Bahagia yang Menjelma Luka

18 5 0
                                    

-Nurie-

Sore yang kukira akan ceria. Kau datang dengan maksud tidak baik. Menghancurkan semua organ tubuhku. Melumpuhkan rasa warasku. Beruntung aku tak gegabah, membalasmu dengan cara yang salah. Kutahan sementara amarahku, hingga langkahmu beranjak menjauh dari kediamanku.

Bersembunyi dibalik rasa sakit memang tidaklah mudah. Meski sesak terasa. Namun harus kuterima dengan lapang dada. Kau pergi tanpa sebab yang pasti. Aku tak dapat mencegah jika itu memang keputusanmu.

Ketegaranku kala itu hanyalah kepura-puraan agar tak terlihat lemah di hadapanmu. Hingga lubuk bicara, inikah rasanya terluka. Begitu saktinya kalimatmu hingga mampu meruntuhkan segala hal yang membentengi perasaanku.

Hidupku mendadak berubah, saat kau memporakporandakan segalanya dengan caramu yang picik. Hari demi hari terasa tak lagi menyenangkan, tanpa dirimu, tanpa goda rayumu. Namun perlahan, kewarasanku mulai kembali normal. Tak ada gunanya menyesali sesuatu yang memang bukan ditakdirkan Tuhan untuk dimiliki, seperti dirimu yang tidak ditakdirkan berada di sampingku lagi.

Semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini, dan berharap ada hati yang mampu membawa rasa ini ke arah yang normal kembali. Aku ingin melupakanmu dengan sepenuhnya, seperti sediakala saat aku tak mengenalmu sebelumnya.

Album DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang