|11|

22 11 4
                                    

Serendipity - Jimin BTS

Happy reading guys!

×××


"Ish temen-temen gue mana sih." Keluh Freya sembari menghapus keringat di dahinya karena tadi ia sempat menghindari Andra.

"Nin, tunggu!" Panggil Freya kepada teman sekelasnya itu. Nina pun menghampiri Freya, "lo liat temen-temen gue gak?"

"Kayaknya tadi gue liat mereka di deket lorong yang sepi itu deh," Nina menunjukkan tempatnya kepada Freya.

Setelah berterima kasih, Freya segera menghampiri teman-teman nya. Dan disaat yang bersamaan, ponsel Freya berdering.

Sisil.
Reya, kita di lorong yang sepi itu kalo lo nyariin.

Freya.
Udh tau.

Saat sampai disana, ia tak menemukan siapapun kecuali sebuah kotak yang membuat Freya penasaran.

Kalo kepo baca.
2.5 + 4.5 × 3 - 9 = ?
Jumlahin terus lo ngelangkah sesuai jumlah perhitungan itu, abis itu lo noleh ke kanan.

"Buset, ini kerjaan siapa sih. Dan gimana cara gue hitung nya." Freya pun bingung.

Freya menepuk dahinya, "Gue lupa kalo ada kalkulator." Freya bermonolog.

"Hasilnya.. tujuh, berarti gue harus maju tujuh langkah.." Freya pun melangkah maju. "Ini udah tujuh langkah, terus noleh ke kanan." Freya menoleh ke lorong yang berada disebelah kanan nya, disana ia menemukan sebuah kotak lagi.

Freya menghampiri kotak itu dan membukanya, dan tak berbeda dari kotak sebelumnya, isi nya adalah surat teka-teki.

Kepo banget sih jadi orang.

Freya mendesis sebal membaca kalimat itu.

Hukuman buat orang kepo yaitu, berhitung.
Nilai fisika lo di ujian kemarin dikurang tiga. Lo maju sesuai jumlah.

Selamat bersenang-senang, Freya :D

"Nilai fisika kemarin.." Freya mencoba mengingat- ingat nilai ujian nya kemarin.

"Ah iya! tujuh. Berarti tujuh di kurang tiga.. empat!" Freya maju empat langkah, dan disana ia berhenti didepan ruang kelas.

Freya membuka pintu kelas itu, dan lagi-lagi ia menemukan sebuah kotak yang didalamnya sudah bisa ia tebak, yaitu surat.

Anak pinter, ternyata lo jago math ya. Atau.. lo hitungnya make kalkulator handphone? enggak papa deh, gue maafin.

"Naon sih."

Karena lo pinter bisa nebak hitung-hitungan ini, lo gue kasih hadiah. Bisa tebak gak hadiahnya?

"Hadiah nya dikasih tiket nonton konser BTS ya?" Freya bermonolog.

Salah. Hadiah nya ada di kelas lo.

"Kampret, gue dikerjain." Maki Freya, tapi karena tingkat ke kepo-an nya sudah di ubun-ubun, ia pun melangkah ke kelasnya.

Sedangkan didalam kelas, mereka sedang mempersiapkan semuanya.

"Woy gercep elaahhh!" Seru Sisil pada Andra.

Andra mendesis sebal, "Buset. Sabar elah, gue deg-degan nih."

"Halah biasanya juga ente banyak gaya."

Why Him? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang