Bab 10

918 91 6
                                    

"Nona hari ini pakaian apa yang kau pakai itu?" tanya seorang pria muda bangsawan bermarga Cho itu.

"Kau pasti tidak tau ya? Ini namanya mantel. Di Seoul sedang mengalami musim dingin saat ini, jadi kami harus menggunakan ini agar tidak mati kedinginan." tutur sang gadis sembari membuka mantel nya. Ia tadinya sedikit merasa tidak percaya, di musim yang sama. Mengapa rasanya begitu Berbeda? Jika ditempatnya ia akan mati beku jika hanya memakai sebuah hotpans dan kaus oblong favoritnya, maka disini ia merasakan hal sebaliknya. Begitu tenang dan hangat. Padahal diluar sana sedang turun salju.

"Yak! Mengapa kau membukanya?!" Tanya sang pria sembari menutup matanya menggunakan kedua tangan nya.

Gadis itu bukan nya menurut, justru sekarang sudah memangku mantel nya dengan kerutan yang tak lepas di wajah cantiknya.

"Apa yang kau takutkan Tuan? Aku masih mengenakan bajuku! Ya Tuhan..." Gadis itu mendengus tak percaya. Padahal dirinya sangat sering memakai pakaian yang terbuka jika akan bertemu dengan nya, namun kenapa tingkah nya masih seperti itu?

Kyuhyun terbangun dari tidur panjangnya. Napasnya terengah dengan debaran jantung yang begitu tak beraturan. Siapa sebenarnya gadis itu? Mengapa akhir-akhir ini selalu hadir dalam mimpinya?. Sudah berulang kali Kyuhyun selalu memimpikan seorang gadis dengan pakaian modis Zaman sekarang dan seorang pria yang mengenakan pakaian pada Zaman kerajaan. Begitu tak masuk akal mereka berdua bisa bertemu, dan yang sangat Kyuhyun sesalkan adalah wajah gadis itu sama sekali tak mampu ia lihat dengan jelas. Hanya mengandalkan suara indah nya yang mendayu saat memanggil sosok pria itu. Dan anehnya, Kyuhyun merasa pernah mendengar suara gadis dalam mimpinya itu.

Kyuhyun mengusap wajahnya kasar, kemudian berkata.
"Ya Tuhan... Siapa sebenarnya mereka? Dan apa hubungan nya dengan diriku?"

Setelah beberapa menit terdiam, akhirnya Kyuhyun melirik Jam yang terletak di sudut nakas. Baru pukul 18.00 waktu bagian Manhattan. Apa yang harus Kyuhyun lakukan sekarang? Makan malam? Oh tentu saja. Perutnya sudah berontak minta diisi. Mengingat tadi saat baru tiba di Manhattan bertepatan dengan makan siang dan Kyuhyun mengabaikan makan siangnya lalu memilih untuk langsung beristirahat.

Saat aroma masakan bertabrakan dengan indra penciumannya, Kyuhyun kembali mengerutkan dahi. Siapa yang berani masuk ke dalam Villa miliknya? Bahkan Maid disini hanya akan datang saat Kyuhyun memanggil mereka. Dan seingat Kyuhyun, ia sama sekali belum memanggil siapapun.

"Apa Bibi Ana sudah datang? Tapi ini bahkan belum pukul 7 malam." Kyuhyun bergegas turun kebawah untuk memastikan hal itu. Dan jika yang datang adalah seorang penjahat, maka Kyuhyun juga sudah memegang sebuah tongkat baseball yang entah dari mana ia dapatkan.

"Shin Hyera?" Kyuhyun terdiam di ambang pintu dapur. Bagaimana gadis itu bisa masuk ke dalam Villa nya? Bahkan ia tak pernah memberikan kunci duplicate kepada siapapun.

"Ah Oppa! Kau sudah bangun?" tanya seorang gadis yang diketahui bernama Hyera itu.

"Ya, Ra-ya. Kau... Bagaimana kau bisa masuk kemari?" tanya Kyuhyun. Ia kemudian melangkah ke lemari pendingin untuk mengambil Air.

"Oh iya. Maafkan aku, tadi aku bertemu dengan bibi Anna di super market. Lalu saat tau dia akan kemari, aku langsung mengambil alih seluruh belanjaannya dan meminta kunci Villa ini sekaligus. Aku kasihan padanya jika harus pulang larut malam Oppa, apa lagi rumahnya cukup jauh dari sini." jelas Hyera sembari meletakkan beberapa makanan yang sudah matang keatas meja makan.

"Tetapi ku rasa kau tidak perlu melakukan hal ini Ra-ya."

"Tidak. Aku akan melakukan apapun Oppa, jadi jangan bersikap seperti itu ok? Ayo makan, setelah ini beristirahatlah kembali." ujar Hyera sembari meletakkan nasi dan beberapa lauk ke piring Kyuhyun.

The Secret Door [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang