Bab 6 Hukuman

2 1 0
                                    

Setelah acara selesai, Rista langsung menelepon mamanya untuk menjemputnya. Ya, Rista memang bersenang-senang tadi. Apalagi saat ia berfoto bersama dengan Cogorsky.

“Baiklah, sebelum saya mengundang DJ KIZ untuk naik ke atas panggung, saya akan memanggil Rista, Cogorsky, dan juga Leury untuk naik ke atas panggung sekarang.”
Rista mendengar namanya dipanggil dan ia langsung ditarik oleh Leury untuk naik ke atas panggung bersamanya.
“Baiklah. Saya memanggil kalian untuk berfoto bertiga. Karena nanti saat after party dimulai, Leury akan mengganti pakaiannya. Silahkan kalian berdiri di tengah panggung.”
“Hmm. Miss?” panggil Leury kepada Mcnya.
“Iya, cantik? Ada apa, sayang?”
“Boleh tidak fotonya dua kali? Yang pertama kami bertiga, dan yang kedua hanya mereka berdua saja. Aku yakin mereka pasti ingin mempunyai kenang-kenangan bersama.”
Rista terkejut dan menundukkan kepalanya karena ia sangat malu.

Setelah itu mereka berfoto dan dimulailah acara after party yang dimeriahkan oleh DJ KIZ.

Rista tersenyum bahagia ketika mengingat Cogorsky memegang bahunya saat mereka berfoto berdua. Rista memang perempuan yang lugu. Ia jarang sekali bersentuhan secara langsung dengan pria selain ayahnya.
Rista tersenyum tipis mengingat ayahnya yang sudah sangat jauh dan tidak dapat ia temui lagi. Rista yakin ayahnya pasti sedang tersenyum padanya dari surga. Rista tau ia bukanlah anak yang berprestasi dan ia tidak pernah sekali pun membanggakan kedua orang tuanya.
Tiba-tiba ia melihat mamanya datang ke arahnya berdiri sekarang.
“Ayo pulang, Rista! Ini sudah malam.”
“Baiklah, ma!”
Mereka berjalan ke arah motor yang Mama Rista parkirkan tadi. Setelah itu mereka langsung pulang ke rumah dan pergi tidur di kamar mereka masing-masing.

~~~

Rista membuka matanya ketika mendengar mamanya memanggilnya dan setelah itu ia melihat ke arah jam yang berada di sebelah tempat tidurnya. Dan ia langsung melebarkan mata ketika melihat jam menunjukkan pukul 6 lewat 45 menit.
Rista langsung berlari ke arah toilet. Setelah selesai dengan urusan toilet, Rista langsung memakai seragamnya dan berlari lagi ke arah dapur untuk pamit kepada ibunya.
“Ya ampun, nak. Sekarang udah jam 7 pagi. Sekolahmu pasti sudah membunyikan bel masuk sekarang. Kenapa bisa telat bangun, sih?”
“Nanti saja ma bicaranya, aku pergi sekarang ya! Bye, ma!”
Mama Rista hanya menggelengkan kepala melihat anak gadisnya itu.
Rista kembali berlari ke arah pangkalan ojek langganannya. Ketika sampai di sana, ia bersyukur karena masih ada satu abang ojek yang sedang nganggur.
“Bang!  Cepat, bang! SMA Xaverius 1, bang!”
Abang ojek itu terkejut dan langsung menghidupkan motornya. Ketika Rista sudah naik, abang ojek itu langsung menjalankan motornya ke arah SMA yang disebutkan Rista tadi.
Ketika sampai di pintu gerbang, Rista kembali mengutuk gerbang sekolahnya itu yang lumayan jauh dari kelasnya.
Rista turun dari motor dan memberikan uang 25 ribu rupiah kepada ojek tersebut, dan menyuruh abang ojek itu untuk mengambil saja kembaliannya.
“Terima kasih, neng.”
Rista tidak menjawab abang tersebut dan sudah berlari masuk ke dalam lingkungan sekolahnya. Ia terus berlari ke arah kelasnya dan ketika sampai di sana, ia kembali mengutuk Pak Sudiro yang tidak bersalah itu.
“Permisi, pak!” ucap Rista dengan pelan sekali.
Saat melihat tatapan Pak Sudiro, ia yakin ia akan dihukum kali ini.
“Kamu lagi?”
Rista menundukkan kepalanya dan hanya menelan ludahnya ketika mendengar suara Pak Sudiro yang sangat dingin terhadapnya.
“Baru saja kemarin kamu telat, dan sekarang kamu sudah telat lagi? Hebat sekali kamu! Ratu Terlambat!”
Rista hanya terdiam ketika Pak Sudiro menjulukinya Ratu Terlambat.
“Karena kamu sudah mengganggu pembelajaran sebanyak dua kali, maka bapak akan menghukummu kali ini!”
“Maaf, pak. Apa hukumannya? Saya siap menerima apapun hukumannya itu karena saya memang bersalah.”
“Tidak perlu disebut saya juga tau kalau kamu bersalah! Cepat kamu bersihkan toilet atas itu.”
“Yang toilet pria atau wanita, pak?”
“Dua-duanya!” ucap Pak Sudiro sambil menekan tiap suku katanya.
Rista hanya bisa menghembuskan nafasnya dan mengangguk. Setelah itu ia naik ke lantai atas dan berjalan ke arah toilet yang sering kali dipakai oleh kakak senior.
Rista masuk ke dalam wc wanita terlebih dahulu. Ia menggambil pel, ember, dan sabun yang ada di sudut wc. Ia kemudian mulai membersihkan satu per satu wc yang ada. Tiba-tiba saja ia merasakan seseorang menepuk bahunya dari belakang. Rista berharap yang menepuk bahunya sekarang adalah sesuatu yang berwujud.
Secara perlahan ia membalikkan tubuhnya.
“AAAAAAA!!!”
Pria itu langsung menutup mulutnya.
“Diem! Jangan teriak-teriak, ntar aku disangka apa-apain kamu lagi.”
Rista langsung membuka matanya ketika mendengar suara pria yang tidak asing tersebut.
“Sky?”
“Hai, Jey!”
Rista langsung bersandar di dinding wc sambil mengelus dadanya.
“Kau hampir membuatku terkena serangan jantung.”
Cogorsky tertawa saat itu juga, “Apa yang kau lakukan di sini dengan pel di tanganmu itu?”
“Seharusnya itu menjadi pertanyaanku, kenapa kau bisa ada di wc wanita?” tanya Rista sambil mengambil kembali pelnya yang jatuh ke lantai saat ia berteriak tadi.
“Aku dihukum karena aku terlambat hari ini, dan aku disuruh untuk membersihkan wc. Kalau kau?”
“Sama. Aku juga terlambat tadi dan Pak Sudiro menyuruhku untuk membersihkan wc.”
“Bagaimana kalau kita bekerja sama membersihkannya?”
Rista berfikir sejenak lalu mengangguk.
“Jey membersihkan wc wanita, dan Sky membersihkan wc pria. Bagaimana?” usul Cogorsky.
Rista tersenyum ke arah Cogorsky sambil mengangguk, “Setuju!”
Setelah pembicaraan singkat itu, mereka langsung bergegas membereskan pekerjaan mereka masing-masing.
Setelah Rista menyelesaikan tugasnya, ia langsung berjalan ke depan wc pria untuk melihat Cogorsky membersihkan wc.
Dia tetap terlihat tampan meskipun sedang bercucuran keringat.

-----
Hi.. aku gak tau kenapa terharu banget lihat ada yang mau baca cerita ini😢
Ya walaupun sedikit tapi lama-lama pasti bisa banyak kan? hehehe...
Thank you ya guys♥️

May 8th, 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Some MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang