas sinar mentari dan gedung perkotaan yang sedang memasuki waktu fajar membuat gadis itu nampak seperti bidadari, sekilas orang akan menyadari siapa yang ada dilukisan itu, ya dia adalah Naruto, Namikaze Uzumaki Naruto

Di dinding menghadap kearah tempat tidur terpajang sebuah lukisan, lukisan seorang gadis manis dengan rambut pirang dan mata biru mengenakan dress warna putih dengan pita biru dibelakangnya, wajah ayu gadis itu dihiasi dengan tiga guratan sperti k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja yang diatas itu Naruto, author capek ngeditnya kalau pakai kumis kucingnya)

Pria itu berjalan menuju lukisan diruangan itu, lalu tangannya yang sebelah memegang lukisan itu dengan hati-hati, layaknya benda berharga yang akan hancur sewaktu-waktu jika ia tak menyentuhnya dengan hati-hati

"Kenapa kau memilihnya, Naru? Apa yang kurang pada diriku, sehingga kau menolakku saat itu? " Tanyanya pada dirinya sendiri sambil menyentuh wajah lukisan itu dengan sangat lembut seakan ia sedang menyentuh wajah orang yang ada dilukisan

"Sebentar lagi, hanya tinggal waktu dan kau akan menjadi milikku Naru" Ucapnya dengan nada penuh tekad dan ambisi dalamnya, setelahnya hanya terdengar tawa seperti orang gila dari ruangan bawah tanah itu
.
.
.
"Huft... Bosaaannn.... " Erangan yang keluar dari Naruto memecah keheningan yang terjadi di ruangan VIP salah satu kafe tempat Naruto cs dan Sasuke cs berkumpul, niat awal ingin berkumpul dan membahas tentang kerja sama namun akhirnya mereka melakukan kegiatan masing-masing tanpa mempedulikan yang lain

My Girlfriend is YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang