touring

222 17 0
                                    


Hari ini genknya Mingyu merencanakan touring dengan motor, tujuannya ke pantai dibalik gunung. Dari kota biasa ditempuh dengan waktu satu setengah jam. Mereka berniat berangkat sabtu pagi, dan pulang Minggu siang.

Mingyu langsung minta ijin pada Papa dan Mama Kim untuk touring bersama teman – temannya. Jaehyun yang mendengar Mingyu mau touring tertarik dan mau ikut.

"Heh, . . tumben mau ikut. Ga takut item ntr?" pertanyaan Mingyu seperti ledekan buat Jaehyun.

"Ya sekali – kali ikutlah, boleh kan Ma? Pa?" saut Jaehyun. "Ya biar Jae iteman dikitlah Ma, biar imbang ma Mingyu." imbuh Jaehyun, langsung dihadiahi lemparan bantal oleh Mingyu.

"Bolehlah, Jaehyun bonceng Mingyu aja tapi." putus Papa Kim. Papa Kim ngijinin mereka berdua main, mumpung mereka juga libur dan ga ada acara keluarga. Sekali – kali membiarkan mereka menikmati masa mudanya dengan bermain bersama teman sebayanya, asal masih dijalan yang benar aja, ga menjurus ke hal – hal yang negatif.

"Ya bonceng Mingyulah Pa, masak Jae mau pake motor beatnya Doyeon."

"Makanya beli motor sport satu lagi dong Pa," usul Mingyu.

"Emang beli motor ga pake duit? Lha kan satu motor, dan satu mobil." ucap Papa Kim.

Jaehyun dan Mingyu mendengus bersama, "Yee . . . tapi jadi tukang ojek,"

"Ya itu tugas kalian sebagai kakak," Mama Kim ikutan menjawab. Gemes Mama Kim tuh ma anak – anak kembarnya ini.

#

Sabtu pagi tiba, Mingyu dan Jaehyun bangun sedari subuh. Apalagi mereka akan berangkat touring pukul tujuh pagi. Setelah sholat subuh, mereka membagi tugas. Mingyu menyiapkan barang yang mau dibawa touring, sedangkan Jaehyun memasak untuk keluarganya.

Satu ransel cukup untuk membawa barang milik Mingyu dan Jaehyun, ya paling bawa daleman, kaus dan sarung. Anak sholeh mah tidak lupa membawa sarung untuk sholat.

"Jangan lupa bawa obat – obatan," pesen Mama Kim, "Minumnya juga." lanjutnya. Ya meski mereka udah gede tetep aja khawatirkan, "Mingyu jangan lupa maskernya, biar ga tambah item."

"Elah Ma, itemnya jangan dibawa – bawa napa," gerutu Mingyu. "Oh ya Ma, pinjem syalnya dong."

"Buat apa?" Mama Kim bingung, kan Mingyu ma Jaehyun ga pergi ke daerah dingin kan ga perlu bawa syal.

"Ntr buat ngiket Jae biar ga jatuh, Jae kan suka tidur Ma kalau naik motor jauh."

"Oh. . . Mama bawain selendang yang buat gendong Taeoh aja ya Gyu." usul Mama Kim. Langsung diacungi jempol oleh Mingyu.

"Ya kok bawa selendang, ga elit banget Ma." protes Jaehyun.

"Ye sapa suruh tidur kalau naik motor, daripada jatuh kan berabe Jae."

"Tapi juga ga pakai selendang kali, ga elit banget."

Jaehyun itu lebih mahir jika bawa mobil, dan dia betah nyupir sendiri berjam – jam, tapi kalau naik motor lebih jago Mingyu. Kalau Mingyu emang suka bawa motor, Mingyu bisa juga nyupir, tapi lebih seneng bawa motor. Jaehyun suka ketiduran kalau bonceng motor, untung yang boncengin Mingyu. Dulu pertama kali boncengin Jaehyun, Mingyu dibuat repot harus megangin tangannya Jaehyun karena dia ketiduran. Jadi, sekarang kalau pergi jauh bareng Jaehyun, Mingyu pasti sedia tali untuk ngiket Jaehyun ke tubuhnya biar ga jatuh. Mingyu juga gitu, kalau pergi naik mobil sama Papa Kim atau Jaehyun, ia langsung cari posisi enak buat bobok ganteng.

