[5]

25 4 2
                                    


Terkadang kita harus tenggelam dalam kegelapan dahulu agar bisa mengenal cahaya.






🎆 TALK WITH SHADOWS 🎆





[Kim Yoora POV]

Hm, kenapa lama banget ya Cassie di dalam? Tanyaku dalam hati.

Drt... drt..

Ponsel yang berada di genggamanku tiba-tiba saja bergetar panjang, membuatku mengalihkan seluruh perhatianku ke benda persegi tersebut. Terlebih lagi penyebab getarannya itu dikarenakan panggilan dari Cassie. Dengan cepat ku angkat dan menempelkan ponselku ke telinga kiri.

"Halo? Cassie, baik-baik aja, 'kan?" tanyaku sedikit khawatir.

"Yoora, help me," lirihnya dari seberang sana.

Tanpa ragu dan tanpa memikirkan bapak si penjaga perpustakaan, aku langsung berlari ke gudang rahasia itu dan di sana aku melihat Cassie yang sedang terduduk lemas. Ku rangkul ia, mencoba untuk memberi sedikit kekuatan.

"Ya ampun, Cassie. Ruangannnya serem banget. Kamu ngapain aja sampe lemas gini? Nyesel deh ngajak kamu ke sini sebelum makan di kantin. Harusnya tadi kita makan dulu," ujarku sedikit merasa bersalah.

"Traktir."

''Iya. Ingat, kok. Btw, ketemu sama bukunya?" tanyaku.

"Aku ketemu sama yang lebih keren dari buku," jawabnya yang membuat dahiku mengernyit.

"Hm?"

"Aku ketemu sama Abang kamu."

''What? Apa? Masih sempat bercanda, ya kamu," balasku tak percaya.

"Ih serius, Yoora. Sini ikut aku," ajaknya sambil menarik pergelangan tanganku.

Panik setengah mati yang kini ku rasakan.

Mengapa dia di sini?

Apa saja yang dia lakukan?

Banyak sekali pertanyaan yang ingin ku lontarkan, tapi yang bisa ku lakukan saat ini hanya melihatnya yang terbaring tak sadarkan diri.

Tak terasa air mataku terjatuh menuruni kedua pipiku.

Sudah lama kita tidak bertemu. Hatiku berkata.

Dan kini kami dipertemukan lagi dengan kondisinya yang terlihat sangat memprihatinkan.

"Udah, jangan nangis. Abang kamu masih hidup, kok. Dia cuma lagi pingsan aja," jelas Cassie, membuatku merasa sedikit lega.

"Syukurlah," balasku.

Ya, aku harus bersyukur. Semenjak kehilangan ayah, aku tak ingin kehilangan kakak lelakiku lagi. Kali ini akan ku lukis cerita keluargaku yang baru.

"Siapa di dalam?"

Mendengar suara lain yang masuk ke ruangan ini, membuat aku dan Cassie kaget setengah mati. Lantas secara bersamaan kami menoleh ke arah datangnya suara dan menemukan pak Muxi yang menatap kami dengan tatapan tak suka.

"Siapa kalian?" tanya pria yang umurnya kira-kira sudah mencapai kepala lima itu.

"Eh, ada Pak Muxi. Hehe," balasku sambil menggaruk kepala bagian belakangku yang sama sekali tidak gatal.

Pak Muxi hanya diam menatapku. Seperti sedang meneliti dan memperhatikan detail wajahku. "Oh, jadi kamu yang namanya Yoora?"

"Ah? I-iya, Pak," jawabku sedikit takut.

"Mungkin sudah saatnya kamu mengetahui yang sebenarnya. Jumpai saya di lain waktu. Dan Abang kamu ini biar saya yang urus. Kalian pergi masuk ke kelas sana," titah pak Muxi.

Talk With ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang