Keabadian

17 6 0
                                    

-Cia-

Indah senyummu nyata terpatri
Merasuk dalam jiwa bagai anestesi
Maya kesakitan kupercaya
Kerena kamu adalah cinta

Pun terbit perlahan senyumku
Seiring napas ikut memburu
Keinginan jari menjangkaumu
Namun nyata kesia-siaan itu

Mata ingin mengingkari
Mengucur merah tertanam belati
Redup, nyatanya senyum itu melebar
Bahagiamu terang bersinar

‘Ku tersenyum miring
Mencemooh Izrail mendekat datang
Mencemooh diri terjebak permainan usang
Ha-ha, aku bodoh, memang

Omong kosong yang kau sebut percaya
Belati ‘kan tetap ternoda
Luka menganga mustahil terjalin mudah
Walau darah mengering sudah

Fatamorganamu sungguh memperdaya
Semakin dalam menjebak jiwa raga
Peluk selamat tinggal tuntut rekah bunga
Sudah mati rasa belati rupanya

Gelap mendekat tanpa sungkan
Menari-nari cahaya menyilaukan
Dunia ‘kan selalu menjadi misteri
Selamat datang, abadi

Album DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang