Chapter 12

2.3K 132 21
                                    

Kreekk

Pintu besar terbuat dari jati yang dicat coklat tua dengan ukiran bulan dan beberapa sulur tanaman dan gagang yang berwarna emas dibuka oleh Naruto yang berada di tengah, mata birunya memandangi sekeliling ruangan kerja yang cukup elegan dengan dua rak buku disisi kanan berisi banyak buku, sofa lembut dengan karpet lembut yang mengalasinya, beberapa tanaman hias yang berada didalam, dua buah pintu disisi kanan dan kiri dari meja kerja besar ditengah ruangan yang dibelakangnya terdapat jendela menampilkan balkon

Ruangan itu gelap karena lampu diruangan tersebut tidak dihidupkan, namun sinar bulan yang menerangi malam itu membuat ruangan yang gelap itu terdapat sedikit cahaya yang menyinarinya dari jendela diruangan tersebut

"Sepertinya kau sudah mengingatku lagi, Naru" Ucap sebuah suara lembut yang kini sedang duduk di kursi kerja menghadap kearah bulan purnama yang bersinar, membuat mereka tidak dapat melihat ekspresi yang ditampilkan di wajah pria yang sedang duduk membelakangi mereka

"Apa tujuan sebenarnya permainan ini, Rito?" Naruto dengan tenang mengajukan pertanyaan dengan menggunakan nama Toneri dulu saat mereka masih dalam pelatihan di karantina, ia menjawab pertanyaan secara tidak langsung dari pertanyaan yang sebelumnya membuat kedua mata biru yang lebih terang dari milik Naruto kini menampilkan sinar yang tidak dapat dijelaskan saat mendengar nama kecilnya dulu saat berada di karantina dan saat bersama Naruto

"Bukannya kau sudah tau tujuan sebenarnya permainan ini, Naru?" Jawab Toneri tenang masih membelakangi orang yang berada di ruangannya saat ini, Naruto menggertakkan giginya dengan alisnya berkerut dalam dan tangannya mengepal erat dikedua sisinya membuat kuku panjangnya menancap di telapak tangannya sehingga mengeluarkan darah, mata birunya memancarkan sinar berbahaya tak lupa aura membunuh yang keluar membuat lima orang lainnya menatap Naruto dengan pandangan khawatir, cemas, dan tenang

"Jangan bercanda! Hanya karena obsesi mu kau menjadikan kami bidak catur permainanmu" Geram Naruto dengan kesabaran yang sudah habis, Toneri disisi lain langsung membalikkan kursinya sehingga wajah tampan dengan kulit seputih kertas dan rambut silver terlihat lebih bercahaya dibawah sinar bulan, senyum diwajahnya terlihat lembut namun tidak sampai pada matanya memberikan Naruto perasaan berbahaya jauh dilubuk hatinya

Mata biru terang itu hanya menatap Naruto yang sedang marah dihadapannya dengan pandangan keinginan seakan kemarahan Naruto tidak ada apa-apanya dimatanya, "kau secara alami tau sifatku Naru, apapun akan jadi bidak caturku jika aku menginginkan sesuatu. Seperti di permainan sang pemenang akan mendapatkan hadiah dan yang kalah tidak akan mendapatkan apa-apa, dan di permainan ini kau tentu tau bukan apa hadiahnya?" Ujar Toneri tenang dengan senyum yang kini semakin lebar sehingga mata biru terang itu menyipit membentuk bulan sabit, membuat Naruto semakin marah tak lupa lima orang lainnya diruangan tersebut yang mulai mengerti akan apa yang dikatakan Toneri

"Kau sudah melewati garis batasku kali ini Toneri!" Naruto kemudian menghilang seperti hantu setelahnya dan muncul di samping Toneri yang sudah siap dengan belati panjang ditangannya menghadang ayunan belati milik Naruto di sampingnya, lima orang lainnya terkejut melihat pergerakan Naruto yang tiba-tiba dan setelah satu detik memproses mereka berlima langsung pergi kearah Toneri dengan senjata ditangan masing-masing

"Kalian berlima mengganggu saja" Ucap Toneri yang kini sudah berdiri dari kursinya dan sedang menghadang berbagai sabetan belati Naruto dengan cepat, tangannya yang tidak memegang belati menjentikkan jari dengan ringan setelah melihat lima orang lainnya datang ke arah pertarungan mereka

Setelah Toneri menjentikan jari, tiga orang dengan ciri fisik yang sama dengan Toneri namun berbeda bentuk tubuh muncul menghadang kelimanya membuat mereka berhenti dan melihat ketiganya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Girlfriend is YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang