Bab 15 [END]

1.4K 81 6
                                    

"Ayah! Ibu!" Jungyeon berlari kecil di dekat ruang tamu. Kedatangannya kemari rupanya sudah sangat dinantikan oleh para maid yang mendiami penthouse keluarga Kim di Los angeles. Hingga saat baru datang tadi, ia disambut oleh sangat meriah oleh mereka semua.

"Nona Kim, Tuan dan Nyonya sedang berada di ruang kerja." Ucap salah satu maid saat tau teriakan Jungyeon tidak membuahkan hasil.

"Ah, benarkah? Mereka pasti sangat sibuk ya. Baiklah, aku akan langsung ke kamar saja kalau begitu."

Setelah mengatakan hal itu, Jungyeon segera menarik Kyuhyun bersamanya. Dan hal itu tentu saja mendapatkan tatapan tanda tanya dari semua orang yang ada disana.

"Singkirkan pikiran kotor kalian, dia hanya akan menemaniku untuk tidur dan tidak lebih."

'Cklek'

"Ah, kamar ini sama sekali tidak berubah. Masih sama seperti saat terakhir kali aku menempatinya."

Dengan masih menggandeng tangan Kyuhyun, Jungyeon mendudukkan dirinya di ranjang.

"Oppa, apa kau tau? Aku dibesarkan disini. saat kecil aku sering kali bertengkar dengan Kakakku dan berakhir dengan kami yang di kunci dikamar ini dan dalam keadaan lampu yang mati. Kata Ibu, kami harus dikunci disini agar kami tidak lagi bertengkar. Namun tetap saja, bukannya menurut, kami justru menghancurkan kamar ini dengan segala tingkah nakal kami. Hingga Ayah dan Ibuku memisahkan kami, aku dikirim ke Korea dan tinggal di Busan bersama dengan Kakek dan Nenekku. Lalu Kakakku, dia tetap disini bersama dengan mereka."

"Tunggu sebentar, Sayang. Mengapa mereka seperti berlaku tidak adil kepadamu? Kau di Korea dan Kakakmu disini?" Tanya Kyuhyun keheranan.

"Mereka melakukan itu agar kami sama-sama dewasa, dan benar saja. Saat aku berusia sebelas tahun, kami dipertemukan kembali dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk menetap di Seoul dalam keadaan yang lebih baik." Terang Jungyeon.

"Baiklah, aku mengerti. Sekarang segeralah istirahat, kau bisa melanjutkan ceritamu lagi nanti setelah kau bangun."

"Kau akan disini untuk menemaniku kan?"

"Tentu saja. Sekarang pejamkan matamu dan mulailah tertidur." Setelah mengatakan hal itu, Kyuhyun membaringkan Jungyeon ke ranjang dan mengusap-usap kepalanya hingga ia tertidur.

Saat nafas Jungyeon terdengar teratur, Kyuhyun secara perlahan melepaskan tangannya yang sejak tadi digenggam oleh gadis itu dan segera bangkit saat mendengar suara keributan di luar.

"Mimpi yang indah, Sayang."

••••

Jungyeon terdiam, saat membuka kedua matanya ia sudah di suguhkan oleh pemandangan beberapa rak buku yang tersusun rapi ditempatnya masing-masing. Padahal seingatnya tadi, ia sedang tertidur di dalam kamarnya dengan ditemani oleh Kyuhyun.

Lalu tak lama setelahnya, ia melihat seorang gadis memasuki ruangan itu dengan pakaian casual khas zaman sekarang.

"I-itu... Aku kan? Bagaimana ini mungkin?" Tanya Jungyeon dengan ekspresi tercengang. Bagaimana mungkin dia menjadi dua? Apakah ia memiliki kemampuan membelah diri?

Lagi, Jungyeon disadarkan oleh suara berat seorang pria.

Ia terdiam. Tercenung memikirkan hal ini. Kemudian ia kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun. Dengan mimik wajah kebingungan ia menyisir pandangannya ke segala tempat.

"Bagaimana mungkin aku ada disini? Apakah alam bawah sadarku mampu menarik diriku sejauh ini?"

Ditengah kebingungan nya. Jungyeon kembali di kejutkan oleh suara seorang pria, kali ini suara itu terdengar seperti suara orang yang lebih dewasa dari dirinya.

The Secret Door [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang