-Rara-
Dia adalah pangeran berpedang...
Ketika malam ia datang
Ketika siang ia hilang
Dia adalah pangeran berpedang...
Yang menusukan pedang,
Lalu menghilang
Menusuk lubuk hati,
Lalu pergi tanpa diketahui...
Untukmu...
Wahai pangeranku
Tak apa jika kau ingin tiggalkanku,
Karena ku tahu
Siapa yang sungguh kau cintai,
Kau sayangi.
Terimakasih atas pedang yang kau tusukkan,
Sakit bukan main
Tapi tak apa...
Pergi saja wahai pangeranku...
Aku tak apa
Semoga kelak,
pangeran berkuda datang
Tanpa menusukkan pedang
Namun ia sayang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Album Dimensi
PoetryAlbum ini menyimpan semua harap dan memori tentangmu. - Antologi puisi Besama Tim Rara