Habis sarapan, Jaehyun dan Mingyu berangkat menuju rumah June. Mereka akan kumpul disana, memang hanya DK, June, dan Mingyu yang mau touring ditambah Jaehyun. Sudah ada DK yang menunggu didepan rumah June sambil nangkring di motor sportnya.

"Weh siapa nih yang ikut?" DK pura – pura tanya yang sudah tahu jelas jawabannya.

"Ajakin pacar kamu Gyu?" June yang baru aja keluar rumah ikutan nimbung. "Rapet amat pegangannya."

Mingyu melepas helm fullfacenya, lalu menoleh kebelakang, "Iya nih," dengan sengaja Mingyu mengecup bibir Jaehyun yang ditutupi masker. Jaehyun-pun sukses mendaratkan pukulannya di kepala Mingyu.

"Najis Gyu, . . jomblo ngapa ngenes gitu, saudara sendiri diembat, cowok lagi." komentar DK.

"Dah ayo berangkat, keburu siang. Takut kulitnya Mingyu tambah item ntr." ujar June.

"Yee . . . bangsat ya kalian." protes Mingyu.

Mereka berempat telah sampai tujuan, sebuah pantai pasir putih dibalik pegunungan yang masih jarang dikunjungi oleh wisatawan karena jalannya hanya cukup untuk lewat satu mobil saja, itu pun kalau ada mobil lewat dari arah berlawanan salah satu mobil harus mengalah untuk mundur.

Setelah memarkirkan motornya mereka turun kepantai, mereka harus berjalan sekitar duaratus meter ke bawah dengan medan yang masih alami. sehingga kalau habis turun hujan bisa dipastikan konsidi jalannya becek. Rencananya mereka akan sampai sunset, dan akan kembali ke kota kabupaten untuk mencari penginapan, karena mereka sengaja ga membawa perlengkapan camping, malas bawanya. Mending mencari penginapan saja.

Kini mereka sedang nongkrong dialun – alun sambil menikmati makanan yang banyak dijajakan diseputar alun – alun. Usai mendapatkan penginapan, mereka membersihkan diri dilanjut hangout ke alun – alun sambil cari cewek.

"Gimana Jae? Masih pengen ikut?" tanya June. Masalahnya Jaehyun itu bukan tipe – tipe anak yang suka touring. Kata Mingyu, Jaehyun dan genknya lebih suka nongkrong di cafe – cafe gitu.

"Pengen ikut lagi, coba besok aku ajak Yuta dan Eunwoo." jawab Jaehyun.

"Siplah bosku." sahut DK.

Mereka berempat tongkrongan dialun – alun hingga pukul sebelas tiga puluh malam, ga tahu juga apa yang mereka lakukan disana. Yang jelas Jaehyun sudah ribut minta kembali ke hotel, secara dia sudah ngantuk berat. Dan hasilnya, Mingyu harus mengangin tangan Jaehyun supaya tidak jatuh secara Jaehyun langsung nemplok punggung Mingyu dan tertidur. Padahal jarak alun – alun dan hotel tempat mereka menginap tidak terlalu jauh, makanya Mingyu tidak membawa selendang. Kedua teman Mingyu sampai ngakak, apalagi tadi pas Mingyu mengikat Jaehyun di tubuhnya.

"Kakakmu Gyu, sumpah deh Gyu bikin ngakak."

"Tahu nih, kenapa bisa gini." Mingyu menyahuti ucapan June.

"Benar – benar ga nyangka deh, Jaehyun punya sisi konyol juga. Kirain kamu doang Gyu yang kek gitu."

"Ye namanya juga kembar. Dasar dodol." Ejek Mingyu pada DK.

#

Dalam perjalanan pulang, Mingyu merasa ada yang membuntutinya. Sebuah sedan berwana hitam yang dari tadi ada dibelakangnya. Ketika Mingyu dan teman – temannya ngebut, mobil itu juga ikutan ngebut.

"Jae . . mobil dibelakang kita ngikutin kita terus." Jaehyun menengok kebelakang melihat mobil yang dimaksud Mingyu.

"Coba kita berpencar saja Gyu." usul Jaehyun.

Mingyu memberitahu teman – temannya tentang mobil yang sendang mengikuti mereka. Mereka setuju dengan usul Jaehyun untuk berpencar. Setelah mereka berpencar ternyata mobil tersebut mengikuti Jaehyun dan Mingyu.

"Gyu, . . kita yang diikuti."

"Pengangan Jae, jangan sampai tidur." suruh Mingyu sebelum menambah kecepatan motornya.

#

Cut

to be happy familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang