|1|

92 31 20
                                    

BTS - Boy With Luv

Happy reading:)

×××××

Perempuan berhijab itupun masuk kelas XI IPA 2 dengan muka cemberut dan menggerutu kesal. Membuat sahabat-sahabatnya kebingungan.

"Lo kenapa?" tanya sahabatnya kepada perempuan itu.

"Biasa." ucap perempuan kesal. Dan teman-temannya hanya terkekeh, mereka sudah tau siapa yang membuat sahabat mereka datang dengan muka cemberut seperti ini, siapa lagi kalau bukan Andra.

Andra devano putra, sangat senang menjahili seorang Freya syakilla putri. Cewek jutek dengan pipi chubby yang memiliki lesung pipi sehingga terlihat sangat imut.

"Kesel banget sih, demen banget dia jailin gue. Gak bosen apa." Freya menggerutu kesal. Mendengar itu membuat teman - teman Freya terkekeh.

"Ish kalian mah malah ketawa."

"Hahaha. Lagian lo kayak gak tau sikap nya andra aja." Ucap Cika.

"Kan ane udah bilang, dia pasti suka sama ente." Ucap Noni.

"Iya. Tau gue." Freya menggerutu kesal.

"Udah udah laper nih gue, kantin yuk." Sisil pun menyudahkan perdebatan tak 'bermutu' itu.

Sesampainya dikantin, karena bel masuk 5
menit lagi mereka pun berniat memakan nya di kelas. Setelah membeli sarapan mereka langsung kembali ke kelas. Tetapi di koridor Freya ditabrak dari arah depan. Dan sarapan Freya pun... hancur sudah.

Sarapan hancur, mood Freya pun hancur.

Ternyata yang menabraknya adalah Andra. Si cowok menyebalkan itu.

"Eh ada ukhti. Maaf ya sarapan nya tumpah, maaf ya.Nanti diganti kok." Ucapnya merasa bersalah.

"Ish gak usah, gak usah."

"Lah ukhti ga--."

Kriiiinggg.....

"Dah yuk masuk kelas, bosen liat muka dia mulu. Bye."

"Eits, tunggu dulu. Andra ada pantun nih buat ukhti, dengerin ya."

Dan Freya pun hanya memutar mata jengah.

"Ikan hiu punya bu maya."

"Cakep." Teman-teman Freya pun menyahuti.

"I love you Freya." Ucapnya sembari mengedipkan mata genit. Dan teman-teman Freya pun tertawa melihat hal itu.

"I hate you too Andra." Balas Freya memasang senyum mengejek, lalu dia pun kembali ke kelas bersama teman-teman nya.

"Untung cakep, untung sayang." Gumam Andra sembari mengelus dada dan tersenyum masam.

×××

Setelah berpusing-pusing ria saat pelajaran fisika, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, Pulang.

Setelah merapihkan alat tulis, Freya pun bergegas menuju halte untuk menemui ojek langganan nya.

Sesaat kemudian ia pun sampai. Tapi tidak ada ojek langganan nya itu, dan Freya pun memilih untuk menunggu nya sembari membaca wattpad.

Karena terlalu serius membaca wattpad, Freya pun tak sadar bahwa halte dan sekolah sudah sepi, hanya tinggal eskul yang sedang latihan. Disisi lain Andra yang sedang berada di warung babeh melihat seorang perempuan yang sedang berdiri di halte dengan muka-muka cemas, yang ternyata adalah Freya, dengan wajah yang berseri-seri Andra pun menghampiri Freya.

"Assalamualaikum ukhti." Andra pun berdiri disamping Freya.

"Astaghfirullah, ngagetin aja."

"Jawab salamnya dulu dong ukhti."

"Waalaikumussalam." Ucap Freya dengan muka bete.

"Uwuuuu calon makmum ku manis sekaliiiiii." Ucap Andra seraya terkekeh memasang wajah sok imut.
"Makasih, makasih, Freya memang manis sejak dalam kandungan." Ucapnya bangga dan memutar mata jengah. Dan Andra pun hanya tertawa, lagi-lagi menunjukkan lesung di pipinya.

"Eh eh kok ukhti belum pulang, ojek nya belum datang ya?" Andra pun bertanya.

"hm."

"Setdah singkat, padat, dan jelas." Gumam Andra.

"Mau dianter ga? Dijamin aman kok sampai rumah." Andra pun tersenyum meyakinkan.

"Gak."ucap Freya tegas. "Dijamin aman kok ukhti..." Andra pun meyakinkan Freya, lagi. Tetapi Freya tetap bersikeras tidak ingin diantar pulang oleh Andra, dan Andra pun hampir menyerah tapi melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya membuat semangatnya membara lagi.

"Yakin gak mau diantar pulang sama Andra? Udah setengah enam loh ukhti. Gak takut ada culik atau penjahat gitu?" Ucapan Andra membuat Freya refleks melihat ke jam di pergelangan tangan nya.

"Ya allah nasib Freya gini amat ya..." dan dengan muka antara niat dan gak niat, Freya pun menerima ajakan Andra untuk diantar pulang.

Setelah sampai, Freya pun segera berterima kasih dan langsung masuk kerumah nya. Dan Andra pun hanya tersenyum maklum. Tetapi didalam hati Andra loncat-loncat kegirangan. Modus pertama pun berhasil ndra...

×× Why Him? ××

Vote komen yap jan lupa.
Kalo lupa klik bintang di pojok kiri bawah. Siip makaziii >3

Why Him? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang