[7]

16 2 0
                                    

Percaya deh, lari dari masalah bukan solusi. Apa lagi lari dari aku. Hihi.

               


🙌 TALK WITH SHADOWS 🙌







[Cassie Jung POV]

Ckriit...

Suara pintu berderit pelan.

"Bapak, Ibu, aku pulang. Di luar mendung, Bu. Jadi aku buruan pulang deh, tapi kok di depan pintu banyak sepa—"

Tanpa melanjutkan ocehannya, lelaki tersebut langsung berlari menuju tante Anie—ibu yang telah melahirkannya—yang sudah bercucuran air mata.

"Mama!"

Ia memeluk tante Anie dengan erat. Tak ketinggalan, kini Yoora pun sudah turut berpartisipasi mengambil posisi memeluk tante anie.

"Gimana kondisi kamu nak?" tanya tante Anie pada anak sulungnya itu.

''Aku udah lebih baik, Ma. Ma, kangen—hiks!"

"Bang, jangan nangis lagi, dong, mata aku udah bengkak nih," ucap Yoora dengan nada merengek dan suara yang terdengar sedikit sengau.

"Gak. Biar aja tu mata bengkak," balas bang Taehyun—abang Yoora.

"Namanya juga rindu, hehe," celetuk Kak Diana pula.

Entah apa, yang jelas ini momen yang sangat mengharukan menurutku. Tangis yang keluar dari mata tante Anie seolah rasa sayang yang tak terhitung. Air mata yang menetes dari kedua mata kakak lelaki Yoora seakan bukan air, tetapi rindu.

Pak Muxi dan istrinya hanya melemparkan senyum hangat serta gambaran mata yang berkaca-kaca.
Serta, kak Diana yang terlihat jarang sekali berkedip. Matanya sibuk melirik Bang Taehyun. Dasar tante!

Satu lagi. Aku. Aku tak ingin mengeluarkan air mata, sih. Tapi tetap juga cairan bening itu mengalir dari kedua mataku. Bukan karena keluarga tante Anie, tapi tentang keluargaku sendiri. Aku rindu. Andai mereka masi ada..

:
:

Pilu telah berlalu. Semenjak kejadian di perpustakaan waktu itu, katannya sih bang Taehyun sudah tidak diganggu lagi rasanya.

Atau mungkin yang aku lihat hari itu si 'hantu'nya? Ah, bodo. Yang penting sekarang semua sudah bahagia. Aku mah bahagianya bisa besok-besok saja, kok. Hehe.

Karna masih jam tiga sore, kami pun memutuskan untuk bersenang-senang dulu di rumah pak Muxi.

"Ini, minum tehnya selagi hangat," titah istri pak Muxi sembari meletakkan nampan yang di atasnya terdapat gelas berisikan teh hangat buatannya.

"Eh, makasih Tante. Btw, nama Tante siapa?" tanyaku sembari mengambil satu gelas teh hangat untuk ku minum.

"Sera," jawab istri pak Muxi tersebut.

"Oh, Oke deh Tante Sera," balasku sembari tersenyum.

Brruuusshh!

"Hujan lagi?" tanya Yoora memastikan.

''Ya udah, pulang nanti malam aja, ya. Pak Muxi gak keberatan 'kan kita diam di sini sampe malam?" tanya Kak Diana dengan nada sedikit bercana.

"Iya, gak papa. Bapak malah senang rumahnya jadi rame gini," balas pak Muxi diakhiri tawa ringan.

"Pak Adit gimna, Kak?" ucap Yoora yang menanyakan keadaan supir pesanan kak Diana.

"Biar kakak telpon," jawab kak Diana.

Talk With ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang